310 likes | 473 Views
MODEL PENGEMBANGAN KOMPETENSI BAGI SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Drs. H. Nur Syahid, MPdI. LATAR BELAKANG. UU No. 20 Tahun 2003 , Pasal 50 ayat (3 ) PP no 19 tahun 2005 (Pasal 61 ayat 1) , Renstra Diknas 2005-2009 Bervariasinya penyelenggaraan
E N D
MODEL PENGEMBANGAN KOMPETENSIBAGI SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONALDrs. H. Nur Syahid, MPdI
LATAR BELAKANG • UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 50 ayat (3) • PP no 19 tahun 2005 (Pasal 61 ayat 1), • RenstraDiknas 2005-2009 • Bervariasinyapenyelenggaraan • Rekomendasikajianprofil SBI tahun 2006 • BukuPedomanPenjaminanMutuSekolah/MadrasahBertarafInternasionaltahun 2007
SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (SBI) • “Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional”. • memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.
8 STANDAR NASIONAL (PP No 19 Tahun 2005) • Standar Isi (Permendiknas No. 22 thn 2006) • Standar Proses (Permendiknas No. 41 thn 2007) • Standar Kompetensi Lulusan (Permendiknas No. 23 Thn 2006) • Standar Pendidik dan Tenaga kependidikan (Permendiknas No. 12, 13, 16, dan 18 thn 2007) • Standar Sarana dan Prasarana (Permendiknas No. 24 Thn 2007) • Standar Pengelolaan (Permendiknas No. 19 thn 2007) • Standar Pembiayaan • Standar Penilaian Pendidikan (Permendiknas No. 20 tahun 2007)
Kurikulum Minimal: menerapkan KTSP, dapat menerapkan sistem satuan kredit semester di SMP/MTs, wajib di SMA/SMK/MA/MAK; memenuhi Standar Isi; dan SKL Tambahan: • berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) • muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; dan • menerapkan standar kelulusan sekolah/madrasah yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan.
PROSES PEMBELAJARAN • Minimal: memenuhi standar proses:Proses pembelajaran disesuaikan dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Tambahan: • proses pembelajaran menjadi teladan bagi sekolah/madrasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneural, jiwa patriot, dan jiwa inovator; • diperkaya model proses pembelajaran sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya; • menerapkan pembelajaran berbasis TIK • kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata pelajaran lainnya, kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan bahasa Indonesia; • pembelajaran dengan bahasa Inggris untuk kelompok sains dan matematika untuk SD/MI baru dapat dimulai pada Kelas IV.
Penilaian • Minimal: memenuhi standar penilaian • Tambahan • memperkaya penilaian kinerja pendidikan dengan model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan
Diperkaya…….. • ADAPTASI: penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam Standar Nasional Pendidikan • ADOPSI: penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam Standar Nasional Pendidikan
Hasil: 12 model kurikulum • Bahasa Inggris SD • Bahasa Inggris SMP • Bahasa Inggris SMA • Matematika SD • Matematika SMP • Matematika SMA • Sains SD • Sains SMP • Sains SMA • ICT SD • ICT SMP • ICT SMA
Aspek yang diintegrasikan dalam Karakteristik SBI • Aspek FisikAspek IntelektualAspek SosialAspek Spiritual Bagaimana Empat Aspek Diimplementasikan Dalam Kurikulum?
Karakteristik SBI ASPEK FISIK: • Melatih peserta didik untuk disiplin dan bermotivasi tinggi agar mampu bersaing di dunia internasional. INTELEKTUAL: • Menggunakan standar yang lebih tinggi dari SI dan SKL yang diperkaya dgn adaptasi dan atau adopsi kurikulum negara OECD dan negara maju lain • Mengembangkan kemampuan komunikasi peserta didik dengan sekurang-kurangnya satu bahasa asing • Menerapkan bidang ICT sebagai daya saing di dunia internasional. • Menggunakan sistem satuan kredit semester (SKS)
Lanjutan ASPEK SOSIAL • Mengembangkan sikap peduli terhadap lingkungan alam, sosial, dan budaya Indonesia • Menyiapkan peserta didik menjadi warga dunia yang bangga terhadap budaya bangsanya, mampu berpikir kritis dan holistik, memecahkan masalah, mandiri serta dapat berkerja sama dengan orang lain ASPEK SPIRITUAL • Mengembangkan peserta didik menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, dan menjadi warga negara yang demokratis
Formatmodelkurikulum SBI SI yang diperkaya: • Pendahuluan • Tujuan • Ruang Lingkup • Proses Pembelajaran • Penilaian
Pendidik Minimal: memenuhi standar Pendidik Tambahan: 1) Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK; 2) Guru mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan mampu mengampu pembelajaran berbahasa Inggris; 3) Minimal 10% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A untuk SD/MI; 4) Minimal 20% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A untuk SMP/MTs; dan 5) Minimal 30% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A untuk SMA/SMK/MA/MAK
Tenaga Kependidikan Minimal: memenuhi standar kepala sekolah Tambahan: • Pendidikan minimal S2 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A dan telah menempuh pelatihan kepala sekolah dari lembaga pelatihan kepala sekolah yang diakui oleh Pemerintah; • mampu berbahasa Inggris secara aktif; dan • bervisi internasional, mampu membangun jejaring internasional, memiliki kompetensi manajerial, serta jiwa kepemimpinan dan entrepreneural yang kuat.
Sarana dan Prasarana Minimal: Memenuhi standar sarana dan prasarana Tambahan: 1) Setiap ruang kelas dilengkapi dengan sarana pembelajaran berbasis TIK; 2) Perpustakaan dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia; dan 3) Dilengkapi dengan ruang multi media, ruang unjuk seni budaya, fasilitas olah raga, klinik, dan lain sebagainya.
UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 50 ayat (3) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional. • PP no 19 tahun 2005 (Pasal 61 ayat 1) Pemerintah bersama-sama pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional
RENSTRA DEPDIKNAS 2005-2009 • Untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dikembangkan sekolah bertaraf internasional pada tingkat kabupaten/kota melalui kerjasama yang konsisten antara pemerintah dengan pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan, untuk mengembangkan SD, SMP, SMA, dan SMK yang bertaraf internasional
FISIK: Implikasi terhadap Kurikulum • Membangun budaya sekolah yang disiplin sesuai standard yang berlaku secara universal (mis: menghargai waktu, budaya antri, mengerjakan tugas tepat waktu, menghargai orisinalitas, taat pada peraturan sekolah dan negara, berani mengambil resiko, dll). • Merangsang peserta didik agar selalu berorientasi pada prestasi di tingkat nasional maupun internasional. • Membuka wawasan peserta didik agar dapat membandingkan kemajuan di negaranya dengan kemajuan di negara-negara lain. • Menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi baik di dalam maupun di luar negeri.
intelektual • Mengadaptasi dan/ atau mengadopsi (menerapkan) isi, metode, pendekatan, penilaian dan hasil pembelajaran secara komprehensif sesuai dengan standar Internasional yang diacu. • Mendorong guru untuk menggunakan multi metode (termasuk riset, penulisan karya ilmiah, dan pembelajaran dengan eksperimen) • Mendorong peserta didik untuk menggali keterkaitan antara etika, sains, estetika, dan teknolgi (misalnya kloning) • Mendorong peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan iInteraksi antara kurikulum dengan kehidupan nyata (seperti pelayanan masyarakat, kepedulian lingkungan, pendidikan kesehatan dan sosial) • Mendorong dan memfasilitasi peserta didik melakukan riset dan penulisan karya ilmiah.
intelektual • Menciptakan komunitas dwi-bahasa (Bilingual Community)dalam sekolah. • Mendorong siswa agar mampu mengkomunikasikan gagasan, baik dalam bahasa asing maupun dalam bahasa ibu secara lisan dan tulisan
intelektual • Mendorong siswa agar mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah. • Memberikan fasilitas yang mendukung untuk dapat menerapkan ICT dengan baik. • Menciptakan situasi yang ”melek” ICT di sekolah. • Menyediakan sofware and hardware yang memadai untuk menerapkan ICT di sekolah.
intelektual • Menggunakan sistem paket dan sistem SKS di SMP jika sekolah telah menyiapkan semua sarana dan prasarana pendukung. • Menerapkan sistem SKS di SMA.
SOSIAL • Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang konservasi lingkungan hidup dan menumbuhkan tanggung jawab peserta didik terhadap lingkungannya (misalnya menggunakan bahan-bahan daur ulang, menanam pohon, membuang sampah pada tempatnya). • Menyediakan sarana untuk menunjang sikap peduli terhadap lingkungan alam (mis: tong sampah yang berbeda untuk sampah organik dan non organik, menyediakan lahan untuk bercocok tanam/green house) • Mendorong peserta didik mengerti mengenai masalah-masalah sosial dan berperan aktif dalam memecahkannya. • Menyediakan pelajaran dan sarana belajar untuk tempat pengembangan minat terhadap budaya Indonesia (musik, tari-tarian, kuliner, kerajinan tangan/ketrampilan khas Indonesia, dll)
SOSIAL…. • Mendorong siswa agar mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang • Membiasakan siswa untuk berdiskusi agar bersedia menerima perbedaan pendapat dan bekerja sama dengan orang lain • Mendorong siswa agar mampu mandiri dan dapat menjalin kerja sama baik dengan orang lain maupun bangsa lain • Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kebudayaan baik bersifat nasional maupun internasional • Mendorong siswa agar dapat mengapresiasi karya budaya bangsa Indonesia dan bangsa lainnya.
SPIRITUAL • Menjadikan peserta didik subyek pembelajaran • Menyediakan sarana dan media bagi peserta didik untuk mengutarakan pendapatnya sebagai warga sekolah dan warga negara yang demokratis dan menghargai pendapat orang lain. • Membimbing peserta didik melakukan cara belajar yang benar (Learning How to Learn). • Memberikan pengenalan nilai-nilai universal
KURIKULUM BAHASA INGGRIS • LISTENING • SPEAKING • READING • WRITING • VIEWING • BASIC GRAMMAR
KURIKULUM SAINS • Kompetensi SI Diperkaya - Konsep relasi (keterpaduan disiplin ilmu): iklim, sumber daya alam, pergerakan tektonik bumi, dsb - Apa yang perlu dipahami (Konsep dasar)
PEMBELAJARANSAINS • Pengembangan konsep Dasar yang mengarahkan terjadinya proses Inquiri Diperkaya dengan: • Menghubungkan konsep dasar dengan: Bentuk, Fungsi, Sebab akibat, Perubahan, Hubungan, Perspektif, Tanggung Jawab, Refleksi • Penggunaan ICT
PENILAIAN • Terintegrasi dengan pembelajaran • Pengetahuan dan pemahaman konsep dasar, proyek, unjuk kerja dalam praktikum, kepedulin terhadap lingkungan, sikap, Diperkaya • teknik komunikasi (presentasi), penilaian diri, penggunaan ICT