1 / 17

Seminar Biokimia Pangan

Seminar Biokimia Pangan. Lenggana ~10502051~. Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung 2006. PENGEMBANGAN PEREKAT HOT-MELT BIODEGRADABEL DARI POLI-ε-KAPROLAKTON (PCL) DAN PROTEIN KEDELAI TERISOLASI (SPI) UNTUK SISTEM PENGEMASAN MAKANAN.

billie
Download Presentation

Seminar Biokimia Pangan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Seminar Biokimia Pangan Lenggana ~10502051~ Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung 2006

  2. PENGEMBANGAN PEREKAT HOT-MELT BIODEGRADABEL DARIPOLI-ε-KAPROLAKTON (PCL) DAN PROTEIN KEDELAI TERISOLASI (SPI) UNTUK SISTEM PENGEMASAN MAKANAN Sumber: Choi, W.Y., Lee, C.M., dan Park, H.J., Swiss Society of Food Science and Technology. LWT. 39. 2006. Hlm: 591-597. Biokimia Pangan

  3. Topik Utama • Pendahuluan • Metodologi • Hasil dan Pembahasan • Kesimpulan Biokimia Pangan

  4. Pendahuluan A • Sampah Plastik • Aplikasi plastik di berbagai bidang  sulit terdegradasi • Perekat dari polimer  masalah • Pulp kertas daur ulang lebih jelek • Sifat material berubah ketika ditambah perekat  sukar hancur • Protein Kedelai (SPI) • Bahan mentah yang melimpah • Bisa digunakan sebagai perekat papan serat Biokimia Pangan

  5. Pendahuluan B • PCL • Poli-ε-kaprolakton • Polimer sintetik yang mudah terdegradasi di lingkungan biotik • Plastisizer • Polimer sintetik + alami  tidak kompatibel • Polaritas yang berbeda  gunakan Plastisizer • PEG400 & Minyak Kelapa Biokimia Pangan

  6. Metodologi • Blending • Karakterisasi: • DSC • Titik Pelunakan • SEM • Kekuatan Tarik dan Perpanjangan • Kekuatan Rekat Biokimia Pangan

  7. Dipanaskan pada suhu 160 oC selama 10 menit Penambahan plastisizer dilakukan saat pemanasan Blending Biokimia Pangan

  8. Karakterisasi A • DSC • 5 mg sampel • -60 s/d 200 oC, laju pemanasan 10 oC/menit • Gas nitrogen 20 mL/menit • Dipanaskan, didinginkan, dipanaskan lagi • Titik Pelunakan • ASTM E-28, laju pemanasan 5 oC/menit • Titik lunak = suhu saat cetakan melentur sejauh 2.54 cm • SEM • Lapisan emas 200 Å Biokimia Pangan

  9. Blend Dipanaskan 160 oC, 5 menit Hot press 80 oC, 120 kg/cm2 Dikondisikan & diuji Blend Dipanaskan 160 oC, 5 menit Direkatkan dengan papan serat Dikondisikan & diuji Karakterisasi B • Kekuatan Tarik dan Perpanjangan • ASTM D638-92 • Kekuatan Rekat • ASTM D1002 Biokimia Pangan

  10. Hasil dan Pembahasan • DSC • Titik Pelunakan • SEM • Kekuatan Tarik dan Perpanjangan • Kekuatan Rekat Biokimia Pangan

  11. DSC • Minyak Kelapa • SPI  Tm1 ➟ interaksi PCL dan SPI (kompatibel) • SPI  Xc ➟ partial miscibility, fasa kristalin  • PEG400 • Tm1 « • SPI  Tm1 konstan ➟ tidak kompatibel Biokimia Pangan

  12. Titik Pelunakan • SPI  T  • Minyak kelapa » • Interaksi pada blend • Adhesi permukaan • Penting dalam sistem pengemasan • Menandakan jangkauan pemakaian secara termal • Semakin tinggi  semakin stabil Biokimia Pangan

  13. SEM Biokimia Pangan

  14. Kekuatan Tarik • PEG400 ≈ Minyak kelapa ➟ interaksi PCL saja • SPI  TS  ➟ Interaksi PCL terganggu oleh SPI Biokimia Pangan

  15. Perpanjangan • Minyak kelapa » • Plastisizer yang baik • Sesuai studi morfologi Biokimia Pangan

  16. Kekuatan Rekat • Minyak kelapa » • PEG400  Kurang fleksibel ➟ kurang cocok untuk perekat Biokimia Pangan

  17. Kesimpulan • Blend PCL dan SPI dapat digunakan untuk perekat • Sifat mekanik dan termal dari blend berubah dengan bertambahnya kadar SPI • Interaksi SPI dengan minyak kelapa menurunkan Tm1 dan Xc • Titik pelunakan meningkat tajam pada komposisi 40g/100g • SPI dengan kadar yang besar cenderung membentuk cluster • Morfologi blend berpengaruh terhadap sifat mekanik • Minyak kelapa lebih cocok untuk digunakan sebagai plastisizer blend dibandingkan dengan PEG400 Biokimia Pangan

More Related