1 / 23

Tingkat Pengembalian: R = E + (V-d) r

PENTARIFAN ENERGI LISTRIK - PERTEMUAN KEDELAPAN Analisis Tingkat Pengembalian Modal (Rate of Return – RoR). Tingkat Pengembalian: R = E + (V-d) r. Tujuan: Menentukan tingkat keuntungan (biaya modal) yang selayaknya dapat diraih atas modal yang sudah ditanamkan yang digunakan dalam berusaha.

bliss
Download Presentation

Tingkat Pengembalian: R = E + (V-d) r

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENTARIFAN ENERGI LISTRIK - PERTEMUAN KEDELAPANAnalisis Tingkat Pengembalian Modal(Rate of Return – RoR)

  2. Tingkat Pengembalian: R = E + (V-d)r • Tujuan: Menentukan tingkat keuntungan (biaya modal) yang selayaknya dapat diraih atas modal yang sudah ditanamkan yang digunakan dalam berusaha. • Tingkat pengembalian modal dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang biaya permodalan – yaitu biaya dari setiap komponen dalam struktur permodalan dirata-ratakan menurut persentase komponen modal tersebut terhadap jumlah permodalan keseluruhan.

  3. Berapa Besar Tingkat Pengembalian Modal Yang Diperbolehkan? • Pelaku Usaha Listrik harus diperbolehkan untuk memperoleh tingkat keuntungan (pengembalian modal) yang wajar, agar dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan andal dan berkesinambungan serta dapat membayar hutang dan memberikan keuntungan yang wajar. • Seberapa besar tingkat keuntungan yang wajar, Diskusikan aplikasinya dalam usaha ketenagalistrikan saat ini.

  4. Umumnya Struktur Permodalan • Hutang Jangka Pendek Berbunga yang Bersifat Permanen (Short-Term Debt) • Hutang Jangka Panjang (Long-Term Debt) • Saham Istimewa (Preferred Stock) • Saham Biasa (Common Stock)

  5. Biaya Permodalan (WACC) • Biaya dari setiap komponen struktur permodalan dirata-ratakan secara tertimbang berdasarkan persentase komponen tersebut terhadap jumlah struktur permodalan. WACC = Weighted Average Cost of Capital (Biaya Modal) D = Debt (Hutang) P = Preferred Stock (Saham Istimewa) E = Common Equity (Saham Biasa)

  6. Contoh Perhitungan Biaya Permodalan (WACC)

  7. Isu-Isu Yang Perlu Diperhatikan • Seperti apa struktur permodalan yang diterapkan ? • Bagaimana caranya menetapkan biaya ekuitas (saham)? • Pemegang saham ingin biaya ekuitas diatas rata-rata pasar, • Sementara pelanggan ingin biaya ekuitas ditekan seminimal mungkin.

  8. Hutang Jangka Pendek • Hutang jangka pendek yang tidak berbunga seperti misalnya: hutang lancar, hutang pajak, jaminan pelanggan, dan semua hutang yang timbul dari kegiatan harian PLN/SBU tidak termasuk dalam struktur permodalan. • Hutang jangka pendek yang tidak digunakan untuk membiayai aset-aset jangka panjang juga tidak termasuk dalam struktur permodalan. • Hanya hutang jangka pendek berbunga yang digunakan untuk membiayai aset-aset jangka panjanglah yang termasuk dalam struktur permodalan.

  9. Menghitung Biaya Hutang Jangka Pendek • Hutang jangka pendek jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang, karena itu biasanya nilai buku hutang tersebut sama dengan nilai pasarnya. • Hutang sifatnya mengurangi pajak yang harus dibayar (tax deductible), karena itu biaya hutang (cost of debt) harus dihitung setelah mengurangi porsi pajak (after tax). STD = Short Term Debt (Hutang Jangka Pendek) Tax Rate = Tingkat Pajak Marjinal Cost of STD = Interest of STD * (1 – tax rate)

  10. Bagaimana Kebijakan Perpajakan Terhadap Biaya Bunga atas Hutang Mempengaruhi Perpajakan? Laporan Laba Rugi (Rp.)

  11. Bagaimana Kebijakan Perpajakan Terhadap Biaya Bunga atas Hutang Mempengaruhi Perpajakan? Laporan Laba Rugi (Rp.)

  12. Menghitung Biaya Hutang Jangka Panjang • Gunakan suku bunga/kupon pada tahun buku (historical book rate) untuk menghitung biaya hutang pada tahun buku. • Atau, gunakan suku bunga/kupon pasar dari hutang perusahaan yang mempunyai profil resiko yang sama untuk menghitung biaya hutang sekarang berdasarkan pasar. • Gunakan biaya setelah pajak, agar mencerminkan biaya permodalan yang sesungguhnya. T = Tax rate (tingkat pajak marjinal)

  13. n Coupon FaceValue å + = MarketValu e + + n ( 1 ) ( 1 r ) yield = t 1 d Estimasi Nilai Pasar Hutang Jangka Panjang • Identifikasikan jenis dan jumlah hutang jangka panjang (mis. hutang bank, obligasi, convertible bond, hutang luar negeri), dan jika mungkin estimasi nilai dari hutang-hutang tersebut. • Gunakan data-data dari pasar obligasi, atau gunakan rumus diatas dengan menggunakan “yield to maturity” dari hutang perusahaan yang mempunyai kupon, masa jatuh tempo, dan rating perusahaan yang serupa.

  14. X = + - f r ( 1 r ) 1 d o X s Menghitung Biaya Hutang Luar Negeri • Biaya efektif dari hutang luar negeri dihitung dari biaya setelah pajak dalam pembayaran hutang pokok dan bunga dalam mata uang rupiah. • Dengan mengabaikan biaya transaksi, biaya hutang luar negeri dalam rupiah dapat dihitung dengan rumus: Xs = spot rate (Rp/$ - nilai tukar spot) Xf = forward rate (Rp/$ - nilai tukar forward) r0= interest rate of the foreign debt (bunga dalam mata uang asing) rd = rupiah pre-tax interest rate of the debt (biaya hutang)

  15. Menentukan Biaya Modal atas Saham • Perlu analisis dan penilaian yang memperhitungkan faktor-faktor: • Resiko (perusahaan, industri, dan country risk) • Tingkat bunga hutang dan return dari saham istimewa • Harapan investor terhadap return dari saham biasa

  16. Menentukan Biaya Ekuitas • Dasar Hukum Tentang “Comparable Risk” dan “Capital Attraction Requirements” • A regulated utility is entitled to earn a return on property equal to the returns of other business undertakings attended by corresponding risks and uncertainties (not speculative ventures). Bluefield Water Works and Improvement Company v. Public Service Commission of West Virginia, 262 U.S. 679, 692-693 (1923). • The return to equity owners should be commensurate with the return on investment in other enterprises having corresponding risks. That return, moreover should be sufficient to assure confidence in the financial integrity of the enterprise so as to maintain its credit and attract capital. Federal Power Commission v. Hope Natural Gas Company, 320 U.S. 591, 603 (1944). Preseden/Ketetapan Seperti Ini Sebaiknya Juga Ada Di Indonesia

  17. Menghitung Biaya Ekuitas • Discounted Cash Flow – harga yang pantas dibayar investor sekarang untuk membeli saham biasa dari sebuah perusahaan, tergantung pada nilai sekarang (present value) atas pendapatan masa depan yang diharapkan investor. re = D/P + g re = Cost of Common Equity D = Dividends per Share P= Price per Share g= Expected Growth in Dividends per Share

  18. Menghitung Biaya Ekuitas • Risk Premium Method– Investor cenderung untuk menghindari resiko, karena itu, jika mereka mau membeli saham mereka harus dikompensasi dengan return yang lebih tinggi. re = rf + rp re= Return yang diminta investor dari saham perusahaan rf= Return dari investasi yang relatif bebas resiko (mis. obligasi pemerintah, tingkat suku bunga deposito) rp= Nilai premium dari saham perusahaan tersebut Sangat sulit untuk mengukur berapa nilai resiko premium (perbedaan antara return saham dengan return obligasi baru) yang pantas. Pada prakteknya nilai resiko premium dari perusahaan yang sejenis banyak digunakan sebagai pendekatan.

  19. Menghitung Biaya Ekuitas • Capital Asset Pricing Model – Didasarkan pada teori pasar modal dalam menentukan harga saham dan ekspektasi pasar terhadap return saham. re = rf + e ( rm – rf ) re= Return yang diminta investor dari saham perusahaan rf= Return dari investasi yang relatif bebas resiko rm= Return yang diharapkan investor dari pasar keseluruhan e= Parameter statistik yang mencerminkan perilaku return saham terhadap perilaku return pasar secara keseluruhan (mis. IHSG Jakarta, Dow Jones, S&P 500 index). e = 1.0 = perilaku saham tersebut sama dengan perlaku pasar keseluruhan.

  20. Menghitung Biaya Ekuitas • Arbitrage Pricing Theory– Mirip dengan CAPM, tapi juga ikut memperhitungkan parameter-parameter dasar ekonomi secara umum (mis. tingkat inflasi, GDP, suku bunga SBI, tingkat pengangguran) re = rf + 1 (r1– rf) + 2 (r2– rf) + … + n (rn– rf) re= Return yang diminta investor dari saham perusahaan rf= Return dari investasi yang relatif bebas resiko rn= Return yang diharapkan investor dari portofolio investasi yang mengacu pada parameter ke “n” n= Parameter statistik yang mencerminkan sensitivitas return saham terhadap paramater ke “n”

  21. Perbandingan Metoda Perhitungan Biaya Ekuitas *** Bagus ** Lumayan * Kurang ? Tak Pasti

  22. Contoh WACC

  23. Contoh Revenue Requirement

More Related