450 likes | 813 Views
Bab I Pendahuluan. Sosiologi , Ekonomi dan Politik FOKUS SOSIOLOGI POLITIK. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN MAHLUK SOSIAL. Manusia, mahluk dan individu secara etimologi diartikan sebagai berikut: Manusia berarti mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain.
E N D
Bab IPendahuluan Sosiologi, EkonomidanPolitik FOKUS SOSIOLOGI POLITIK
HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN MAHLUK SOSIAL Manusia, mahluk dan individu secara etimologi diartikan sebagai berikut: • Manusia berarti mahluk yang berakal budi dan mampu menguasai mahluk lain. • Makhlukyaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. • Individu mengandung arti orang seorang, pribadi, organisme yang hidupnya berdiri sendiri. Secara fisiologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai hubungan organik dengan sesama.
Etimologis : • Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens (Latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Istilah individu berasal dari bahasa Latin, yaitu individum, yang artinya sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi atau suatu kesatuan yang terkecil dan terbatas.
Kodrati • Manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.
BEBERAPA TEORI PENDEKATAN PEMAHAMAN TENTANG MANUSIA • Pendekatan Materialisme Antropologi. Menjelaskan bahwa pada hakikatnya manusia adalah materi, manusia adalah jasadyang tersusun dari bahan-bahan material dari dunia organik. • Pendekatan Materialisme Biologi. Menjelaskan bahwa manusia merupakan badan yang hidup atau organismeyang mempersatukan segala pembawaan dan kegiatan kehidupan badan di dalam dirinya. Struktur kehidupan manusia yang memiliki kewaspadaan indrawi berlaku juga bagi hewan. Dalam kenyataan, manusia memang merupakan bagian dari kehidupan organik yang dapat ditelusuri dari bentuk sub human (evolusi). • Pendekatan Idealisme Antropologi. Menjelaskan bahwa manusia adalah mahluk yang memiliki unsur spiritual intelektual yang secara intrinsik tidak bergantung pada materi. Manusia tidak dapat dijelaskan dengan satu prinsip saja, sebab di dalam diri manusia bergabung berbagai prinsip yang menyusun suatu pemahaman tentang dirinya secara utuh dan lengkap.
ASPEK KEGIATAN MANUSIA Prof. Dr. N. Drijarkara berpendapat, bahwa pada hakikatnya manusia sebagai individu mempunyai empat aspek kegiatan dalam penggabungan alam jasmani kepada manusia. Aspek tersebut adalah sebagai berikut: • Aspek Ekonomi. Manusia dengan menurunkan tangannya ke alam jasmani dapat merubah barang-barang sehingga berguna untuk kehidupan umat. • Aspek Kultural. Manusia dengan manifestasinya mendirikan monumen, kuil, candi, menciptakan kesusasteraan, musik, kesenian, dan sebagainya.
LANJUTAN ASPEK KEGIATAN MANUSIA • Aspek Peradaban. Dimaksudkan sebagai keadaan dan peradaban pada diri manusia dalam tingkah lakunya, seperti cara bergaul, adat istiadat, pakaian yang wajar, dan sebagainya. Bentuk peradaban manausia di luar tingkah lakunya tercermin pada gedung dan bangunan yang dimasukkan unsur keindahan, peralatan yang sempurna, barang konsumsi yang menyenangkan • Aspek Teknik. Manusia dengan kegiatannya mengaktifasi alam jasmani menurut hukum-hukumnya sehingga menimbulkan efisiensi. Permulaan teknik adalah dari badan manusia, semua penggunaan badan mengandung unsur-unsur teknik dalam kehidupan manusia. Jadi tidak terbatas dalam lapangan memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan atau memperpanjang kehidupan saja, melainkan termasuk bidang kesenian, permainan, bahasa, mengatur negara, dan sebagainya.
KONSEKUENSI MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU • Merawat diri bersih, rapi, sehat dan kuat • Hidup mandiri • Berkepribadian baik dan luhur • Mempertanggungjawabkan perbuatannya
Sikap realisasikan dalam suatu kenyataan, maka masing-masing individu • Selalu bersih, rapi, sehat, dan kuat • Berhati nurani yang bersih • Memiliki semangat hidup yang tinggi • Memiliki prinsip hidup yang tangguh • Memiliki cita-cita yang tinggi • Kreatif dan gesit dalam memanfaatkan potensi alam • Berjiwa besar dan penuh optimis • Mengembangkan rasa perikemanusiaan • Selalu berniat baik dalam hati • Menghindari sikap statis, pesimis, pasif, maupun egois
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL • Plato mengatakan, mahluk hidup yang disebut manusia merupakan mahluk sosial dan mahluk yang senang bergaul/berkawan (animal society = hewan yang bernaluri untuk hidup bersama). • Status mahluk sosial selalu melekat pada diri manusia. Manusia tidak bisa bertahan hidup secara utuh hanya dengan mengandalkan dirinya sendiri saja. Sejak lahir sampai meninggal dunia, manusia memerlukan bantuan atau kerjasama dengan orang lain.
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL • Menurut Aristoteles (384 – 322 SM), manusia adalah mahluk yang pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya (zoon politicon yang artinya mahluk yang selalu hidup bermasyarakat). • Pada diri manusia sejak dilahirkan sudah memiliki hasrat/bakat/naluri yang kuat untuk berhubungan atau hidup di tengah-tengah manusia lainnya. Naluri manusia untuk hidup bersama dengan manusia lainnya disebut gregoriousness.
ASPEK YANG MENDORONG MANUSIA KE ARAH KERJASAMA DENGAN SESAMANYA Beberapa aspek yang mendorong manusia ke arah kerjasama dengan sesama adalah sebagai berikut: • Aspek Biologis. Manusia ingin tetap hidup dan mempertahankan kelangsungan hidupnya yang hanya bisa dicapai secara kerjasama dengan sesama. • Aspek Psikologis. Kesediaan bekerjasama untuk menghilangkan rasa kejemuan dan mempertahankan harga diri sebagai anggota pergaulan hidup bersama manusia. • Aspek Ekonomis. Kesediaan manusia untuk bekerja sama supaya dapat memenuhi, mencukupi, dan memuaskan segala macam kebutuhan. • Aspek Kultural. Manusia sadar bahwa segala usahanya untuk menciptakan sesuatu hanya bisa dihasilkan tidak secara sendirian.
TINGKATAN KEBUTUHAN MANUSIA Prof. Dr. Soerjono Soekanto, SH. MA., berpendapat, bahwa kebutuhan manusia itu secara garis besar terdiri dari kebutuhan akan: • Sandang, pangan, dan papan • Keselamatan jiwa dan harta • Harga diri • Mengembangkan potensi diri • Kasih sayang
Abraham Maslow berpendapat, bahwa kebutuhan hidup manusia itu terdiri dari beberapa tingkat kebutuhan, yaitu: • Kebutuhan fisik, seperti makan, minum, istirahat, tidur, dan lain-lain. • Kebutuhan rasa aman, seperti terhindar dari bahaya, ketakutan, dan rasa sakit, bebas dari teror lain-lain. • Kebutuhan diterima dan kasih sayang, yang berakar dalam ikatan keluarga, kelompok, persahabatan, cinta, teman sebaya, dan lain-lain. • Kebutuhan untuk dihargai, seperti karena sukses, cakap mengerjakan sesuatu, berkemampuan Pujian, piagam, tanda jasa, hadiah (external) / tidak memerlukan pujian atau penghargaan dari orang lain untuk merasakan kepuasan dalam hidupnya (internal) • Kebutuhan untuk mengungkapkan rasa ingin tahu atau memperluas wawasan tentang apa saja yang ada di permukaan bumi. Kebutuhan untuk mengungkapkan rasa seni dan keindahan (estetika). • Kebutuhan perwujudan diri (Aktualisasi Diri), seperti meningkatkan potensi, bakat, kemampuan bekerja, dan lain-lain • Mencapai kesempurnaan (tidak menginginkan lagi hal yang bersifat duniawi) : hedonisme, materialisme, dan budaya yang dekaden
Fokus / Kajian Sosiologi Politik • Secara umum : • Manusia sebagai Makhluk individual-sosial • Pengaruh masyarakat pada kekuasaan politik atau pemerintah (Masy-Negara) • Secara khusus : - Mengkaji Hub. Kondisi-kondisi sosial yg mempengaruhi program publik oleh pemerintah (Kenaikan BBM, Pilkada dll)
Fokus SosPol yg lain : • Pengaruh masyarakat terhadap norma-norma rezim (kajian kondisi sosial demi terwujudnya demokrasi politik yg stabil) • Yang diselidiki syarat-syarat sosial yg harus dipenuhi agar terwujud suatu tatanan politik dan kekuasaan yg stabil)
Paham Manusia sbgMakhluk Sosial • Sbg. Makhluk Sosial a. Individualisme : • Kebebasan individu > kebebasan sosial • Man. terlahir sebagai individu, hidup dan bertanggungjawab atas kehidupannya sebagai individu • Individu mempunyai hak mutlak yg harus dipenuhi oleh masyarakat
Konsekuensi Individualisme: • Selalu berupaya memprioritaskan pemenuhan kebutuhan individu dari pada kepentingan sosial masyarakat • Hak Individu tdk boleh dikorbankan demi kepentingan negara
b. Kolektivisme : - Manusia sbg. Makhluk sosial • Individu sbg sarana bg masy sec keseluruhan • Ciri kepentingan individu sbg makhuk bebas & bertanggungjawab demi kepentingan dan kemauan kolektif masy, bangsa dan negara
KONSEKUENSI MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL • Melakukan pertanggungjawabannya kepada Tuhan dan kepada dirinya masing-masing dengan memperhatikan norma agama dan norma kesusilaan. • Maka dalam menjalani kehidupan ekstern antarpribadi, semua manusia sebagai mahluk sosial harus melakukan pertanggungjawaban kepada orang lain atau warga masyarakat lainnya.
LANJUTAN KONSEKUENSI.. • Pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat itu harus berlandaskan pada norma-norma kesopanan (kebiasaan) dan norma-norma hukum. Dengan demikian mereka harus melakukan pertanggungjawaban moral yang berlandaskan norma-norma kesopanan (kebiasaan), dan pertanggungjawaban hukum yang berlandaskan norma-norma hukum.
Apa yg kita butuhkan? • Paham yg seimbang : manusia sebagai makhluk individual sosial • Didalam individualitasnya terdapat aspek sosialitas (satu kesatuan) • Kebersamaan manusia sbg individu tdk mungkin ada tanpa masyarakat.
Hub Individu-Masyarakat • Kebebasan individu tidak mungkin dipikirkan tanpa ada ikatan dengan orang lain/masy. • Individu menentukan eksistensinya dimasyarakat. • Diperlukan wahana/alat yaitu Bahasa • Bahasa : Tanda khas kesosialan manusia (merupakan karya sosial) • Dengan bahasa individu dapat menciptakan realitas kebudayaan dan peradaban
Masyarakat • Kumpulan individu yang tinggalpadasuatuwilayah • Individumempunyaikarakteristiksendirisehinggadapatdibedakandenganmasyarakat lain Mis : MasyarakatPesantren (Agamis) MasyarakatTengger (Hindu) MasyarakatSukuDani (Papua)
Dimensi Kesosialan Manusia • Frans Magnis Suseno (etika Politik-1987) : - kesosialan masy ada pada 3 dimensi : • Penghayatan spontan individual (sadar hidupnya tergantung dgn orang lain) • Kesosialan nampak ketika berhadapan dgn lembaga sosial (hub sosial tidak amorf /harus terstrukturterpola agar lestari) • Kesosialan nampak pada “ simbolic universe of meaning”-Peter L. Berger (manusia butuh paham, kepercayaan untuk memahami makna realitas hidup pedoman eksistensi manusia
Lingkaran Organisasi Sosial (Hegel-Filsafat Hukum) • Keluarga - Satuan sosial paling akrab /non formal • Masyarakat Luas (Civil Society) • Lembaga, organisasi dan bentuk komunikasi lain • Tidak ada hub. Dgn keluarga & Negara • Negara - Mempunyai otoritas untuk menata kehidupan sosial (hukum)
Manusia sebagai makhluk Politik • Manusia membutuhkan sistem nilai dan ideologi untuk menjadi pedomannya sebagai warga negara di suatu negara • Proses hidup sebagai pribadi ikut memberi bentuk pd lembaga-lembaga sosial, nilai sosial, dan ideologi yang bersangkutan • Man sbg makhluk politis : ia menjadi pribadi yang memasyarakat atau menegara
Dia pelaku kehidupan masyarakat dan negara. • memiliki hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat atau warga suatu negara.
Dimensi Politis Manusia 1. Segi Tahu (pengertian dan orientasi) • Harus tau mana yg baik dan yg buruk 2. Segi mau (mengambil tindakan berdasarkan orientasi) • Bertindak sesuai dgn arahan / pengertian yg dimengerti • Mempengaruhi manusia dalam mengerti dunianya, mempengaruhi kehidupan masy., bangsa dan negara
Manusia sbg Makhluk Sosial Politik • Manusia tidak dapat hidup sendirian (butuh orang lain untuk berkembang) • Harus berinteraksi dengan kekuasaan • Kekuasaan diperlukan untuk memadukan beberapa potensi dan realitas sosial demi tercapai cita-cita bersama • Manusia membutuhkan masy., negara yg ditata berdasarkan sistem kekuasaan ttt.
Ilmu Sosial • Ilmu yg mencoba memahami, meneliti, menemukan perbedaan dan persamaan interaksi individu dalam masyarakat & Interaksi Masyarakat dgn kelompok masyarakat lain (dinamis). • Ilmuygmencobamemahamipikiran, ide, gagasan; lembaga; struktursosialygmunculsebagaiakibat dr. perbedaan pemilikan brng; persaingan & konflik akibat usaha(realitas).
Ciri-Ciri Khusus Sosiologi • Bersifat Empiris : Ilmu pengetahuan yg didasarkan pd observasi terhadap kenyataan & akal dan hasilnya tidak bersifat spekulatif • Bersifat Teoritis : Ilm. Pengetahuan yg selalu berusaha menyusun abstraksi dr hasil obesrvasi dgn sec. Logis yg bertujuan untuk menjelaskan hub. Sebab-akibat • Bersifat Kumulatif : Teori2 sosiologi dibentuk berdasarkan teori-2 yg sudah ada dalam arti memperluas serta memperhalus teori lama. • Bersifat Nonetis : yg dipersoalkan bukanlah buruk baiknya tetapi tujuannya adalah menjelaskan fakta itu sec. analitis
Apa bedanya realitas sosial dan fakta sosial?tolong berikan contoh nya • Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
Deskripsi Contoh 1 • Bis diJakarta banyak yang sudah reyot, kebersihannya pun tidak terpelihara. Di lantai bis banyak berserakan segala macam sampah dan debu. Para penumpang selalu berjubel, dan mereka biasanya meludah seenaknya di lantai bis. Ada pula banyak tukang copet di dalam bis, dan mereka tidak pilih bulu. Lelaki, wanita, tua, muda, semua yang lengah pasti dicopet. Biasanya ada pula penjaja majalah, yang menawarkan majalah aneka warna, dengan harga murah, tetapi ternyata majalah yang mereka jual adalah terbitan tiga tahun yang lalu
Deskripsi Contoh 2 • Ketika saya sedang menaiki bis kota kemarin, di pintu saya dihadang dua orang tukang copet. Mereka berpakaian perlente, salah-salah lihat seperti mahasiswa, karena membawa buku danmap-map. Ketika saya melewati mereka, mereka mencobameraba saku saya, tapi saya cukup waspada. Seorang wanita yg naik di belakang saya tiba-tiba menjerit kehilangandompet. Kedua mahasiswa itu segera turun dan menghilang diantara kerumunan orang-orang di terminal.Di lantai bis banyak berserakan sampah. Udara di dalam bisa sangat panas karena penumpangnya penuh sesak. Untung sayamendapat tempat duduk di dekat jendela, tapi orang tua yang duduk di samping saya batuk-batuk dan meludahkan dahak seenaknya ke lantai bis.Bis masih belum berangkat walaupun sudah penuh sesak.Melalui jendela bis ada orang yang menawarkan majalah anekawarna. Murah, cuma lima ratus rupiah. Orang tua yang batuk-batuk itu membeli sebuah. Ketika bis mulai bergerak, tiba-tiba orang tua itu memaki, ´Sialan! Terbitan tiga tahun yang lalu!µ
Fakta vs Realita • Apa perbedaan antara contoh pertama dan kedua?Deskripsi seperti contoh pertama adalah kenyataan yang sehari-hari kita temui di bis kota. Dengan mudah kita bisa membuktikan kebenarannya.Bahkan tanpa perlu memberikan pembuktian apa pun, banyak orangpercaya begitulah keadaan bis-bis kota di Jakarta pada umumnya.Memang bukan mustahil ada bis kota yang bersih, lega tak berjejal penumpang, tak ada tukang copet, pengamen, penjaja dan sebagainya. Namun secara umum gambaran yang dilukiskan adalah benar. Inilah realita,kebenaran yang diyakini banyak orang tanpa perlu dibuktikan lagi kebenarannya dengan teori, dalil atau argumen apa pun.Pada contoh kedua, penulis hanya mendeskripsikan apa yang benar-benar dilihatnya, atau diakuinya sebagai dilihatnya,pada suatu tempatdan waktu tertentu (moment opname).Pembaca harus percaya saja dan tidak boleh membantah sepanjang yang dideskripsikannya termasuk akal(logis)dan masih sesuai dengan kenyataan yang dilihat sehari-hari. Inilah fakta, yakni persepsi penulis tentang suatu peristiwa, keadaan, ataubenda yang diobservasinya pada suatu waktu dan tempat tertentu sesuai dengan apa yg diserap(perceived) dng panca inderanya (dilihat,didengar, diraba, dicium, dan dirasakannya) secara langsung.Dalam memberikan deskripsi yang kita berikan adalah fakta, bukan realita
Hubungan ke-tiga disiplin ilmu sosial • Obyek yg ditelaah sama : Individu & Masyarakat baik tingkah-laku, gejala sosial (akibat) serta peran & statusnya dlm masyarakat • Point of View yg berbeda menyebabkan timbulnya gejala sosial yg saling berkaitan satu sama lainnya (kepentingan/alasan) • Antara sosiologi dan politik menghasilkan bidang ilmu baru-Sosiologi Politik yg membicarakan ttg basis-basis sosial dr kekuasaan dalam masyarakat. (Mauirice Duverger) Antara sosiologi dan ekonomi menghasilkan ilmu –Sosiologi Ekonomi Antara sosiologi & ekonomi menghasilkan cabang ilmu- Sosiologi Ekonomi Antara ekonomi & politik menghasilkan cabang ilmu- Ekonomi Politik
Skema Sosiologi Politik SOSIOLOGI Sosiologi Ekonomi Sosiologi Politik P O L I T I K E K O N O M I I II IV III Ekonomi Politik
Pembangunan Ekonomi • Pelaku Ekonomi (Prof. Dr. Selo Soemardjan) dibagi 2 sektor : a. Sektor Publik Kegiatan ekonomi yg mencakup pembangunan ekonomi yg bertujuan untuk kesejahteraan umum yg dilakukan melalui Perencanaan (PELITA)-Jk.Pendek dan (Pembangunan 25 th)-Jk Panjang b. Sektor Swasta Kegiatan ekonomi yg dilakukan untuk tujuan komersial (bisnis) dengan prinsip ekonomi.
Pembangunan Ekonomi • Dalam Perencanaan Pembangunan, sektor publik memperhatikan faktor ekonomi umum dan faktor non-ekonomi, yaitu: A. Fak. Ekonomi Umum • Ekonomi Dominan setempat • Sumber Daya Alam • Kualitas Sumber Daya Manusia • Teknologi B. Fak. Non-Ekonomi • Sikap Masyarakat terhadap Pembangunan • Keseimbangan kekuatan membangun antara pemerintah & penduduk setempat • Pola kepemimpinan • Infrastruktur fisik dan sosial
KegiatanEkonomiSektorSwasta • Sektorswastasebelummelakukan keg. Ekonominyamakaterlebihdahulumelakukanfeasibility study, dgnmemperhatikanbeberapafaktorseperti : A. FaktorEkonomi • SistemekonomiSosial • PeraturanMoneter • KekuatanPesaing • PotensiPasar • SistemPajak B. Faktor Non-ekonomi • Politik (Sis.Pol.Nas, Gol.ygberkuasa, StabilitasPolitik, Birokrasi, HubunganSipildanMiliter) • Hukum (PeraturanDevisa, Hukum Tanah, Keseimbanganlegislatif, Perlindunganhukum, Korupsi & Kolusi
Kegiatan Ekonomi Sektor Swasta • Sosial (melihat keseimbangan : rural & urban, etnis, agama, pendidikan, organisasi buruh, kesetaraan gender) • Kultur (Ethos kerja, keseimbangan rasionalitas & non rasionalitas, sikap kolektif & individualitas, kekuatan adat terhadap modernisasi, teknologi baru)