500 likes | 1.37k Views
Model Persediaan Deterministik ( Deterministic Inventory ). Kompetensi Pokok Bahasan. Setelah mengikuti pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu: Mengenal dan menguasai pengendalian tingkat persediaan sebagai kebijaksanaan pengawasan sistem produksi yang berjalan.
E N D
Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)
Kompetensi Pokok Bahasan Setelah mengikuti pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu: • Mengenal dan menguasai pengendalian tingkat persediaan sebagai kebijaksanaan pengawasan sistem produksi yang berjalan. • Mengendalikan persediaan dengan menerapkan model persediaan deterministik yang tepat. • Meminimalkan biaya persediaan melalui penggunaan model persediaan deterministik yang sesuai.
Introduction • Pokok bahasan ini merupakan pokok bahasan yang menekankan pada pengenalan model pengendalian persediaan yang bersifat deterministik. • Pemanfaatan model ini ditujukan agar pemesanan persediaan dapat dilakukan dalam jumlah, waktu, dan jenis produk yang tepat, dengan biaya seminimal mungkin.
Deterministic Inventory • Definisi Inventori • Stok barang dalam suatu waktu yang merupakan aset nyata (tangible asset) yang dapat dilihat dan diukur. • Sumber daya menganggur yang menunggu proses lebih lanjut. • Tipe Inventori • Bahan Mentah (Raw material) • Work-in-progress • Komponen atau part • Barang jadi
Alasan Inventori • Trade Off antara ongkos simpan dan ongkos pesan. • Mengantisipasi permintaan tak terduga. • Mengantisipasi permintaan Musiman. • Mengantisipasi Fluktuasi Deman. • Memanfaatkan Diskon (kalau ada). • Mengantisipasi kenaikan harga. Fungsi Inventori: • Menghindari keterlambatan pengiriman. • Menghindari ada material/part yg rusak. • Menghindari kenaikan harga. • Menghindari tidak ada barang (musiman). • Mendapatkan diskon (beli banyak). • Menjamin kelangsungan produksi.
Independent & Dependent Demand Dua tipe demand: • independent : demand tidak berhubungan dengan deman produk lain (ini yang diramal). • dependent: inputs / parts; demand berhubungan terhadap demand lain (item independent).
Ongkos Inventori • Holding costs – berhubungan dengan simpan atau “carrying” inventoripada periode tertentu. • Ordering/Setup costs – Berhubungan dengan pesan/setup per sekali pesan/setup. • Stock Out costs – kerugian akibat demand tidak terpenuhi pada perioda tertentu (sementara/permanen).
Model Inventori (1) • Fixed Order Size Models • Economic order quantity • Production order quantity • Quantity discount • Incremental discount • Batch Type Production System • Fixed Order Interval System
Model Inventori (2) Tujuan: Minimasi Total Inventori Cost yaitu Menentukan Economic Order Quantity. Informasi Yang Dibutuhkan • Peramalan Permintaan • Biaya Inventori • Lead Time Fixed Order Size Models kapandan berapa banyakuntuk pesan. Demand Sudah Pasti diketahui.
Fixed Order Size Models Stock Available Demand Occurs Determine Stock Position Tidak Stock Pos ≤ B? Ya Yes Replenishment Order
EOQ (Eqonomic Order Quantity) • Ukuran lot yang harus dipesan/dibuat sehingga meminumkan total biaya inventori. Asumsi EOQ • Demand diketahui dan konstan. • Lead time diketahui dan konstan. • Material dipenuhi secara instan. • Tidak ada quantity discounts. • Hanya order (setup) costdan holding cost. • Tidak ada stockout.
Model EOQ Berapa ukuran pesanan? Biaya Total Cost Curve Holding Cost Curve Order (Setup) Cost Curve Jumlah pesanan Jumlah pesanan Optimal(Q*)
Purchase Order Purchase Order Description Qty. Description Qty. Microwave 1 Microwave 1000 Order quantity Order quantity Mengapa Holding CostNaik? • Banyak unit yang harus disimpan
1 Order (Postage $ 0.32) 1000 Orders (Postage $320) Purchase Order Purchase Order Purchase Order Purchase Order Description Qty. Purchase Order Description Qty. Description Qty. Description Qty. Microwave 1 Description Qty. Microwave 1000 Microwave 1 Microwave 1 Microwave 1 JumlahOrder Mengapa Order Costs Turun? • Cost is spread over more units
Level Inventori AverageInventory (Q*/2) Optimal Order Quantity(Q*) Reorder Point (ROP) Time Lead Time Model EOQ (kapan pesan?)
Total Biaya Inventori (TC) Keterangan: R = demand tahunan dalam unit P = Biaya pembelian sebuah item C = Biaya pesan per order H = PF = Biaya simpanper unit per tahun Q = lot size or order quantity dalam unit F = annual holding cost as a fraction of unit cost
Perumusan ModelEOQ Jumlah Order Optimal Jumlah order selama 1 tahun Total cost minimum per tahun Reorder point pada saat lead time L dalam minggu
Contoh EOQ (1) • Perusahaan Plastik membeli 8000 unit produk setiap tahun, dengan harga satu unitnya $10.00. Biaya pemesanan $30.00 setiap kali pesan, dan biaya penyimpanan per unit per tahun adalah $3.00. Bagaimana jumlah pemesanan yang ekonomis, total biaya persediaan, frekuensi pemesanan dalam satu tahun, dan titik pemesanan kembali, jika lead time-nya dua minggu?
Contoh EOQ (2) Diketahui: C = $30.00, R = 8.000 unit, H = $3.00, P = $10.00 unit Order/tahun unit
Back ordering • Backorder adalah demand yang tidak terpenuhi pada saat order, akan dipenuhi setelah inventori ada pada periode berikut. • Perusahaan tidak kehilangan penjualan pada saat stockout, mengapa? • Back ordering membutuhkan penanganan khusus yang membutuhkan biaya yang lebih besar bila dibandingkan dengan proses pemesanan reguler/rutin.
Model InventoriBackordering (2) • Stockout sebesar Q-V unit • Level inventory maximum V unit • Cost back ordering per unit per th = K, dan proporsional terhadap lamanya time delay. • Selama periode waktu t3 dilakukan satu kali pesan, sehingga biaya pesan adalah C.
Model Inventori Backordering (3) • Rata-rata holding cost selama periode t1 : • Rata-rata back ordering cost selama t2 I :
Total Cost Tahunan Keterangan: R = Kebutuhan tahunan dalam unit P = Harga pembelian tiap produk C = Biaya pesan tiap satu kali pemesanan Q = Ukuran lot atau jumlah pesanan H = Biaya simpan per unit per tahun V = Tingkat persediaan maksimum dalam unit K = biaya back ordering per unit per tahun R/Q = Jumlah/frekuensi pemesanan per tahun
Formulasi Model Backordering • Untuk memperolehnilai optimal Q dan V, total cost tahunan diturunkan terhadap Q dan V dan dibuat = 0. • Titik pemesanan kembali adalah kebutuhan selama lead time dikurangi jumlah unit back order atau Reorder point = (lead time demand) – (back orders) • Lamanya delay time dalam tahun untuk back order dihitung sebagai berikut:
Contoh Backordering (1) • Dari informasi yang diberikan pada contoh soal EOQ, apa yang terjadi terhadap jumlah pemesanan yang ekonomis jika dimungkinkan terjadinya back ordering dan biaya stockout per unit per tahun yaitu $1.00?
Contoh Backordering (2) unit =3.9 minggu tahun
Quantity Discount • Berapa banyak dan kapan melakukan order. • Quantity discount membolehkan: • Menurunkan harga jika item dibeli/buat dalam jumlah yang besar. • Berlaku juga asumsi EOQ lain. • Trade-off antara lower price & kenaikan biaya simpan.
Model Diskon: Kurva Biaya Model Pembelian DenganDiskon (Biaya total vs Perubahan Ukuran Lot )
Model Diskon:Prosedur Perhitungan Ukuran Lot untuk Pembelian Berdiskon pada Jumlah Tertentu 1. Hitung EOQ untuk masing-masing biaya per unit. Jika sebuah EOQ feasibel, hitung biaya-biaya yang berhubungan dengan keputusan mengenai ukuran lot totalnya. Sebuah EOQ yang feasibel akan jatuh dalam rentang kuantitas yang berlaku untuk biaya per unit yang dipakai dalam perhitungan EOQ. 2. Hitung biaya-biaya yang berkaitan dengan keputusan mengenai ukuran lot total, untuk masing-masing kuantitas minimum yang harus dibeli untuk mendapatkan potongan harga (biaya). 3. Jumlah pemesanan yang menyebabkan biaya minimum adalah kuantitas yang didapatkan dari langkah (1) dan langkah (2) yang memiliki total biaya terkecil. Bandingkan ukuran lot yang menyebabkan biaya minimum dengan umur pakai, ketersediaan tempat penyimpanan, dan keterbatasan modal.
Model Diskon:Ukuran Lot yang Menghasilkan Biaya Minimum pada Pembelian Berdiskon pada Jumlah Tertentu D = 800 A = $60 i = 0,3 Selanjutnya, perhitungan dengan P = $72 ; $ 70 dan $ 69
Model Diskon:Perbandingan Antara Biaya Total pada Masing-masing Ukuran Lot
Kesimpulan • Persediaan adalah investasi yang mahal. • Diperlukan proses yang spesifik untuk mengelola demand item yang independent dan dependent untuk membantu mengendalikan biaya. • Penghematan biaya inventori berdampak (berkontribusi) signifikan terhadap efisiensi biaya perusahaan secara keseluruhan.