210 likes | 429 Views
Pendekatan Rancang Kota untuk mengurangi Emisi CO 2 pada Perumahan+Permukiman Perkotaan. oleh Heru W. Poerbo Arsitektur ITB. Pendahuluan. CO 2 diperlukan untuk fotosintesa tanaman kadar CO 2 yang terlalu tinggi mendukung terjadi efek rumah kaca peningkatan suhu udara.
E N D
Pendekatan Rancang Kota untuk mengurangi Emisi CO2 pada Perumahan+Permukiman Perkotaan oleh Heru W. Poerbo Arsitektur ITB
Pendahuluan • CO2 diperlukan untuk fotosintesa tanaman • kadar CO2 yang terlalu tinggi mendukung terjadi efek rumah kaca peningkatan suhu udara
Sumber Emisi CO2 • Kebakaran hutan • Penguraian bahan organik • Merokok, pernapasan mahluk hidup • Pembakaran yang tak sempurna Transportasi merupakan kontributor utama emisi gas, diikuti pembakaran stasioner dan industri
Sumber Emisi CO2 di Permukiman · Konstruksi Bangunan (hanya 1 kali) • from the extraction & production of building materials, to its transportation to the constr. site. · Transportasi • Longer distance between the house and place of work or school means more CO2 emission into the air. Inefficient road layout in the city may lead into traffic jammore fuel · Memasak dan memanaskan air · Pengkondisian Udara: AC, fan · Penerangan
Strategi Reduksi CO2 di Permukiman Kota • Reduksi kebutuhan energi • Reduksi emisi CO2 • Mengurangi CO2 yang telah ada di udara • Dispersi (lokal)
Mengurangi masak: kantin dsb • Mengurangi AC: shade & ventilation • provide shade; pohon peneduh seperlunya saja • ground cover, rumput • arah jalan 30° dari prevailing wind • orientasi bangunan thd matahari • Mengurangi penerangan: • cukup cahaya masuk (bukaan), ketebalan bangunan
Efisiensi kalor bahan bakar: • kayu bakar < minyak tanah < LPG < listrik • Traffic dengan speed limit • wohnstrasse
Reduksi kebutuhan energi • Mengurangi kebutuhan transportasi • Densifikasi • Pedestrianisasi • Grid layout dengan hirarki
Mengurangi CO2 yang telah ada di udara • Tanaman menyerap CO2 dalam proses fotosintesis, tetapi menimbulkan kelembaban • Badan air yang besar seperti laut atau danau dapat menyerap CO2 dan berfungsi sebagai “sink” yang besar
Dispersi (lokal) Dispersi gas CO2 oleh angin hanya mengurangi konsentrasi secara lokal. • Campuran bangunan tinggi & rendah • small air turbulence for flushing the CO2 gas. • Ada sempadan samping • Jalan sebagai “koridor angin”: orientasi arah jalan 30° terhadap arah angin • Bentuk kota linier
Campuran bangunan tinggi & rendah Prevailing wind direction
Model Penelitian • pemodelan matematis emisi CO2 atau pengukuran langsung di lapangan? • data pengukuran CO2 untuk verifikasi hasil perhitungan emisi CO2 ? • emisi CO2 saja ataukan neraca/balance antara emisi dan reduksi gas ini? • emisi tidak langsung? (akibat pembangkitan energi di tempat lain)
Arahan Penelitian Tahap II Rancang kota dapat dikaji aspek-aspek : • layout kawasan permukiman - apakah berupa susunan konsentris, linier, tak beraturan (amorph), cul de sac, grid, atau hierarchical grid yang lebih mudah dan efisien untuk dilayani dengan jalur kendaraan umum • komposisi ketinggian bangunan - seragam 1-2 lantai atau campuran bangunan ketinggian sedang dan rendah untuk flushing
arah orientasi grid jalan utama terhadap prevailing wind: 30° • arah orientasi bukaan bangunan terhadap sinar matahari: U-S • peneduhan oleh pepohonan • ketersediaan fasilitas penunjang hunian (sekolah, pasar), serta jalur pedestrian yang menghubungkannya.