290 likes | 552 Views
HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN SERIKAT KERJA. Pembangunan perekonomian di era globlalisasi tidak terlepas dari pertumbuhan perusahaan dan industri yang memberikan sumbangan dalam pertumbuhan ekonomi nasional , diantaranya melalui penyerapan karyawan .
E N D
HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN SERIKAT KERJA • Pembangunan perekonomiandi era globlalisasitidakterlepasdaripertumbuhanperusahaandanindustri yang memberikansumbangandalampertumbuhanekonominasional, diantaranyamelaluipenyerapankaryawan. • Dalamrangkapeningkatan SDM sbgupayapeningkatanmutudarihasilproduksibarangdanjasa agar mampubersaingdipasaran regional maupuninternasional, namunadahambatan-hambatana.l :
Hambatan yang bersifatorientatif yaitupolakehidupanorganisasiketenagakerjaandandulunyaberorientasikepadamasalahsosialpolitikbergeserkesosialekonomisehinggafungsipokoknyaterabaikanyiperlindungan, penyaluranaspirasi, danpeningaktankesejahteraananggotanyadengandemikianorientatiftsb Hambatan yang bersifatkondisional yikeadaantenagakerja, yang tingkatpendidikannyarelatifrendah, yitdktamat SD, pergeserannilaidanpolahidupkeindustrikondisipasarkerjadll.
Hambatan yang bersifatkultural yimeningkatnyajumlahpenduduk, sehinggamenimbulkanpolarisasikultur. Dengandemikianuntukkeserasian, keselarasandankeseimbanganhubunnganperluwaktuuntukadaptasi. Hambatan yang bersifatfungsional yikeadaanorganisasiketenagakerjaandalammenjalankanmekanismeorganisasi, termasukpengelolaandanorganisasi, sertatatakerjanyamasihdalamtahapmencari, menyesuaikan, dandibenahi.
Hubungan industrial perusahaanmeliputihubunganantarapengusahaataumanajemendanpekerja, yang terkaitdalamprosesproduksibarangataupelayananjasasebuahperusahaan. • Sejakreformasitahun 1998, telahterjadibeberapaperubahanmendasardibidangketenagakerjaandi Indonesia yang berdampakpadasistemdanpelaksanaanhubungan industrial . Perubahantsbadalah : • Reformasi • Otonomidaerah (UU No. 22 tahun 1999) • Organisasiburuhinternasional (ILO)
ILO padatahun 1998 mengeluarkanDeklarasi yang padaintinyamewajibkansemuanegaradiduniameratifikasidanmenerapkanprinsip 8 KonvensiDasar ILO. Konvensidasarkemudianberkembangdandikelompokkanmenjadi 4 kelompokbidangyi : • Kebebasandanperlindunganhakberserikatdanberundingbersama, terdiridariKonvensi No. 87 dan 98 • Larangankerjapaksa, terdiridariKonvensi No 29 dan 105 • Laranganmempekerjakananak, terdiridariKonvensi No. 138 dan 182 • Larangandiskriminasidalampenerimaandanperlakuanterhadappekerja, terdiridariKonvensii No. 100 dan 111
MenurutSirait, hubungan industrial menyangkutseluruhaspekdanpermasalahanekonomi , sosial, politikdanbudayabaiklangsungataupuntidaklangsungdalamhubunganantarapekerja, pengusahadanpemerintah • Siagianmenyatakanbahwahubungan industrial yang didasarkanatassemangatkerjasamatidakterbatashanyapadapemberiankesempatankepadakaryawanuntukmemberikan saran-saran tentangcara-carakerja yang lebihefisien, efektifdanproduktif.
Menurut UU no. 13 tahun 2003 tentangketenagakerjaan, Hubungan Industrialadalahsuatusistemhubungan yang terbentukantaraparapelakudalamprosesproduksibarangdan/ataujasa yang terdiridariunsurpengusaha, pekerja/buruh, danpemerintah yang didasarkanpadanilai-nilaiPancasiladan UU Dasar Negara RI Tahun 1945. • PRINSIP-PRINSIP HUBUNGAN INDUSTRIAL • Kepentingan yang sama • Perusahaan danIndustri • HubunganFungsional • BagiandariOrganisasi Perusahaan • Mengurangipeerselisihan • KesejahteraanBersama
SARANA HUBUNGAN INDUSTRIAL Peraturan Perusahaan LembagaBipartit (lembagaatau forum bipartitadalah forum konsultasiantarawakilpenguasadanwakilpekerja) SerikatPekerja PerjanjiankerjaBersama AsosiasiPengusaha LembagaTripartit (forum konsultasiantarawakil-wakilserikatpekerja, asosiasipengusahadanpemerintah) LembagaPenyelesaianPerselisihanHubungan Industrial Peraturan-PerundanganKetenagakerjaan PendidikanHubungan Industrial
PERMASALAHAN DAN HAMBATAN HUBUNGAN INDUSTRIAL • Masalah yang timbuldiakibatkanolehbanyakhal, faktor-faktortsbdapatberasaldaripengusaha, pemerintah, pekerja, maupunperaturanperundang-undangansendiri yang sudahtidakrepresentatifdenganperkembanganzaman. • Untukmengatasipermasalahantsb, diperlukanlangkah yang cukupstrategis agar tidakmenimbulkanmasalahbarudanmemperkeruhsuasana.
Perluusaha yang konkret yang dilakukanpekerjadenganmeningkatkanpengetahuantentangberbagaiperaturanperundang-undangansertaprosedurpenyelesaianberbagaimmasalahhubungan industrial sertaberbagaimasalahekonomiperusahaan. • Pengupahanmendudukitempattetinggisebagaipenyebabtimbulnyamasalahdidalamhubungankerja. • Hak-haknormatif yang tidakdiberikanolehpengusahakarenapengusahabanyakmengabaikanperaturanperundang-undanganygberlaku.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL • PerselisihanHubungan Industrial adalahperbedaanpendapat yang mengakibatkanpertentanganantarapengusahaataugabunganpengusahadenganpekerja/buruhatauserikatburuhkarenaadanyaperselisihanmengenaihak, perselisihankepentingan, perselisihanhubungankerja, danperselisihankepentingan, perselisihanhubungankerja, danperselisihanantarserikatpekerja/serikatburuhdalamsatuperusahaan.
Menurut UU No. 2 Tahun 2004 mengenal 4 jenisperselisihanyi : • PerselisihanHak • PerselisihanKeppentingan • Perselisihan PHK • PerselisihanantaraSerikatPekerja/SerikatBuruhdalamsatuperusahaan. • Mekanisme yang harusditempuhdalamsetiapperselisihanadalahmelaluiBipartit;MediasiatauKonsiliasidanatauArbitrase; sertaPengadilanHubungan Industrial
Mediator adalah PNS yang diangkatolehMenteriuntukmenanganidanmenyelesaikanke 4 jenisperselisihandenganwilayahkewenanganpadaKabupaten/Kota. • Dalam UU No.22 tahun 1957 TentangPenyelesaianPerselisihanPerburuhan, dikenaladanyaPegawaiPernatara yang diangkatMenteriuntukmenanganipenyelesaianperselisihanhubungan industrial.
Konsiliatorbukan PNS, tapimasyarakat yang telahmendapatlegitimasidandiangkatMenteri , danmempunyaikewenangan yang samadengan Mediator akantetapijenisperselisihan yang dapatditanganinyahanyaperselisihanKepentingan, Perselisihan PHK, danperselisihanantarSerikatPekerja/SerikatBuruhdalamsatuperusahaan, khususperselisihanhakhanyabolehditanganioleh Mediator. Dalam UU No. 22 tahun 1957 , Konsiliatortidakdikenal.
Arbiter bukan PNS tetapimasyarakat yang telahmendapatlegitimasidandiangkatolehMenteri, yang mempunyaiwilayahkewenangansecaranasional, namun Arbiter tidakberhakmenanganiperselisihanHakdanperselisihan PHK, tetapiberhakmenanganiperselisihanKepentingandanperselisihanantarSerikatPekerja/SerikatBuruh. • PengadilanHubungan Industrial dibentukberdasarkan UU No.2 Tahun 2004 danberadapadasetiapKabupaten/Kota (PengadilanNegeri), sampaitahun 2008 terbentukdi 33 ibu Kota Provinsi, ketuanyaadalahKetuaPengadilansetempat.
PadaMakamahAgungtelahdiangakatMajelis Hakim Hubungan Industrial, yang diangkatolehPresidenatasusulKetuaMakamahAgung, KetuaMajelisadalah Hakim AgungdanduaanggotaMajelisterdiridari Hakim Ad-Hoc, masing-masingdariunsurpengusahadanunsurpekerja, yang berwenangmenanganiperselisihanhakdanperselisihanpemutusanhubungankerja.
SERIKAT PEKERJA • SerikatPekerjamempunyaiperanansangatpenting : • Serikatpekerjamempunyaifungsikanalisasiyifungsimenyalurkanaspirasi, saran, pandangan, keluhanbahkantuntutanmasing-masingpekerjakepadapengusaha. • Denganmemanfaatkanjalurdanmekanismeserikatpekerja, pengusahadapatmenghematwaktu yang cukupbesarmenanganimasalh-masalahketenagakerjaan, dalammengakomodasikan saran-saran mereka, sertamembinaparapekerjamaupundalammemberikanperintah-perintahdaripadamelakuakannyasecaraindividuterhadapsetiappekerja.
Penyampaian saran daripekerjakepadapimpinanperusahaandanperintahdaripimpinankepadaparapekerja ,akanlebihefektifmelaluiserikatpekerja, karenaserikatpekerjasendiridapatmenyeleksijenistuntutanpekerja yang realistisdanlogis, sertamenyampaikantuntutantsbdlmbahasaygdptdimengertidanditerimaolehpimpinanperusahaan. Dalammanajemen modern yang menekankanpendekatanhubunganantarmanusia (human relation approach) diakuibahwahubungan non formal dan semi formal lebihefektifdaripadaatausangatdiperlukanuntukmendukunghubungan formal.
Sebagaimitrapengusaha, serikatpekerjadapatmemobilisasikanseluruhpekerjasebagaianggotanyauntukbekerjasecaradisiplin, bertanggungjawabdanpenuhsemangat Serikatpekerja yang berfungsidenganbaik, akanmenghindarimasuknyaanasir-anasirluar yang dapatmenganggukelancaranprosesproduksidanketenanganpekerja.
MenurutDediHaryadipengendalian yang kuatdalammenintegrasikanserikatpekerjakedalamaruspembagunanditandaiolehdua momentum, yi • Peleburanserikatpekerjakedalamwadah-wadahtunggaldalambentukfederasiatauFederasiBuruhSeluruh Indonesia (FBSI) padaFebruari 1973. • PemerintahberhasilmenciptakankerangkaHubungan Industrial Pancasila (HIP)
PELUANG KERJA YANG SAMA DI AMERIKA SERIKAT • Amerikaserikatmerupakansalahsatunegaraindustrimaju yang menjadirujukanmasyarakat global tentangbagaimanamengelolahubungan industrial. Beberapaperaturantentangpersamaankerjamenjadiinspirasibagimasyarakat global adalah : • The Civil Rights Act Of 1991 (diskriminasiklpminoritas) • Civil Right Act 1964 (diskriminasiras, warnakulit, agama) • Equal Pay Act 1963 (diskriminasidlmpembayaran) • Age Discrimination In Employment Act 1967 (diskrm. Usia) • Vocational Rehabilitation Act 1973 (orang-orangcacat)
UPAH MINIMUM • Upah minimum telahditetapkanpadatahun 1996, namunsampaisekarangmasihada yang menafsirkanupah minimum propinsi (UMP), duludisebut UMR sbgupahstandar, sehinggasetiap kali ditetapka UMP selalumengundangprotes • Berdasarkanketentuan Penmen nomor 01/MEN/1999 jo. Kepmen No. 226/MEN/2000 tentangupah minimum dan UU No. 13 Tahun 2003 tentangketenagakerjaan, dinyatakanbahwasetiaptahunpemerintahdalamhalinipemerintahpropinsimenetapkan UMP
Dengantujuankesejahteraanatauupah yang diterimapekerja/buruhtidakmerosotataulebihrendahdariperkembanganharga-hargadipasar, daninflasiatauupah yang diterimapekerja/buruhsesuaidenganKebutuhanHidup Minimum (KHM) seorangpekerja/buruh. Berdasarkanpermen No.01/MEN/1999, dinyatakanbahwa UMP hanyaberlakubagiseorangpekerja/buruhdenganmasakerjakurangdari 1 tahun, sedangkandenganmasakerjalebihdari 1 tahun, besarnyadirundingkansecrabipartitantarapengusahadengan SP/SB untukdisepakatidansebagaistandaruntukmenetapkanupah yang hasilnyadimuatdalamperjanjiankerja, peraturanperusahaan. dan PKB
Bagiperusahaan yang belumberdiri SP/SB, diharapkansupayappekerjamembentuktim 5 – 10 orangmewakiliparapekerjauntukberundingdenganpihakpengusahadansesuaidenganprinsiphubungan industrial, pengusahasebagaimitrapekerjaharussecaraterbukamenerimapermintaanpekerjauntukberunding.