871 likes | 1.27k Views
MODEL MANAJEMEN STRATEGIK DAN OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN DOKTER KELUARGA YANG BERWAWASAN MUTU PADA SUATU KOMUNITAS KARYAWAN DAN KELUARGA. Oleh : dr. Jack Roebijoso, MSc, (OM), PKK (Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, FK Unibraw). P. I. PENDAHULUAN. I. LATAR BELAKANG :
E N D
MODEL MANAJEMEN STRATEGIK DAN OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN DOKTER KELUARGA YANG BERWAWASAN MUTU PADA SUATU KOMUNITAS KARYAWAN DAN KELUARGA Oleh :dr. Jack Roebijoso, MSc, (OM), PKK (Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, FK Unibraw)
P I. PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG : 1.1 Sistem, Organisasi, Struktur, Manajemen, Situasi Kesehatan (Depkes, 2004) DEPKES Lama : ▪ upaya pencegahan ? ▪ upaya pengobatan ? • SITUASI : • Ekonomi • Sosial/Penddik • Budaya • Lingk.hidup • Jumlah penddk • Wilayah luas • SDM kes. SKN (s/d 2004) POLIKLINIK • Pemerintah • Organ :fungsional, • Yankes • UUP.Kes (7-22) • Integratif, • komprehensip • Wil. Kerja YANKES STRATA I PUSKESMAS • DEPKES, 2004 : SEKTOR KESEHATAN • Kompleks, Konsumtif, Mahal & Non Evid . base • Kwalitas ? Rasio dokter penddk, pemerataan ? • Biaya : 70% (swasta), sirkulasi obat : 60 trilyun • Non proposional, tak tepat sasaran ! • NON STRATA ? (SWASTA) • Praktek Dokter Umum • Praktek Dokter Spesialis • Praktek Paramedis • Praktek Klinik Alternatif, dlll rujukan • LIBERALISTIK • SOSIALISTIK • YANKES STRATA II, III • RS type D, C, B, A • Kesimpulan : SKN “Kurang berhasil” (Depkes) • Bbrp peny. Menular menurun, meningkat lagi • Peny. Degeneratif ↑ • Yankes masyarakat : CUKUP • Yankes perorangan : GAGAL !! ROMBAK ! • → SKN (2004) PEMERINTAH/SWASTA
1.2 PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN (SKN Depkes s/d 2004) → ”Manajemen/operasional” ? • LIBERALISTIS (Praktek Swasta) • Individu • Kuratif/Non holistik • Exploitatif/Non advokatif • Biaya tinggi / Fee For Services • Kwalitas ? • Fragmentatif / Non Integratif • SOSIALISTIS (Poli PKM, Asks, pabrik, alternatif) • Individu • Kuratif / Non holistik • Obscurantism / Non Advokatif • Biaya murah / FFS, askeskin • Kwalitas ? • Fragmentatif / Non Integratif OSSIFIKASI DISINTEGRASI “CHAOTIC” EDGE*) • SKN BARU (2004) • Manajemen Strategik • Operasional ? (SKN) • Kwalitas (ISO) (Azrul A) • Efektif/Efisien (BUMN) • Manage Care (Ali Gufron) Kebijakan Pemerintah Yankes Non : Liberalistik/Sosialistik “Dokter Keluarga” ? (Scientific Man) Pengertian/Batasan : • Ilmu • Manajmen Yankes • Pendekatan • Politik • Profesi (Jack R, 2000) • *) • Henry Poin care, 1980, • fisika • Stacy, 1992, management • P Kotler, 2008, marketing
1.3 Kebijakan Politik pemerintah (Pusat, otonomi, daerah) • UU 40 SJSN, 2004 • SKN BARU (2004) • YANKES STRATA I : STRATA II • PUBLIK – PKM DINKES DAERAH PST PEMERINTAH • PERORANGAN – DOKKEL RS SWASTA • (KLINIK) (Kecuali daerah terpencil) • YANKES PERKELOLA, • 2007 (MANAGE CARE) • SE MEN. NEG. BUMN • Efisiensi/Cor. Bisnis • Tunjangan kes. ~ Asuransi • kompetitif • ( Biaya vs Mutu Yankes) • IDI/PUSAT – PDKM • (Gatot Soetono, 2005) • UUP.Kdok No. 29, 2004 , Quallity • “MANAJEMEN YANKES • DOKTER KELUARGA” • Perlu di diskripsikan / • dielaborasi 2010 ? • 2014 ?
1.4. PROFIL UMUM MANAJEMEN YANKES PERORANGAN (Umum, Perusahaan, PKM, RS, 2007 - 5 Praktek Dokter Umum/Spesialis - Observasi – 15 Praktek Dokter Askes, 2 Klinik Perusahaan, 7 Klinik PKM, 1 Klinik Brimob, 2 Klinik IDI - 1 Klinik Dokter keluarga di Kuala Lumpur/Malaysia, Singapore • Jenis Pelayanan Kesehatan : • Pemeriksaan & Pengobatan • - KB - Konsultan medis • Bedah Minor - Rujukan medis • Laboratorium - Panggilan dokter • Apotek ke rumah • Ciri Manajemen Pelayanan : • Manajemen strategik ? (Module/format) • Fragmentatif/non integrated • Kuratif/non holistik • Sasaran individu • Non advokatif • Terapi non rasional • Biaya FFS, kapitasi Yankes karyawan, pens, kel. PLN, Jatim • Profil kinerja organisasi & manajemen yankes karyawan, pensiunan & kel. PLN Malang 1997 : • Biaya kes. ↑ • Kuratif • Rujukan dok.spesls/RS.↑ • - Kwalitas ? Penelitii : ditugasi membuat model manajemen yankes baru (Ags, 1997) (orientasi dokter keluarga) Goh lee Ghan, 2007 family med. Practice → integrated 2. Azrul Aswar, 2004: belum baku 3. Ali Gufron, 2007: managed care 4. Moeloek, 2007: revolusi struktur
2500 Penduduk dilayani oleh 1 “dokter keluarga” yang terlatih. Model manajemen pelayanan kesehatan belum baku (manajemen strategik dan opersional belum baku. • Pendapatan dokter diperkirakan Rp. 5.000.000/bln dan dibiayai oleh Asuransi Kesehatan maupun Pemerintah (daerah/pusat) 1.5. Pengembagan Model praktek keluarga mandiri (idi pusat), 2005
Bebas (liberal), biaya tinggi, kuratif, kwalitas ? • Dikendalikan (sosialistis), biaya murah, kuratif, kwalitas ? • Kombinasi • Organisasi tidak berstruktur 1.6. profil umum praktek manajemen pelayanan kesehatan pada perorangan
Bebas (liberal), biaya tinggi, kuratif, kwalitas ?→ pengendalian • Upah dokter langganan : kecil • Dikendalikan : jumlah anak yang ditanggung • Pelayanan kesehatan diluar dokter langganan dan RS yang ditunjuk diganti 50% • Organisasi tidak berstruktur • Pelayanan hanya di praktek dokter 1.7. profil organisasi dan manajemen kesehatan bagi karyawan, pensiunan, keluarga pt. Pln malang
1.8.1. Masalah Penelitian Kebijakan pelayanan kesehatan pada karyawan, pensiunan dan keluarga. 1.8.2. Fokus Penelitian Praktek pelayanan kesehatan pada karyawan, pensiunan dan keluarga di PT. PLN (Persero) Malang, (sebelum dan sesudah intervensi model baru) 1.8. masalah, fokus, pertanyaan, tujuan dan manfaat penelitian
Apa dan bagaimana profil model Praktek dan Pelayanan Kesehatan Karyawan dan Keluarga PT. PLN (Persero) Malang yang Lama periode 1996 – 1997, kasus sebelum intervensi (What). • Apa dan Bagaimana profil model Praktek Pelayanan Kesehatan Karyawan dan Keluarga PT. PLN (Persero) Malang yang Baru periode 1997 – 1999 (What). • Bagaimana perbedaan hasil kinerja model Manajemen Pelayanan Kesehatan Karyawan dan Keluarga yang lama dan baru Manajemen Pelayanan Kesehatan Karyawan dan Keluarga yang baru, setelah dioperasionalkan (How). • Mengapa hal tersebut bisa terjadi (eksplanasi) dan faktor manajemen strategi pelayanan kesehatan yang mana yang diduga berperan terhadap timbulnya perbedaan penampilan (performance)tersebut (why). 1.8.3. Pertanyaan Penelitian
Mendiskripsikan profil manajemen pelayanan kesehatan bagi karyawan dan keluarga yang lama dan hasil kinerja periode (1996 – 1997) • Mendiskripsikan profil manajemen pelayanan kesehatan karyawan dan keluarga yang baru kinerja periode (1997 - 1999) • Membandingkan profil hasil kinerja model yang lama dengan model yang baru, meliputi : input, proses, output, outcome. • Mengembangkan eksplanasi perbedaan pencapaian (performance)kinerja pelayanan kesehatan yang dapat diukur. • Menyusun model praktek strategi pelayanan kesehatan yang baru, berwawasan mutu, efektif, efisien. 1.8.4. Tujuan Umum Penelitian
1.8.5. Manfaat dari Hasil Penelitian dan Kajian • Model baru -> pilot project, model manajemen strategik/operasional yankes perorangan strata I pada karyawan dan keluarganya -> efektif, efisien, berkwalitas (“dokkel”). • Model baru (dokkel) -> organisasi, terstruktur, fungsional -> intra, inter, ekstra -> terobosan “revolusi struktur” yankes yang dibutuhkan SKN 2004. • Model baru (dokkel) -> metode menemukan alokasi / unit pembiayaan yankes strata I (dokkel) -> disesuaikan dengan kondisi biaya, populasi sasaran, wilayah. • Model baru (dokkel) -> 5 dimensi tempat yankes, 10 produk yankes -> merombak kompetensi pendidikan dan pelatihan dokter keluarga dan tim kesehatan (bottom up) • Model baru (dokkel) -> yang lebih efektif dan efisien -> menyerap tenaga kesehatan lebih besar -> mengatasi pengaguran • Fenomena pembiayaan kesehatan: upah dokter/tim kesehatan pada model yang baru -> rasio, upah tim kesehatan dibanding total biaya kesehatan -> “indikator baru” -> proposisi/teori baru -> manfaat : perencanaan dan evaluasi pembiayaan keseha tan strata I bagi perorangan (dokkel)
2.1 MANAJEMEN/ADMINISTRASI KESEHATAN : • Administrasi = Manajemen (Azrul Azwar, 2005) • Manajemen : • mencapai tujuan yang diinginkan dengan mempergunakan orang lain (George R Terry) • Kegiatan kerjasama secara rasional yg tercermin pada pengelompokan kegiatan menurut fungsi yg dilakukan (Dwight Waldo) • Kombinasi antara pengambil keputusan dgn pelaksanaan dari keputusan tsb. untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan (Robert D Calkins) • Sehat : WHO : health is a state .............. Sehat sewaktu diperiksa oleh ahli tidak terdpat tanda sakit (White, 1971) • MANAJEMEN KESEHATAN : KONSEP & PRAKTEK MANAJEMEN YG DITERAPKAN PD UPAYA KESEHATAN DEMI MENCAPAI SUATU KEADAAN SEHAT DAN BERDAYA DARI SASARAN. ii. tinjauan pustaka
Unsur pokok dalam manajemen kesehatan (5) : • Masukan (input) → 5 M, 6 M • Proses (kegiatan/langkah-langkah) : fungsi manajemen : George Terry (POAC), Luther & Gullick : POSDCORB, dll • Keluaran (output) : hasil suatu kegiatan dlm manajemen pelayanan kes. (cakupan yankes) : utility review yankes dokkel. • Sasaran : perorangan, keluarga, komunitas (target group) • Dampak (out come) : • Derajat kesehatan (morbidity, mortality, rate, kecacatan, harapan hidup) • Health cost • Lenght of care (LOC) • Rate of patient visit/hospitalized • Kepuasan pasien, dll
2.2 MANAJEMEN STRATEGIS (KLINIK DOKTER KELUARGA) : • Menjawab suatu perubahan (cepat) • Pattern of action to achive objective (Thompson & Srickiand, 1995) • Unified comprehensive and integrated plan that related the • strategic advantages of firm (organization), to challenges of • environment (Jauh and Giueck, 1988) • How can you lead it, you don’t know where you are going ?? • (Thompson & Strickiand, 1995) • “........................... A ship, it has no place to go ! • Mengapa perlu strategi ?“Respon terhadap perubahan • external yang relevan” (kebijakan pemerintah, demand masy) • Strategi perlu : profit & non profit organisasi (weber & dula, 1997, • carper & Litschert, 1998)
• Agar lebih unggul (strategi) : a plan of action resulting from the practice of science • Dess & Miller (1993) : - intended strategy (diusulkan, dirancang, dikatakan) - realized strategy (dilaksanakan : melihat hambatan dan peluang) - Quick thinking to alter strategy. Proses manajemen strategik : - Visi - Misi - Objective - Strategi - Operasional - Work order, module, format (quality management).
Dalam misi terdapat : • Nama suatu organisasi (klinik/praktek dokkel) • Statement of purpose (yankes strata I, dokkel, pemberdayaan) • slogan/motto sebagai indikator suatu misi (hidup sehat dan berdaya bersama dokter keluarga) • Visi & Misi : pre requisite to effective strategic leadership (Thompson & Strickland, 1995)
TAHAP I : Menentukan objektive : statement of what is to be achieved (Jauch & Gluek, 1998, Rue & Holland, 1989) Ciri-ciri sasaran : • Public or social responsibility (SKN), (individu, family, community health status, empower) • Profitability (hidup sehat dan berdaya lebih murah dibanding sakit) • Good objective : achievable, acceptable, measurable, motivating • Objective : Jelas, ringkas, terukur, sesuai kode etik
TAHAP II : Memilih alternatif strategi : • To identify strategy → to achieves the ends • To identify : SWOT • Matching internal and external factor (Johnsons & Schoels, 1993) TAHAP III : • Strategy : fit dengan culture/budaya • Waterman, 1982, 6 S : • Struktur organisasi ~ strategic implementation • Diskripsi kerja ~ strategic job discription • Sistem yang ada (supra dan infra sistem) • Style leadership • Skill staff/anggota • Share value (goal organisasi > individu)
TAHAP IV : Evaluasi strategi dan pengawasan kinerja : • Strategic control • Performance control (impact pada kinerja) • Bentuk pengawasan (4 macam) : • Apakah premises strategi ~ valid ?? • Supra struktur ( SKN, Depkes masih tetap ??) • Apakah ada perubahan lingk. External : politik, ekonomi, biaya, dll • Kondisi/perubahan cepat (KLB) : strategi dirubah
2.3. SISTEM KESEHATAN • Manajemen kesehatan → sistem kes. (abstrak & majemuk ~ sistem dan kesehatan.) • Sistem : gabungan dari element (proses, struktur dan fungsi) = kesatuan organisasi → tujuan yg ditetapkan (Ryan) • Unsur system : masukan, proses, keluaran, umpan balik, dampak, lingkungan. • Dalam Sistem Kesehatan Nasional : komponen - SKN lama : - Yankes strata I: Puskesmas (publik & indv., praktek dokter/paramedis/alternatif, swasta). -Yankes strata II: RS - SKN baru : - Yankes strata I perorangan : Dokkel/swasta - Yankes strata II perorangan : RS
SKN : 2 sub sistem : Sub sistem pelayanan kesehatan (perorangan, kel., komunitas, publik/strata I & strata II, strata III) Sub sistem pembiayaan kesehatan Unsur Pokok dalam Sistem Kesehatan : Organisasi pelayanan kesehatan Organisasi pembiayaan kesehatan Organisasi penjaminan mutu pelayanan & pembiayaan kes. Sistem Pelayanan Kesehatan (pengertian luas) Health related activity Health service : - upaya sendiri/bersama dlm organisasi - promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif : peroragan, kel, komunitas, publik.
Masalah Kesehatan (Depkes, 2004) • Transisi penyakit • Fragmentasi yankes (spesialisasi) • Teknologi kedokteran↑ • Hubungan dokter pasien ?? • Defensive medicine & medical industrial complex • Biaya kesehatan mahal, fee for service, cakupan asuransi 20% • Yankes komprehenship dan holistik ?? • Stratifikasi yankes : - Strata I, II, III • Rujukan : vertical, horizontal, diagonal ?
Mutu/Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan : • Upaya terencana/konseptual, sistematis, terukur → keluaran yang menyakinkan (Crout, 1974) • ISO : quality : a set of inherent caracteristic which fulfill consumen need. • Manajemen operasional (Davis & Heineke, 1991): kwalitas pelayanan: Reliability/konsisten/on time, Tangible/terukur/murah, Responsiveness/aktif, Assurance/profesional, Emphaty (care, cure, empower, spiritual) • Manajemen kesehatan dokter keluarga memperhatikan konsep tersebut diatas (dalam pembahasan) • Henry Poin care, 1880, tree body problem, fisika • Stacy 1992, - management dynamic -
Sasaran perorangan, keluarga, komunitas Pengutamakan promotif/preventif, selain kuratif Pendekatan holistik dan komprehensip Pengobatan/intervensi rasional (aman, efektif, murah, bisa diterima) Pelayanan berkelanjutan/kontinyu advokatif 2.4. landasan teori dokter keluarga/ciri pendekatan pelayanan kesehatan dokkel (WONCA/PDKI)
Perlu: - manajemen strategik dan operasional (strategic & operational competency) (M.S. Idrus). - menyusun: visi, misi, objektif, strategi, program/operasional - manajemen berwawasan mutu • Praktek dokter keluarga (Azrul Azwar) -“Bisa berbeda-beda bentuknya” -“Sesuai pengalaman praktek” dibeberapa negara Praktek pelayanan kesehatan
SKN (2004) – Yankes strata I publik: Puskesmas dengan Usaha Pokok Kesehatan Publik – Yankes strata I perorangan/praktek/klinik dokkel dengan “Usaha Pokok Kesehatan Perorangan/Keluarga” ? • Five stars doctor: care provider, decision maker, communicator, cummunity leader dan manager • Area competency (dokkel): 1. manajemen perawatan primer 2. perawatan berorientasi klien 3. ketrampilan pemecahan masalah kes. khusus 4. pendekatan komprehensip 5. orientasi komunitas 6. pemodelan holistik 2.5. MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER (DEPKES Ri)
Seni pengobatan dan pelayanan kesehatan -> scientific management (Taylor, dkk) • Manajemen “Chaotic” dalam pelayanan kesehatan perorangan : Disintegrasi <- chaotic edge -> ossifikasi (liberalistis) (sosialistis) “Dokter Keluarga” “Guardian of angel” “Tas kecil hati besar” “Mata Hati” “Spiritual/Illahiah/Amanah/Fatonah/Muchlizin” 2.6. manajemen kesehatan : memperhatikan scientific management theory dan filosofi dokkel:
KETAHANAN PSIKO BIOLOGIC 2.7 Konsep sehat dan sakit : the health field concept dan the force field and well being paradigm of health LINGKUNGAN • Fisik • Kimia • Biologi • Sosial, ekonomi • Budaya • Ergonomi Organisasi/manajemen pelayanan kesehatan Kesehatan, perorangan, keluarga, komunitas Status Kesehatan Perilaku kesehatan (gaya hidup) The health field concept/the force field well being paradigm of health (Marc La Londe 1974/Hendrik L. Blum 1984)
Konseppikir yang mendasaridikembangkannya model barumanajemenpelayanankesehatankepadakaryawan, pensiunandankeluarganyasaatituadalahsesuaidengankajiandiskusiteoripadatinjauanpustaka yang berisi : • Pelayanankesehatan yang ditujukankepadaperorangan (individu) harusdilakukandenganpendekatanholistik, berbedadengankonsep yang lama (non holistik).Pendekatanholistikberartiharusmempertimbangkanberbagaiaspekdiluarindividu yang dapatmempengaruhitimbulnyamasalahkesehatandanmembantuupayakesehatan, sepertikeberadaankeluargadankomunitasnya, aspeklingkunganfisik, kimia, biologi, sosial, ekonomi, budayadanergonomi yang berhubungandengankondisisasaranpelayanan. • Sehinggadalammanajemenstrategikpelayanankesehatanperoranganperlumencantumkanupayakesehatanterhadapkomunitasdankeluargaterlebihdahuluuntukmencarimasalahkesehatannya(diagnosakomunitasdandiagnosakeluarga) danmenentukanprioritasmasalahkesehatannyasertacaraintervensimasalahkesehatannya yang tepatsecaraholistikdankomprehenship,halinisesuaidenganprinsipmanajemen yang berwawasanmutuyaituperencanaan yang matanguntukstrategipelayanankesehatan. (HOLISTIK/KOMPREHENSIVE, PEMBIAYAAN, PELAYANAN BERMUTU) 2.8. diskusi/debat konsep & teori manajemen kesehatan
Needs dan demand yankes perorangan dan keluargayaitu : (Blum La Londe, ciri dokter keluarga, manajemen kesehatan, manajemen strategik dan operasional, mutu, chaotiq edge. • lokasi(di klinik, rumah, rumah sakit, tempat kerja, tempat umum) • Pendekatan pelayanan/paradigma: ciri dokter keluarga • Strategik dan operasional: diagnosa komunitas, keluarga, perorangan dan intervensi holistik dengan: 10 produk/”Usaha Pokok Yankes Dokkel” • Mutu: manajemen mutu, ISO, operasional yankes (konsisten/on time, murah, responsive, profesional, empati -> (Pelayanan kesehatan dokter keluarga yang berwawasan mutu) (Davis/Heineke)
iii. ANALISA HASIL PENELITIAN A. Matching Profile dengan Eksplanasi • TABEL.A1 Manajemen Strategik & Operasional Model Baru dan Model Lama
* (Biaya perkiraan) * (Biaya perkiraan) *) Belum dibakukan
Tabel ini menunjukkan model manajemen operasional pelayanan kesehatan yang lama dan model manajemen yang baru : • 1. Ciri-ciri Pendekatan Pelayanan Model Baru : 1. Pendekatan individu & keluarga 2. Prefentif/promotif & kuratif 3. Lebih holistik 4. Terapi lebih rasional (efektif, murah, bisa diterima) 5. Lebih berkelanjutan/terintegrasi 6. Advokatif Model lama : 1. Pendekatan individual 2. Kuratif 3. Non Holistik 4. Terapi “non rasional” 5. Pelayanan tidak berkelanjutan /terfragmentasi (Non integrative) 6. Non Advokasi
2. Pembakuan • Biaya (ABC) : Rp. 15.000,- • Di Klinik/tempat praktek dokter • Dx Tx holistik • Edukasi advokasi perorangan • Edukasi advokasi keluarga • Tindakan medis (diagnosa, kuratif, rehabilitatif) • Di Rumah Pasien • Dx Tx holistik • Edukasi advokasi keluarga • Tindakan medis (diagnosa kuratif, rehabilitatif)
Di Rumah Sakit • Mediasi/advokasi • Di Tempat Kerja • Identifkasi faktor resiko (personal) • Di Tempat Umum • Penyuluhan massal/kelompok • Standar : • Prosedur Produk (I – IX) • Obat rasional (10 macam) Setelah dilakukan intervensi pada bulan Agustus 1997, terdapat penurunan rasio rawat jalan /KK dan angka kejadian rawat inap.
TABEL. A2 RaSIo Berobat per Keluarga / tahun (“Mordibitas”) ∑ ∑ Profil rasio orang berobat dari keluarga karyawan tampak menurun cukup “bermakna” (46%) selama dilakukan manajemen baru pada tahun 1998, dan pada tahun 1999 hanya sampai tri wulan I (program baru di stop), sedang tahun 1997 merupakan gabungan profil ratio model lama (Jan – Juli 1997) dan model baru (Agustus – Desember 1997), namun angka ratio masih cukup tinggi, sedang tahun 1998, merupakan periode seluruhnya model baru
TABEL. a3Profil Angka Kejadian Kasus Rawat Inap di RS (Prevalensi) Penurunan jumlah kasus rawat inap per tahun (prevalensi) cukup bermakna pada tahun 1998 dan triwulan I 1999, diduga hal ini sebagai dampak kegiatan pelayanan kesehatan model baru dengan melakukan kunjungan rumah atas panggilan (on call) dengan perawatan di rumah serta penyuluhan kesehatan. Sesuai dengan indikasinya.
TABEL. A4 Profil Rerata Biaya Berobat Jalan (US Dollar/RP. 11.000,-) Rerata biaya berobat jalan per orang menurun sangat signifikan pada tahun 1997, 1998, dan 1999 hal ini juga terjadi pada profil rerata biaya berobat jalan per keluarga pegawai setelah program baru.
Tabel. A5 Rerata Biaya Rawat Inap Per pasien (US /Dollar) Secara umum tabel ini menunjukkan bahwa penurunan biaya kesehatan pada kejadian rawat inap dan rawat jalan selama periode manajemen yang baru (1998) terjadi penurunan secara tajam, biarpun dibandingkan dengan rerata biaya tahun 1997 yang merupakan gabungan antara model manajemen lama dan baru.
B. Time Serie dengan Eksplanasi GAMBAR B1 Diagram Jumlah Orang Berobat per Bulan (Time Serie) Jumlah orang berobat ke dokter praktek umum per bulan menurun (spontan) cukup bermakna setelah dilakukan intervensi, tampak profil fluktuasi kunjungan per bulan yang “proporsional” selama tahun 1997 (sebelum program), 1997 (setelah program bulan agustus), dengan selama program baru (1998), serta trimester I 1999.
GAMBAR b2 Grafik Jumlah Orang Berobat per Bulan (Time Series) Grafik time serie : Jumlah kunjungan orang berobat ke dokter praktek umum sejak 1997 (Januari – Juli) dengan pelayanan model lama dan pelayanan model baru sejak Agustus 1997 dan selama 1998, serta trimester I 1999 : tampak grafik yang menurun (spontan) secara menyakinkan, bahwa intervensi manajemen pelayanan kesehatan yang baru memiliki dampak yang besar terhadap profil kejadian rawat jalan (“morbiditas”) karyawan, pensiunan dan keluarganya.
GAMBAR B3 Diagram Jumlah Orang Rawat Inap Per Bulan (Time serie) Profil jumlah kasus rawat inap total dan rata-rata setiap bulan menurun dan mengikuti fluktuasi rawat inap sepanjang tahun untuk tahun 1997, 1998, 1999. Kejadian rawat inap ini merupakan gabungan antara kasus lama dan kasus baru setiap bulan dan tahun (Prevalensi)
GAMBAR B4 Grafik Jumlah Orang Rawat Inap per Bulan (Time Serie) Ditemukan suatu fenomena lain untuk kejadian rawat inap di RS, bahwa terjadinya penurunan rawat inap tidak secara spontan terjadi pada bulan berikutnya dari perubahan sistem manajemen lama ke sistem manajemen baru. Hal ini diduga berhubungan dengan kondisi pasien yang sakit dengan kondisi yang sudah “lanjut” untuk segera masuk rawat inap saat itu, cukup banyak.
Gambar b5 Diagram Biaya Orang Berobat per Bulan/tahun (US Dollar) Tampak ada fenomena siklus 3 bulan, sehubungan dengan kecenderungan menurun atau menaiknya jumlah orang yang berobat sepanjang tahun. Hal ini diduga (menurut pengamatan peneliti) bahwa manfaat (retensi) dari edukasi dan advokasi kesehatan bagi pasien dan keluarganya hanya efektif paling lama 3 bulan. Fenomena ini memberikan kesimpulan bagi peneliti bahwa kebijakan edukasi dan advokasi kesehatan perlu diulang setiap 3 bulan, agar terjadi perubahan pengetahuan dan sikap pasien dan keluarganya untuk hidup sehat, lebih konsisten sepanjang tahun. Sehingga didalam manajemen kesehatan karyawan dan keluarga, kebijakan ini perlu disusun materi, jadwal dan rencana biayanya untuk merencanakan anggaran edukasi kesehatan yang optimal, dengan hasil yang maksimal.
Gambar time serie ini menunjukkan secara jelas penurunan biaya yang sangat signifikan sejak bulan Agustus 1997, dimana manajemen baru mulai diperkenalkan, dengan upaya lebih menyempurnakan program tersebut sambil berjalan dan secara penuh program yang lebih sempurna dari manajemen yang baru dijalankan sejak Januari 1998.
Gambar b6 Diagram Biaya Rawat Inap per Orang per Bulan (US Dollar) Fenomena penurunan biaya perawatan rawat inap ini diduga berhubungan dengan menurunnya jumlah penderita rawat inap. Sedang data lama perawatan dan klasifikasi jenis penyakit serta tingkat keparahan yang diderita oleh pasien, tidak dapat ditemukan didalam arsip. Sehingga hanya jumlah total penderita serta jumlah total biaya rawat inap yang dilaporkan.
Gambar b7 Grafik Biaya Rawat Inap per Bulan (US Dollar) Fenomena dalam time serie diatas menunjukkan bahwa total biaya rawat inap pada periode manajemen lama 1997 (Januari – Agustus) sangat tinggi dan menurun secara tajam pada bulan Agustus, hal ini sesuai dengan profil jumlah orang yang rawat inap selama periode waktu tersebut & peran mediasi RS yg diduga mampu memperpendek rawat inap & menurunkan biaya.
Gambar b8 Grafik Aktivitas Dokter Keluarga (Utilitas Produk) 1998 Pada gambar diatas kegiatan advokasi/mediasi RS yang secara keseluruhan telah dilakukan bagi pasien yang dirawat inap di RS tidak digambarkan, namun kegiatan lain yang dianggap mampu mempengaruhi jumlah kunjungan pasien ke dokter maupun kejadian rawat inap dapat ditampilkan secara integratip.