260 likes | 542 Views
Catatan Penggunaan Presentasi: Presentasi ini dibuat untuk Fasilitator Aisyiyah sebagai referensi dalam melakukan edukasi kepada ibu-ibu.
E N D
Catatan Penggunaan Presentasi: Presentasi ini dibuat untuk Fasilitator Aisyiyah sebagai referensi dalam melakukan edukasi kepada ibu-ibu. Jika Fasilitator menemukan keterbatasan fasilitas dimana presentasi ini tidak dapat ditayangkan, Fasilitator diijinkan untuk memperbanyak slide-slide dalam presentasi ini dan memperlihatkannya kepada Ibu-Ibu target sasaran sebagai alat bantu visual dalam menjelaskan. Setiap penjelasan tambahan dapat ditemukan di bagian bawah slide pada bagian“Notes”. Selamat Berbagi.
Survey 2010 oleh FAO: 50% pasar di Jabodetabek terinfeksi virus H5N1 (Flu Burung). 85% (60% konsumen; 25% pedagang dan keluarga) dari total penduduk Indonesia terhubung dengan pasar tradisional. Pasar adalah gerbang terakhir sebelum pangan masuk ke rumah tangga.
5 SAAT KRITIS PENULARAN FB DI PASAR 1 PERTAMA: KETIKA UNGGAS HIDUP MASUK KE DALAM PASAR DAN TIDAK DISORTIR SEHAT ATAU SAKIT.
Tugas seorang penjual unggas dan pengelola pasar adalah untuk dapat mengenali tanda-tanda unggas sakit. Jika terdapat unggas yang memiliki tanda-tanda itu, maka harus ditolak untuk memasuki pasar karena dapat menulari unggas lainnya yang sehat. 1
Tanda2 unggas sakit adalah: lemas, tidak berenergi, ada cairan dari mulut dan mata, jengger kebiruan, bengkak, atau berdarah, bulu rontok. 1
5 SAAT KRITIS PENULARAN FB DI PASAR KEDUA: KETIKA UNGGAS HIDUP BERCAMPUR DENGAN UNGGAS LAIN DALAM PENAMPUNGAN DI PASAR. 2
PISAHKAN • Pisahkanunggas yang barudatangdenganunggas yang sudah lama di pasar. • Pisahkanjugaunggas yang datangdariberbagaisumber yang berbeda. 2
Ini bisa dilakukan dengan memberikan pembatas antara kandang, memberikan tanda usia di penampungan, dan menambah jumlah tempat makan unggas dan minum untuk masing-masing tempat. 2
Gosokdahulusemuakotoran. kemudianbersihkandenganmenggunakan air dansabun. setelahitudidisinfeksi. 2
5 SAAT KRITIS PENULARAN FB DI PASAR 3 TITIK KRITIS KETIGA: KETIKA UNGGAS DISEMBELIH.
Ketika unggas disembelih, unggas akan bergerak-gerak liar yang menyebabkan banyak cipratan di sekitar tempat pemotongan. Inilah sebabnya pemisahan perlu dilakukan antara tempat penyembelihan dan penjualan. 3
Kemenkes menyarankan 10 m atau dibatasi dengan tembok dengan ketinggian 1,5 m 3
5 SAAT KRITIS PENULARAN FB DI PASAR 4 KEEMPAT: KETIKA UNGGAS MATI DIKELUARKAN ISINYA.
Penelitian menunjukan bahwa pada proses ini organ dalam unggas akan pecah dan mengakibatkan tumpahan feces/kotoran, virus, dan bakteri ke daging dan permukaan tempat kerja. 4
CARA Pembersihan rutin setiap rangkaian pemotongan unggas selesai. 4
5 SAAT KRITIS PENULARAN FB DI PASAR 5 KELIMA: KETIKA UNGGAS DILETAKKAN DI TEMPAT PENJUALAN.
Penelitian klinis menunjukkan bahwa virus dan bakteria (kuman) banyak ditemukan di meja layanan, talenan, dan pisau. Karena peralatan di atas selalu digunakan untuk menjajakan unggas setiap hari tanpa dibersihkan secara benar. 5