400 likes | 1.37k Views
UJI POTENSI LARUTAN GULA RAGI SEBAGAI ATRAKTAN NYAMUK AEDES SP. I GUSTI AGUNG NGURAH WIDYA PRAMANA 0910713014. BAB 1 PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG. PENYAKIT MENULAR VEKTOR NYAMUK CFR DBD MASIH TINGGI SANITASI BURUK SURVEILANS PENAMBAHAN ATRAKTAN PADA OVITRAP REAKSI GULA + RAGI.
E N D
UJI POTENSI LARUTAN GULA RAGI SEBAGAI ATRAKTAN NYAMUK AEDES SP. I GUSTI AGUNG NGURAH WIDYA PRAMANA 0910713014
LATAR BELAKANG • PENYAKIT MENULAR VEKTOR NYAMUK • CFR DBD MASIH TINGGI • SANITASI BURUK • SURVEILANS • PENAMBAHAN ATRAKTAN PADA OVITRAP • REAKSI GULA + RAGI
RUMUSAN MASALAH Apakahlarutan gula ragi memiliki pengaruhsebagaiatraktanterhadapnyamuk?
TUJUAN PENELITIAN TujuanUmum • Membuktikan pengaruh larutan gula ragi sebagai atraktan terhadapnyamuk. TujuanKhusus • Mengetahuipengaruhlarutan gula ragi denganmenghitungjumlahnyamuk yang hinggappadalarutan gula ragi • Menganalisishubunganpengaruhatraktandaribeberapajenis ragi yang digunakan pada larutan gula 10%denganbanyaknyanyamuk yang hinggap.
MANFAAT PENELITIAN Bagi bidang keilmuan: • Mengetahuiperbedaanpengenceranlarutan gula ragisebagaiatraktannyamuk • Memperluascaraalternatifpengendaliannyamukdenganbahan yang mudahdidapatdanmurah • Dapatdigunakanuntukmengembangbiakannyamukdilaboratorium • Dapatdigunakansebagaidasarpengembanganaktraktanberikutnya
MANFAAT PENELITIAN Bagi masyarakat: • Memberikaninformasikepadamasyarakatbahwa larutan ragibisadimanfaatkansebagaiatraktan. • Agar dimanfaatkan masyarakatsebagaialatpengendaliannyamuk yang mudahdidapatdanmurah.
NYAMUK AEDES AEGYPTI TAKSONOMI • Kingdom Animalia • Phylum Arthropods • Subphylum Unimaria • Kelas Insects • Ordo Diptera • Sub-ordo Nematocera • Superfamili Culicoidea • Famili Culicidae • Sub-famili Culicinae • Genus Aedes • Spesies Aedes aegypti
MORFOLOGI • Nyamuk merupakan jenis serangga yang mengalami metamorfosis sempurna yang stadiumnya terdiri dari telur, larva, pupa, dan nyamuk dewasa
SIKLUS HIDUP Nyamuk, termasuk genus Aedes, memiliki siklus hidup sempurna(holometabola). Siklus hidup terdiri dari empat stadium, yaitu telur – larva – pupa – dewasa. Stadium telur hingga pupa berada di lingkungan air, sedangkan stadium dewasa berada di lingkungan udara. Nyamuk Aedes betina menghisap darah untuk mematangkan Telurnya(Suroso, 2002). Waktu mencari makan (menghisap darah) adalah pada pagi atau petang hari.
DISTRIBUSI • Wilayah tropis dan subtropis • Di Indonesia, Myanmar dan Thailand kepadatan nyamuk lebih tinggi di pinggiran kota daripada di perkotaan • Ketinggian yang rendah (< 500 m) memiliki tingkat kepadatan populasi yang sedang sampai berat
PENGUNDANG NYAMUK • Warnagelap • Karbondioksida • Asamlaktat • Suhutubuh • Kelembaban
PENGENDALIAN NYAMUK • Repellent • Peralatancontrol nyamuk • Larvasida • Adultisida
ATRAKTAN Atraktan adalah sesuatu yang memiliki daya tarik terhadap serangga (nyamuk) baik secara kimiawi maupun visual (fisik). Atraktan dari bahan kimia dapat berupa senyawa ammonia, CO2, asam laktat, octenol, dan asam lemak. Zat atau senyawa tersebut berasal dari bahan organik atau merupakan hasil proses metabolisme mahluk hidup, termasuk manusia. Atraktan fisika dapat berupa getaran suara dan warna, baik warna tempat atau cahaya
Larutan Gula 10% + Ragi Nyamuk (Aedes sp) CO2 Kompleks ORNs V Suhu Kelembaban pH Jumlah nyamuk yang hinggap KERANGKA KONSEP
HIPOTESIS Adanyapengaruhlarutan gula ragisebagaiatraktanpadanyamukAedessp.
RancanganPenelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimentallaboratoriumdenganrancangantrue experimental-post test only control group design yang bertujuanuntukmengetahuidanmembandingkanpotensilarutan gula 10% + ragi roti dengan larutan gula 10% + ragi tape sebagaiatraktan.
Populasi dan Sampel Penelitian Pada penelitian ini digunakan nyamuk Aedes aegyptidewasa yang dikembangbiakan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Kriteria inklusi penelitian ini adalah : • Nyamuk dewasa yang hidup • Nyamuk yang aktif bergerak Nyamuk yang digunakan sebagai sampel sebanyak 25 ekor untuk setiap percobaan
Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan yaitu larutan gula 10%+ ragi tape, larutan gula 10% + ragi roti, satu kontrol positif (larutan gula 10%) dan satu kontrol negatif (aquades). Rumus untuk estimasi jumlah pengulangan : P(n-1) ≥ 16 5(n-1) ≥ 16 5n- 5 ≥ 16 5n ≥ 21 n ≥4 Keterangan : P = jumlah perlakuan n = jumlah pengulangan yang harus dilakukan
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada bulan Februari – Maret 2012
VARIABEL PENELITIAN • Variabel bebas pada penelitian ini adalah larutangula 10% + ragi tape danlarutangula 10% + ragiroti. • Variabel tergantung pada penelitian ini adalah jumlahnyamukAedes aegypti yang hinggapdalam 5 menit.
Alat dan Bahan Penelitian Alat • Alat Untuk Membuat Larutan Gula Ragi Gelas dan sendok • Alat Pembiakan Nyamuk Wadah penampung dan kasa nyamuk • Alat Percobaan atraktan Kotak nyamuk 40x40x40 cm3 dan sarung tangan • Tempat Larutan Atraktan Botol air mineral ukuran 1500ml, kasa nyamuk, karet gelang
Alat dan Bahan Penelitian Bahan Penelitian • Larutan gula 10% • Ragi roti dan ragi tape • Nyamuk Aedes aegypti dewasa • Aquades • Bahan makanan nyamuk dewasa • Bahanmakanan larva nyamuk
Definisi Operasional • Larutan gula • Aquades • Tempat larutan atraktan • NyamukAedesaegypti • Kandang.
NyamukAedes sp dewasa Larutan gula ragi PersiapanNyamukdanAtraktan Kontrol Perlakuan Kontrol + Larutan gula 10% Kontrol - Aquades Larutan gula 10% + ragi roti Larutan gula 10% Larutan gula 10% + ragi tape Hitung jumlah nyamuk yang hinggap di mosquito trap dalam 5 menit Lakukan 4 kali pengulangan dengan prosedur yang sama Analisa data Prosedur Penelitian
Pembuatan Larutan gula ragi Komposisi larutan gula ragi = 100ml larutan gula 10% + 0,5gr ragi
PerkembangbiakanNyamukAedesaegypti NyamukAedesaegypti dibiakanmulaidari larva stadium II yang diperolehdari Tropical Disease Center UNAIR Surabaya. Larva dikembangbiakanmenjadinyamukdewasa ± selama 3 haridiLaboratoriumParasitologiFakultasKedokteranUniversitasBrawijaya Malang.
PersiapanNyamukdanAtraktan Nyamukdewasaakandibagimenjadi 5 kelompokdalam 5 kandang yang berukuran 40x40x40cm. Setiapkandangakanditempatioleh25 ekornyamukAedesaegypti. Botol akandiisidengankontroldanperlakuankemudianditutupdengankasanyamukpadabagianatas. Botolakandiletakanpadasetiapkandang yang ditempatinyamuk.
CARA KERJA Botol akandiisiolehlarutan gula ragidankontrol. Botoltersebutakandimasukankedalam 5 kandangnyamuk yang tersedia. Nyamuk yang hinggappadamosquito trap akandihitungdandiamatiselama 5 menit. Setelahselesaimenghitungjumlahnyamuk yang hinggapdi mosquito trap akandikeluarkandarikandang. Nyamukakandihitungdengancara yang samapadatiapjamnyasampai jam ke-6. Pengulanganpenelitianakandilakukansebanyak 4 kali.
CARA KERJA Nyamuk yang hinggapakandicatatdandihitungmenggunakanrumus Abbot, yaitu :
RencanaPengolahan dan AnalisisData Hasil pengukuran kontrol dan perlakuan dianalisis secara statistik dengan menggunakan program SPSS 19 untuk Windows 7 dengan tingkat signifikansi 0,05 (p= 0,05) dan taraf kepercayaan 95% (α= 0,05).