230 likes | 454 Views
Desentralisasi Fiskal, Struktur Anggaran dan Indikator Makro Daerah. Tim TADF. Tujuan Desentralisasi Fiskal. Meningkatkan kesejahteraan rakyat Menyerahkan kewenangan dan memberikan perimbangan keuangan Daerah mengenal informasi daerah lebih baik
E N D
Desentralisasi Fiskal, Struktur Anggaran dan Indikator Makro Daerah Tim TADF
Tujuan Desentralisasi Fiskal • Meningkatkan kesejahteraan rakyat Menyerahkan kewenangan dan memberikan perimbangan keuangan • Daerah mengenal informasi daerah lebih baik • Penyediaan pelayanan publik daerah yang efektif dan efisien • Peran serta masyarakat daerah yang optimal
Transfer Ke Daerah Triliun Rupiah
Rerata Selisih Belanja Total dengan Belanja Pegawai Kabupaten
IndeksPembangunanManusia 5 daerahdenganpeningkatan IPM terbesar 2004-2005 5 daerahdenganpenurunan IPM terbesar 2004-2005
IndeksPembangunanManusia 5 Daerah dengan IPM terendah 2006 5 Daerah dengan IPM tertinggi 2006
Dampak Krisis Keuangan Global Pada Perekonomian Indonesia • Pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat menurun • Tahun 2009 direncanakan tumbuh 6 persen, IMF meramalkan hanya akan tumbuh 3,5 persen • Pengangguran dan kemiskinan meningkat • Sampai dengan Januari 2009, Depnakertrans melaporkan telah terjadi PHK sebanyak 24.790 orang Perlu ada stimulus untuk memelihara dan dan bertahan
Kebijakan Stimulus Fiskal Di Beberapa Negara Meningkatkan Pengeluaran Menurunkan Pajak Penurunan tarif PPH Badan (Brazilia, Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Argentina,Cina,Jepang, Kanada, Belanda, Perancis, Inggris, Rusia, Jerman,Italia) Penurunan tarif PPH Orang Pribadi (Brazilia, Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Argentina, Cina, Jepang, Kanada, Belanda,Perancis, Inggris, Rusia, Jerman, Italia) Penghapusan pajak ekspor (Cina, Indonesia, Argentina, Jerman) • Belanja infrastruktur (Indonesia, Malaysia, AmerikaSerikat, Australia, ArabSaudi, Argentina,Cina, Jepang, Perancis, Singapura, Inggris, Italia, Meksiko, Taiwan, Swiss, Thailand ) • Subsidi Indutri (Rusia, Brazilia) • Subsidi BBM dan energi (Cina, Meksiko, Indonesia, Swiss, Malaysia) • Subsidi properti (Cina, India, Autralia, Inggris)
Kebijakan Stimulus Fiskal Di Beberapa Negara Meningkatkan Pengeluaran Menurunkan Pajak Penurunan pajak kendaraan bermotor (Argentina, Cina, Jerman) Fasilitas PPH UKM (Indonesia, Inggris) Penurunan tarif PPN (Inggris, Cina, Italia) • Tunjangan rumah tangga (Cina, Australia, Jepang, Italia, Indonesia) • Tunjangan PHK, BLT (Jepang, Indonesia) • Subsidi air, listrik, pariwisata, & transportasi (Thailand) • Konservasi energi (Cina) • Subsidi Kredit UKM (Korsel, Jerman, Hungaria, Inggris) • Subsidi Pendidikan dan Kesehatan (AmerikaSerikat, Inggris, Singapura, Indonesia)
Tujuan Stimulus Fiskal • Mempertahankan kesejahteraan (daya beli) rakyat • Memperbaiki daya saing dan daya tahaun usaha • Menangani dampak PHK
Kebijakan Stimulus Fiskal 2009 • Stimulus fiskal sebasar Rp 73,3 triliun, terdiri atas stimulus keringan pajak dan kepabeanan (Rp 56,4 triliun) dan stimulus belanja dan pembiayaan (Rp 17 triliun) • Defisit APBN meningkat dari 1 persen menjadi 2,5 persen dari PDB
STIMULUS FISKAL SULAWESI UTARA PENCABUTAN BEBERAPA PERDA PROVINSI DAN KOTA YANG MENYEBABKAN BIAYA EKONOMI TINGGI. INSENTIF KERINGANAN, PENGURANGAN, DAN PEMBEBASAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR. INSENTIF PINJAMAN BUNGA MURAH UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITI SPT: JAGUNG, PADI, RUMPUT LAUT, KELAPA, CAKALANG FUFU, ITIK, SOUVENIR BERBAHAN BAKU LOKAL, DAN KAIN TENUN MINAHASA.TUJUANNYA UNTUK MENGEMBANGKAN PRODUK-PRODUK UNGGULAN LOKAL DAN MEMPERCEPAT GERAK PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH.
STIMULUS FISKAL PEMDA PROVINSI SUMATERA BARAT • Menurunkan SILPA dan digunakan untuk mendukung kegiatan pengembangan ekonomi kerakyatan dan kegiatan yang dapat menyerap lapangan kerja (Rp.48 M) • Memfasilitas daerah kabupaten/kota untuk mengalokasikan dana APBD untuk mendukung pengembangan beberapa komoditi unggulan (Kakao, jagung, sulaman bordir dan gambir). • Mengalokasikan dana APBD sebagai program penunjang untuk penanggulangan keluarga miskin (Rp. 91,49 M). • Memfasilitasi daerah kabupaten/kota untuk membebaskan beberapa jenis retribusi perizinan mulai dari Retribusi SITU, SIUP dan penurunan beberapa komponen tarif pajak. • Mengalokasikan dana APBD untuk mendukung pengembagan kegiatan padat karya produktif (Rp.640 Juta). • Mengalokasikan dana APBD untuk disalurkan dalam bentuk Kredit Mikro tanpa bunga untuk 100 Desa/Nagari di kabupaten/Kota (Rp.30,76 M) • Mengalokasikan dana untuk pengembangan program life skill (Rp.937,91 Juta) • Mengalokasikan dana APBD untuk peningkatan keterampilan bagi pencari kerja (Rp. 2,9 M). • Memberikan bantuan modal untuk peningkatan UMKM dan PKL dan pedagang keliling di daerah perkotaan (Rp.2 M).