200 likes | 399 Views
PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN. Oleh: Gunawan Sumodiningrat Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Deputi Sekretaris Kantor Kepresidenan Setneg RI Sekretaris Komite Penanggulangan Kemiskinan Ketua IKAL KSA-X Lemhannas.
E N D
PENANGGULANGAN KEMISKINANMELALUI PENINGKATAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Oleh: Gunawan Sumodiningrat Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Deputi Sekretaris Kantor Kepresidenan Setneg RI Sekretaris Komite Penanggulangan Kemiskinan Ketua IKAL KSA-X Lemhannas
POVERTY REDUCTIONSTRATEGY PAPER LATAR BELAKANG 1. MELAKSANAKAN ASPIRASI RAKYAT, MENINGKATKAN HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA DAN BANGSA 2. PEMBUKAAN UUD 1945 DAN PASAL 4 AYAT (1) UUD 1945 3. UU NOMOR 22 TAHUN 1999 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH 4. UU NOMOR 25 TAHUN 2000 TENTANG PROPENAS KEPPRES 100 TAHUN 2001 TENTANG TATA KERJA MENTERI KOORDINATOR KEPUTUSAN PRESIDEN RI NOMOR 34 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 124 TAHUN 2001 TENTANG KOMITE PENANGGULANGAN KEMISKINAN SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 8 TAHUN 2002
PARADIGMA BARU PEMBERDAYAAN MASYARAKAT YANG MENEMPATKAN MASYARAKAT SEBAGAI PELAKU UTAMA PEMBANGUNAN PRINSIP-PRINSIP ADIL DAN MERATA, PARTISIPATIF, DEMOKRATIS, MEKANISME PASAR, TERTIB HUKUM, SALING MENGHARGAI YANG MENCIPTAKAN RASA AMAN
KRITERIA BADAN PUSAT STATISTIK MISKIN ADALAH KONDISI SESEORANG DAPAT MEMENUHI MAKAN KURANG DARI 2100 KALORI PER KAPITA PER HARI DIKONVERSI DALAM PENDAPATAN UNTUK PANGAN, KESEHATAN, PENDIDIKAN, DAN KEBUTUHAN DASAR TERTENTU LAINNYA
KEMISKINANMULTIDIMENSI, MULTISEKTOR BERAGAM KARAKTERISTIK SESUAI KONDISI WILAYAH SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, POLITIK, HUKUM, KETAHANAN, RASA AMAN
PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MANUSIA BERKAITAN DENGAN ASPEK: PENDIDIKAN, KESEHATAN, KEBUTUHAN DASAR LAINNYA LINGKUNGAN, PERMUKIMAN, PERUMAHAN, PRASARANA PENDUKUNG USAHA, LAPANGAN KERJA, PENINGKATAN PENDAPATAN
KESEJAHTERAAN BANGSAMAJU, MANDIRI, ADIL, BERKELANJUTAN, IMAN TAQWA KESEMPATAN KERJA DAN BERUSAHA, NILAI TAMBAH, PENDAPATAN PENGELUARAN, INVESTASI KESEJAHTERAAN SOSIAL YANG DICIPTAKAN SENDIRI OLEH RAKYAT, MASYARAKAT, BANGSA INDONESIA
PENDUDUK MISKINPRIA WANITA SAMA SAJA USIA KERJA BELUM PRODUKTIF (< 15 TAHUN): INVESTASI SOSIAL, YOUNG POOR, PENDIDIKAN KESEHATAN DIATAS PRODUKTIF (> 60 TAHUN): PELAYANAN SOSIAL, AGING POOR, SEKTOR SOSIAL PRODUKTIF (15-60 TAHUN): INVESTASI EKONOMI, PRODUCTIVE POOR, SEKTOR RIIL
HAKIKATPEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENDUDUK MISKIN DIPERSIAPKAN SEJAK DARI USIA MUDA, SEJAK BELUM PRODUKTIF MELALUI PENDIDIKAN (INVESTASI SOSIAL) UNTUK DAPAT BEKERJA, BERPENDAPATAN, BERPENGELUARAN DAN MENABUNG DI USIA TUA SEBAGAI JAMINAN SOSIAL (SOCIAL SECURITY, SOCIAL SAFETY) YANG DICIPTAKAN SENDIRI PADA USIA PRODUKTIF.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PRIORITAS, PENYIAPAN, PERLINDUNGAN PERLU PENDAMPINGAN: OLEH MASYARAKAT DAN APARAT 1. MASYARAKAT SETEMPAT DAN SEKITARNYA 2. PEMERINTAH DAERAH DAN NASIONAL 3. LUAR NEGERI TECHNICAL ASSISTANCE
STAKE HOLDERFORUM LINTAS PELAKU 1. PENDUDUK MISKIN SBG PELAKU UTAMA 2. MASYARAKAT LOKAL YG LEBIH MAJU 3. LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT 4. USAHA NASIONAL, BUMN 5. PEMERINTAH DAERAH, NASIONAL 6. PERGURUAN TINGGI 7. UNSUR PENGAWASAN PENGENDALIAN 8. UNSUR LAIN JIKA DIPERLUKAN
MUSYAWARAH MUFAKATFORUM LINTAS PELAKU MELALUI REMBUG: 1. RUMAH TANGGA 2. KELOMPOK MASYARAKAT, KOMUNITAS 3. DESA, 4. KECAMATAN, 5. KABUPATEN/KOTA, 6. PROPINSI, 7. NASIONAL, PARA PIMPINAN TINGGI MERUMUSKAN HAL-HAL YANG TIDAK DAPAT DILAKUKAN SENDIRI OLEH MASYARAKAT
KOMITEPENANGGULANGAN KEMISKINANDAERAH DAN NASIONAL 1. CARA PANDANG DAN PERSEPSI TERWUJUD 2. KOORDINASI YANG KONDUSIF TERWUJUD 3. KEPEDULIAN TUMBUH 4. KEMAMPUAN APARAT MENINGKAT 5. PARTISIPASI MASYARAKAT MENINGKAT 6. KEGIATAN PERLINDUNGAN SOSIAL TUMBUH 7. IKLIM KONDUSIF PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PRSPPOVERTY REDUCTION STRATEGY PAPERBERISI (OUTLINE) 1. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS: PERAN SWASTA, LEMBAGA KEUANGAN, KHUSUSNYA BANK 2. PENGURANGAN BEBAN PENGELUARAN PENDUDUK MISKIN: PERENCANAAN MAKRO 3. PERAN USAHA NASIONAL DALAM JALINAN KERJASAMA: SEPERTI USAHA BESAR DAN BUMN 4. PENAJAMAN PENGGUNAAN DAU: MELALUI ASISTENSI PROGRAM 5. OPTIMALISASI PENDAMPINGAN: OLEH LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DAN PENYULUHAN 6. EVALUASI KINERJA PROGRAM : OLEH PERGURUAN TINGGI DAN LEMBAGA INDEPENDEN 7. PUSAT DATA DAN INFORMASI ELEKTRONIKA YANG PAPERLESS SBG INSTRUMEN TARGETING, PENGENDALIAN DAN EVALUASI
SINKRONISASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN KOMITE PK FORUM LP KURANGI BEBAN SUBSIDI PENAJAMAN PROGRAM APBN/APBD NAIKKAN PRODUKTIVITAS PRIORITAS ALOKASI KREDIT BANK ASISTENSI PENAJAMAN DIP,DAU,DAK KERJASAMA USAHA NASIONAL BUMN,BUMD RAKYAT PENDUDUK MISKIN UPK PERG TINGGI PENGEMBANGAN KONSEP PENDAMPINGAN LPSM DATA DASAR INFORMASI ELEKTRONIK GIS
SINERGI NETWORK KOMITE FORUM LINTAS PELAKU PROGRAM PEMERINTAH APBN-APBD DANA BANK, LBG. KEUANGAN USAHA NASIONAL HUBUNGAN LANGSUNG Alur Sinerji Kegiatan FUNGSIONAL KOMITE FORUM LINTAS PELAKU DI DAERAH KOMUNITAS MASYARAKAT DI DAERAH OPERASIONAL