190 likes | 424 Views
OPTIMALISASI PROFESIONALISME POLRI DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI KEPOLISIAN. FORMULASI DAN APLIKASI Oleh : Yusriyadi FH Undip. Beberapa Permasalahan. Apa, Mengapa & Bgm (Model) ? Optimalisasi profesionalime Polri ? Reformasi Birokrasi Polri ?. Formulasi & Aplikasi.
E N D
OPTIMALISASI PROFESIONALISME POLRI DALAM RANGKA REFORMASI BIROKRASI KEPOLISIAN FORMULASI DAN APLIKASI Oleh : Yusriyadi FH Undip
Beberapa Permasalahan Apa, Mengapa & Bgm (Model) ? • Optimalisasi profesionalime Polri ? • Reformasi Birokrasi Polri ?
Formulasi & Aplikasi • Formulasi : penegakan hukumin abstracto : formulasi aturan hukum/perundang-undangan, legislasi/proses pembuatannya (law making/law reform). • Aplikasi : penegakan hukum in concreto, penerapan/judisial (Law Enforcement)
PERANAN KEPOLISIAN • SECARA FILOSOFIS : tata tentrem karta raharja. • POLITIS YURIDIS : Alat Negara : Kamtibmas, Gakkum, Lin, Yom, Yan (dlm rangka Kamdagri : UU No.2 /2002 Psl. 5 ayat (1). • SEBAGAI KEPOLISIAN NASIONAL • PERAN LAIN (sesuai Per-UU-an) • LEGITIMASI : TAP MPR VI/2000 & TAP MPR VII/2000, UUD 1945.
Optimalisasi Profesionalisme Mengoptimalkan “FITRAHNYA”, sbg : • Alat Negara Penegak Hukum, • Pelindung, Pengayom, Pelayan Masyarakat. Implikasinya ? • Profesi Unik, berada di dua pilar yang berbeda, tetapi noble officum. • Idealnya : keluwesan, ketegasan, keras. • Empirik : posisi sulit, bahkan bisa muncul conflict of interest
Conflict of interest Mengapa terjadi ? • On the job trouble : mengkelola pekerjaaan, loyalitas pada pimpinan, prosedur formal. • Within the job trouble : lunak, baik (fungsi pelayan kepada majikan), sekaligus tegas, keras terhadap pelanggaran/pelaku tindak pidana (fungsi mendisiplinir). • Masyarakat menuntut proporsionalitas & keadilan tetapi terkadang lebih berat ke kepentingannya.
Ketidakadilan Refleksi & Pembelajaran • Kediri : Semangka (Basar Suyanto & Kholil) • Situbondo : 5 batang jagung • Tangerang: didenda 204 juta rupiah • Aguswandi Tanjung : pencurian listrik • Mbah Minah (Purwokerto), 3 biji kakao 1,5 bulan dg percobaan 3 bulan • Manise (Batang): Kapok randu.
Nilai-Nilai Dasar Hukum : Spannungsverhaltnis • Keadilan • Kepastian • Kemanfaatan
maka Peraturan Itu Akan Melayanimu Layanilah Peraturan (Serva ordinem et ordo servabit te}
Negara Modern Substantial Justice Natural Law Hukum Modern Bifurcation Formal Justice Industrialisme Liberalisme Kapitalisme dll Keadilan Formal Justice ke Substansial Justice
Sudahkah Optimal ? • Melayani Peraturan/Kepastian • Perubahan : Sejak reformasi (April 1999) : a. Lepas dari ABRI/TNI. b. Penataan Regulasi (UU No. 28/97 ke Undang- undang No. 2/2002), c. Belum Optimal, muncul diskrepansi antara Yang Ideal dan Yang Aktual, TERJADI KRISIS KEPERCAYAAN.
BGM MODEL MENGOPTIMALKAN ? • Reformasi Birokrasi : Perbaikan kinerja & Pelayanan • Trust building : Tindak lanjut Grand Strategi Polri (2005-2025). • Reformasi : a. Substansial b. Struktural c. Kultural.
Grand Strategi Polri (2005-2025). • Quick Respons : kecepatan & ketanggapan menindaklanjuti laporan masyarakat • Transparansi & Komunikasi dalam penyidikan. • Rekruitment Anggota Polri : cerdas, bermoral, bersih, transparan, akuntabel, melibatkan lembaga eksternal, • Transparansi Pelayanan SSB (SIM, STNK, BPKB). • Telah membuahkan hasil dengan pembaharuan kebijakan internal, penerapan disiplin, kode etik serta seleksi bagi pejabat tinggi internal di institusi POLRI..
Trust Building • Gakum lebih didominasi silogysme deduktif normologik/legalistik positivistik, • Perlu silogisme induktif (misalnya penyelidikan: mencari fakta-fakta, menghubungkan fakta, nurani mengatakan ada kesalahan, lihat UU, selanjutnya lakukan penyidikan. • Sidik, memperhatian suara rakyat, legitimasi publik
Meninggalkan cara pendekatan hukum formal, • Pendekatan sosial lebih bermanfaat • Gakum secara jujur dan adil. • GAKUM PROGRESIF
GAKUM PROGRESIF • Pendekatan manusiawi : human dignity, scientific crime detection, sense of justice. • Sense of responsibility (diri sendiri, masyarakat, Tuhan). • Dalam kasus ringan : mediasi penal (diskresi, musyawarah perdamaian, pemaafan atau ke depan (ius constituendem) ada pemilahan (ius constututum).