220 likes | 812 Views
UJI HIPOTESIS. Kelompok 10 Moh. A’inurrofiqin (135080300111001) Izet ( 135080300111001) Jaya ( 135080300111001) Anik ( 135080300111001).
E N D
UJI HIPOTESIS Kelompok 10 • Moh. A’inurrofiqin (135080300111001) • Izet (135080300111001) • Jaya (135080300111001) • Anik (135080300111001)
Seorang pengusaha ingin menentukan apakah perlu atau tidak memasang iklan mengenai barangnya dalam surat kabar di suatu kota. Apabila akan ada faedahnya, maka jelas ia perlu memasang iklan. Tetapi jika menurut dugaannya pemasangan iklan itu tidak akan berfaedah tentulah ia tidak akan melakukannya. • Untuk kasus ini banyak hal yang mungkin terjadi. Oleh sebab itulah, diperlukan suatu hipotesis untuk memecahkannya.
Pengertian Hipotesis • Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan, atau dugaan yang sifatnya masih sementara. • Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut pengujian hipotesis.
Pengujian Hipotesis • Suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis.
Hanya ada dua keputusan tentang hipotesis yang kita buat: menolak atau menerimanya. • Menolak hipotesis artinya kita menyimpulkan bahwa hipotesis tersebut tidak benar. • Menerima hipotesis artinya tidak cukup informasi dari sampel untuk menyimpulkan bahwa hipotesis harus kita tolak. Artinya walaupun hipotesis diterima, tidak berarti bahwa hipotesis tersebut benar.
Jenis Hipotesis Hipotesis Nol (Ho) • Hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antara dua kelompok • Hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain Contoh: • Tidak ada perbedaan keseriusan belajar antara siswa IPA dengan IPS • Tidak ada hubungan pelajaran dengan keseriusan belajar
Hipotesis Alternatif (H1) • Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan suatu kejadian antara kedua kelompok • Hipotesis yang menyatakan ada hubungan variabel satu dengan variabel yang lain Contoh: • Ada perbedaan keseriusan belajar antara siswa IPA dengan IPS • Ada hubungan pelajaran dengan keseriusan belajar
Jenis Kesalahan • Dalam pengujian hipotesis, mungkin sekali terjadi kesalahan. Jenis kesalahan: • Kesalahan tipe I adalah kesalahan yang terjadi apabila Ho ditolak padahal Ho benar. Jenis kesalahan ini dilambangkan dengan α. • Kesalahan tipe II adalah kesalahan yang terjadi apabila Ho diterima padahal Ho salah. Jenis kesalahan ini dilambangkan dengan β.
Kesalahan Tipe I (α) • Kesalahan ini merupakan kesalahan menolak Ho, padahal sesungguhnya Ho benar. Artinya menyimpulkan adanya perbedaan, padahal sesungguhnya tidak ada perbedaan. • Peluang kesalahan tipe I adalah α atau sering disebut tingkat signifikansi (significance level). Sebaliknya, peluang untuk tidak membuat kesalahan tipe I adalah sebesar 1 – α, yang disebut dengan tingkat kepercayaan (confidence level). Contoh: • Kesalahan menyimpulkan ada perbedaan antara keseriusan belajar dengan pelajaran, sesungguhnya tidak ada perbedaan antara keseriusan belajar dengan pelajaran.
Kesalahan Tipe II (β) • Kesalahan ini merupakan kesalahan menerima Ho, padahal sesungguhnya Ho salah. Artinya menyimpulkan tidak ada perbedaan, padahal sesungguhnya ada perbedaan. • Peluang untuk membuat kesalahan tipe kedua (II) ini sebesar 1 - β, dan dikenalsebagai Tingkat KekuatanUji (power of the test). Contoh: • Menyimpulkan tidak ada perbedaan antara keseriusan belajar dengan pelajaran, padahal sesungguhnya ada perbedaan antara keseriusan belajar dengan pelajaran.
Soal • Diketahui tipe vaksin tertentu efektif hanya 25% setelah 2 tahun digunakan. Untuk mengetahui vaksin baru lebih baik, maka diambil sampel 20 orang yang dipilih secara acak. Jika lebih dari 8 orang yang menerima vaksin baru melewati 2 tahun masa uji dan ternyata tidak tertulari virus, maka vaksin baru dikatakan lebih baik. • Akan diuji hipotesis nol yang menyatakan vaksin baru sama efektifnya dengan vaksin sekarang setelah melampaui 2 tahun. Hipotesis alternatif menyatakan vaksin yang baru lebih baik dari vaksin yang sekarang. • Kasus ini ekivalen dengan menguji hipotesis bahwa parameter binomial dengan peluang sukses adalah p = 1/4 terhadap hipotesis alternatif p > 1/4.
Kasus ini dapat dituliskan sebagai berikut: Ho : p = 1/4, H1 : p > ¼ • Keputusan didasarkan pada uji statistik X, yaitu banyaknya orang dalam sampel yang mendapat perlindungan vaksin baru selama paling sedikit dua tahun. X mempunyai nilai dari 0 sampai 20, yang dibagi menjadi dua: lebih kecil dari 8 dan lebih besar dari 8. Semua nilai yang lebih besar dari 8 disebut dengan daerah kritis dan yang lebih kecil dari 8 disebut daerah penerimaan. Nilai 8 disebut dengan nilai kritis. Jika x > 8 maka hipotesis Ho ditolak, dan sebaliknya jika x ≤ 8 hipotesis Ho diterima.
Ada dua macam kesalahan yang akan terjadi: Menolak Ho yang ternyata benar dan menerima Ho yang ternyata salah.