420 likes | 640 Views
Kuliah Umum HYBRID MICROFINANCING. Dr. B.S. Kusmuljono , MBA Chairman CPR- Indonesia Komisaris Bank BNI Ketua Komnas Keuangan Mikro. Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Selasa, 24 Januari 2012. PENDAHULUAN.
E N D
Kuliah Umum HYBRID MICROFINANCING Dr. B.S. Kusmuljono, MBA Chairman CPR- Indonesia Komisaris Bank BNI Ketua Komnas Keuangan Mikro Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) Selasa, 24 Januari 2012
PENDAHULUAN Presiden RI mencanangkan target penyaluran KUR selama 5 tahunkedepan (2010-2014) adalahRp 20 triliunsetiaptahunatauRp 100 triliunselama 5 tahun - untuk target tahun 2010 telahdikoreksi+Rp 13,5 triliun. Data menunjukkanrealisasipenyaluran KUR sejakpeluncurannya November 2007 s/d Desember 2011 (4 tahun1bulan) sebesarRp63,4 triliundenganjumlahdebitur5,72juta. Asumsisetiapdebiturmempekerjakan 2 orang, makatelahmemberikanlapangankerjasebanyak11,44jutaorang. Sektor yang paling banyakmendapatkanpenyaluran KUR adalahsektorperdagangan, restorandan hotel (Rp38,4triliunatausebesar60,5%) dansektorpertanian (Rp10,1triliunatausebesar 15,9%), sedangkanprovinsi yang terbanyakmenyalurkan KUR adalahJawa Timur (Rp9,8triliunatausebesar 15,5%), Jawa Tengah (Rp9,3triliunatausebesar 14,6%) danJawa Barat (Rp8,3triliunatausebesar 13,2%). Non performing loan (NPL) KUR sebesar2,10%.
PENDAHULUAN Sumber Dana KUR berasaldari 100% masyarakat(tidakbisadiaturhanyaolehpemerintah / birokrat) KUR pentingkarenamampumenjangkaudebitur UMKM yang selamainibelumtersentuholehperbankan (belumbankable) sepertidebitur yang tidakmempunyaijaminandandebiturpemula. Program KUR profitablebagi bank karenaberorientasibungakomersialdanpadadasarnyausahadebiturtersebutfeasiblenamunbelumbankable.
DATA PERBANKAN NASIONAL (Rpjuta)
GRAFIK DPK – KREDIT - SBI DPK Kredit Rp Miliar SBI
GRAFIK SBI - KUR Rp Miliar SBI SBI Turun sejak ada KUR KUR
GRAFIK NIM - NPL Dengan KUR NIM naik dan NPL turun NIM NPL
ILUSTRASI PERBANDINGAN PENGELUARAN NEGARA PENYERTAAN MODAL NEGARA (PMN) untukpenjaminan KUR bagiAskrindodanJamkrindo tahun 2010 =+Rp. 1,8triliun+ ImbalJasaPenjaminan KUR Tahun 2010 = +Rp. 0,45triliun+ PembayaranKlaim KUR olehAskrindodanJamkrindotahun 2010 = +Rp. 0,72triliun TOTAL = Rp. 2,97triliun BAYAR BUNGA SBI Rata-rata penempatan SBI setiapbulanRp. 150triliundenganbungaberkisar 6% per tahun = Rp9triliun VS SEKTOR RIIL (UMK & Koperasi = orangkecil) PERBANKAN (Institusi & Perusahaan Besar) KUR Rp. 63,4 triliun untuk5,72juta UMK
GRAFIK LABA BERSIH ASKRINDO DAN JAMKRINDO JAMKRINDO ASKRINDO
REALISASI KUR 31 DESEMBER 2011 MENURUT SEKTOR EKONOMI (RP JUTA)
REALISASI KUR 31 DESEMBER 2011 MENURUT PROVINSI (RP JUTA)
REALISASI KUR 31 DESEMBER 2011 MENURUT PROVINSI (RP JUTA)
Sumber Pendanaan Usaha Mikro Sumber: Shinozaki, 2010
Variasi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Sumber: Shinozaki, 2010
Nasabah, Simpanan, dan Pinjaman LKM Sumber: Shinozaki, 2010
System Approach Micro-banking Source of Funds Microfinance Problem MFI Credit Guarantee Money Lender Supervision Regulation
ACADEMIC BUSINESS GOVERNMENT PROBLEM SOLVING SYNERGY PUBLIC-PRIVATE PARTNERSHIP POLICY
System Thinking Dealing with complexity of Microfinancing Hybrid Microfinancing Kredit Usaha Rakyat (KUR)
DASAR HUKUM UU No. 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil danMenengah (UMKM) Pasal 21: (1) PemerintahdanPemerintah Daerah menyediakanpembiayaanbagi Usaha Mikrodan Kecil. (4) Pemerintah, Pemerintah Daerah, danDunia Usaha dapatmemberikanhibah, mengusahakanbantuanluarnegeri, danmengusahakansumberpembiayaan lain yang sahsertatidakmengikatuntuk Usaha Mikrodan Kecil.
UU No. 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil danMenengah (UMKM) DASAR HUKUM Pasal 23 Pemerintahdanpemerintahdaerah: 1. Menumbuhkan, mengembangkandanmemperluasjangkauanlembagapenjaminkredit, dan 2. Memberikankemudahandanfasilitasdalammemenuhipersyaratanuntukmemperolehpembiayaan.
Hybrid Microfinancing DANA PEMERINTAH/ APBN DANA MASYARAKAT/ DPK Askrindo & Jamkrindo PNPM LPDB Penjaminan Kredit Perbankan PEMP/ PUAP Bantuan Sosial Padat Karya Kredit Mikro KurMikro + KKP-E (Penjaminan) (SubsidiBunga) Dana Bergulir Sinergi Pembiayaan Usaha Produktif Perkuatan Permodalan APBD LPKD Penyaluran Inkubasi Bisnis 40 Juta Usaha Mikro-Kecil (Sektor Informal) Capacity Building KADINDA RTS (RumahTanggaSasaran) Tata Niaga LKM
HYBRID MICROFINANCE “Sistemperkuatanpermodalanbagiusahamikromelaluimekanismepemadu-serasian (sinergi) sumber-sumberpembiayaandaridanamasyarakatpadaperbankandengandanapemerintahuntukpenanggulangankemiskinansertaperluasaanlapanganpekerjaanutamanyabagiRumahTanggaSasaran (RTS)” BSK Model, 2009 With organic farmer
PENERAPAN HYBRID MICROFINANCING : USULAN KREDIT USAHA MIKRO PERTANIAN (KUMP) KEPADA KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
LatarBelakang • Ketersediaan pembiayaanbagipetani, peternak, pekebun, pembudidayaikandannelayanmerupakansalahsatufaktorpentingdalammencapaiketahananpangan. • Realisasikreditperbankan, baikkomersialmaupunmelaluikredit program yaitukreditbersubsidibunga (KKPE : KreditKetahananPangandanEnergi, KPEN-RP : KreditPengembanganEnergiNabatidanRevitalisasi Perkebunan, KUP-S : Kredit Usaha PembibitanSapi) maupunmelaluikreditdenganpenjaminan (KUR) masihsulitdiaksesolehsektorpertaniandanperikanan
RealisasiPenyaluranKreditPerbankan kepada Petani • Realisasikreditperbankansecaranasionalkesemuasektor per Desember 2010 sebesarRp. 1.766,2 triliun.Realisasikredituntuksektorpertaniansecaraluas (pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan) per Desember 2010 hanya 5% dari total kreditperbankanatauRp. 91,16 triliun (sumber:Bank lndonesia) • NPL total untukkreditperbankan : 2,58%, NPL total untukkreditpertanian 1,83% (sumber:Bank lndonesia) • KKPE, KPEN-RP danKUP-S yaituKreditKetahananPangandengansubsidibungaberkisar 7%-8%daripemerintahuntukmembiayaiusahabudidayatanamanpangan (padi, jagungkedelai),hortikultura, peternakan, perikanandankoperasiuntukpengadaanpanganrealisasinyamasihsangatrendah .
RealisasiPenyaluranKreditPerbankan kepada Petani • KKPE : darialokasikredit yang dialokasikanperbankansebesarRp 9,5 triliunhanyaterserap rata-rata Rp. 2,5 triliun per tahun. • KPEN-RP : darialokasikreditsebesarRp 38 triliun, hanyaterseraprala-rata 3% per tahun . Realisasikredit per April 2011 sebesar Rp.1,7 triliun, penyerapanterbesaruntuksawit 93% ( Rp1,56 triliun), karet (5,83%) atauRp 98,5 miliardankakao 1,8 % atauRp 30,2 milyar. • Realisasi KUP-S (per April 2011) : alokasiRp 3,8 triliun, terserapRp. 132,1 milyar (3,4%) Petani/Nelayantidak feasible untukmengaksesbungatinggidantidak bankable dalammenyediakanagunan. • Data PUT 2009 (Pendataan Usaha Tanioleh BPS) dari 17.870.832 rumahtanggausahatanihanya 85.333 yang berhubungandenganperbankan
ALASAN PEMBENTUKAN KUMP Keberhasilan KUR Mikrotelahdibuktikanmampumenjangkauusahamikrodanrakyatkecil, sebagaipembuktianbahwa skim penjaminan KUR Mikrotersebuttelahsahihdanteruspatutdilanjutkan. Tetapiaksesabilitaskaumtanidannelayanternyatabelummampumendorongpermintaanataupunrealisasi KUR Mikrokesektorpertanian. Setelahdilakukanobservasilapang, masalahutamanyaadalahbunga KUR - Mikromasihdipandangtinggiuntuk sektor pertanian. Bungatinggitersebutolehperbankandianggaprasionalkarena risikodi sektor usahapertaniantermasuktinggi.
ALASAN PEMBENTUKAN KUMP Secaraakademis, risikopertanianatau Bio-riskdisebabkanolehkarakterproduk-produkpertanianitusendiri. Bio-risktersebutdikategorikandalamtigakomponenpenyebab, yaitu: • Seasonal • Produk – produkpertaniantermasukkelautandanperikananmempunyaikaraktermusiman, seginggasulituntukmendapatkanmekanismeproduksi yang sepanjangwaktu. • Ketergantunganterhadapiklimdancuacasangattinggi yang menyebabkankontinuitasbahanbakuuntukagroindustridanagroniagamenjadipenuhketidakpastian. • Variability • Keragamanprodukdarisuatujeniskomoditiseringsekalimenyulitkan homogenitasproduk yang akandipasarkan. • Penetapanhargauntuktransaksijualbelimenjadisulitdiprediksibilamemperhatikannaikturunnyakualitasproduk yang sulit dikendalikan. • Perishable • Sebagaibendahidup (bio) makaproduk-produkhasilpertaniansangatrentanterhadapkondisipenyimpanandanpengangkutan. Inimenyebabkantimbulnyasusutfisikdansusutmutu. • Biayapenangananpascapanendankolektabilitasprodukseringterlalutinggisehinggaakanmendominasiperhitungan nilaitambahpadarantainilainya. Dari ketigafaktortersebut, makapenilaianbio-risk harus dilakukanuntuksetiapkomoditidanlokasiproduksi. Ketidakpastian dari faktortersebutmenyulitkan perhitungandalamestimasipenetapanbunga yang pas padajangkawaktutertentu. Olehkarenaitu, keenggananperbankan atas mitigasi atas risikotersebutdapatdimaklumi, sehinggaperanpemerintahdiperlukandenganmenciptakan sistem insentif yang berwujudsubsidibunga.
Pola Kredit dan Pemberdayaan Petani dan Nelayan PenjaminanKredit Kredit Usaha Mikro Pertanian (KUMP) SubsidiBunga PemberdayaanTaniNelayan • KUMP : Aman, Mudah, danMurah • AmanbagiBank : adapenjaminandaripemerintah • Mudah dan Murah bagiPetanidanNelayan : adasubsidibungadaripemerintah
ALTERNATIF POLA KUMP • AsuransiKredit yang dijaminolehLembagaPenjamin • SubsidipadaPenutupanAsuransiKerugianolehLembaga yang ditunjukolehPemerintah • Subsidibungauntukmeringankanbebanpetanidannelayan • Perhitunganawaluntuksubsidibunga KUMP • PolaKelompokdanBapakAsuh (Avalist) dalampenyaluran KUMP
KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN Kebijakan publik yang diperlukanadalah PeraturanPresidententangPemberianJaminandanSubsidiBungaolehPemerintahPusatdalamrangkaPenyediaanPembiayaanbagi Usaha TanidanNelayanatau Kredit Usaha Mikro Pertanian (KUMP). Dalam rangkauntukmendorongperbankannasional agar meningkatkanpenyalurankreditkepadakelompokekonomilemahyaitutanidan nelayan, timpakarmemandangperludiberikannyafiturinsentifolehpemerintahpusatdandaerahdalambentuk: • Jaminankredit ala KUR - Mikro, denganjumlah paling sedikit 70%-90%. • Subsidibunga ala KKPE, denganmekanismepemberiansubsidi 8%-12% tergantungkomoditas. • Dana pemberdayaankelompoktanidannelayanterkaitdenganpenyaluran KUMPtersebut.
SKIM KREDIT USAHA MIKRO PERTANIAN (KUMP) APBN APBD APBN APBD MenkoEkonomi Bank Indonesia Dana pemberdayaan Kebijakan KUR TN Dana subsidi Kemen. Keuangan Kantor Kas Negara LembagaPenjaminanKredit Bank Pelaksana KU M P Kantor Cabang(unit) Dana penjaminan Penagihan Penagihan Periodik Jaminan 70% Subsidi Bunga Pusat Daerah Info kreditmacet DepartemenTeknis Kementan KKP monev Usulan Pinjaman monev Pengembalian KelompokTaniNelayan CSR – Swasta PKBL-BUMN PerguruanTinggi LSM Pemberdayaan Pemberdayaan Pusat Daerah TaniNelayan Penerima KUMP
MEKANISME PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO PERTANIAN (KUMP) ASKRINDO JAMKRINDO BANK INDONESIA MENKOEKON Koordinasi LembagaPenjaminan Kredit Daerah BANK Terpilih KKP KEMENTAN KEMEN. KEUANGAN KEMEN. KUKM APBN LKM APBD alternatifperkuatanpermodalan subsidibunga C S R K U M P PKBL KOPTAN KSP - Agribisnis Kop. MINA dana Pemberdayaan GAPOKTAN POKTAN POKYAN PerguruanTinggi BDS Pembinaan teknis Anggota Anggota Tidakbolehsama sasaran
KUNCI KEBERHASILAN KUMP 1. Dari sisi BANK : • Adanyajaringankarenapadadasarnya bank penyalurharusberadaditengah-tengahcalondebitur (community based) • Sumberdayamanusiaperlukompetensidanbudaya yang spesifik, punyakomitmensertamencintai UMKM sektor Pertanian • Sistemperludibangununtukmengurangibiayatransaksisehinggalebihefisien, transparan, sederhanadannyaman(convenient) bagidebitur.
KUNCI KEBERHASILAN KUMP 2.Dari sisi CALON DEBITUR / SEKTOR RIIL : • Pembinaan (technical assistance) perlukarenacalondebiturpadadasarnyabelum bankable (persiapan status legal, administrasi, teknikproduksi, kepastianpasar), yang bekerjasamadenganberbagaipihakterkait • PerlubekerjasamadenganKonsultanKeuanganMitra Bank (KKMB) UMK atauTenagaPendamping UMK, lembagarating LKM danpihak-pihaklainnya. • Perlualokasidana PKBL terutamaporsihibahuntukoperasionaltrainingdanpembinaancalondandebitur KUMP.
KUNCI KEBERHASILAN KUMP 3. Dari sisi LEMBAGA PENJAMINAN : • Perlukomitmenpemerintahdalammengalokasikandana APBN bagiLembagaPenjaminan yang memadaidalamkuantitasdanberjangkapanjangsesuaidenganjangkawaktu KUMP (10 tahun) • MerintispendirianLembagaPenjaminKredit Daerah (LPKD) dengandiampuolehAskrindodanJamkrindodanmendorongPemdauntukmereplikasiSistem KUMPdidaerahdengandukungandanadari APBD.
KUNCI KEBERHASILAN KUMP 4.CARA PENYALURAN : Penyaluran KUMPdapatdilaksanakansecaralangsung (bank kepadadebitur) dansecaratidaklangsung (linkagedenganlembagakeuanganmikro/LKM) sertapendekatankemitraaninti plasma (cluster). Denganpendekatanlinkagetersebutmakadimungkinkanpenyaluran KUR dapatmenjangkaucalondebitur yang beradadiremote area dansize-nyamikro. Untukituperlukerjasamadenganlembaga rating LKM independenuntukmemperoleh LKM yang baik. Denganpendekatankemitraandimungkinkanpenyaluran KUMPmenyentuhbidangpertaniansecaramassaldenganjumlahrelatifsignifikan.
HYBRID MICROFINANCEIMPLEMENTATION ON RIIL SECTOR Cooperation between: COMMUNITY BASED-INTEGRATED SUSTAINABLE AREA DEVELOPMENT (CB-ISAD)WEST SUMBAWA REGENCY (KSB), WEST NUSA TENGGARA PROVINCE THROUGH BLENDING FINANCING AND REPUTATION BASED CSR PT NEWMONT NUSA TENGGARA CPR-Indonesia Center for Policy Reform Change with Solution for Better Tomorrow
BLENDING FINANCING USAHA MIKRO PERIKANAN Agroindustri/ Industri Produk KoperasiPetaniIkan IndividuPetaniIkan KelompokPetaniIkan Capacity Building LembagaPendamping Kredit Infrastruktur Kredit Pembiayaan L K M PNPM, PUAP, PEMP, PKBL BUMN P E M D A C S R Swasta (Newmont, dll) B A N K PNPM : Program NasionalPemberdayaanMasyarakat - Mandiri PEMP : PengembanganEkonomiMasyarakatPesisir (Program KementerianKelautandanPerikanan) PUAP : Pengembangan Usaha AgribisnisPerdesaan (Program KementerianPertanian) PKBL : Program KemitraandanBinaLingkungan BUMN
Pengembangan Wilayah BerbasisMasyarakat • COMMUNITY BASED –INTEGRATED AREA DEVELOPMENT • (PENGEMBANGAN WILAYAH TERINTEGRASI BERBASIS MASYARAKAT) Ekspor/PasarDomestik Usaha Mikro Petani/Nelayan/ Pengrajin KelompokTani/Nelayan/ Pengrajin Koperasi Agroindustri/ Industri Bantuan Teknis/ Pengembangan Masyarakat Produk Kredit Mikro Linkage LKM Infrastruktur PerguruanTinggi Kredit Komersial Penjaminan Capacity Building PKBL BUMN/CSR Pemerintah Daerah/ Kementerian B A N K APEX LKM Pooling Fund
THANK YOU OFFICE: CPR-Indonesia GrahaKapitalLantai 5 Jl. Kemang Raya No. 4, Jakarta Selatan 12730 INDONESIA Telp. +62-21 719-8716 Fax. +62-21 719-9529 Email : cpr_indonesia@yahoo.com