560 likes | 761 Views
RESPONS IMUN PADA INFEKSI. Oleh : Dr. Haris Budi Widodo. INFEKSI VIRUS. Virus: mikroorganisme intraseluler obligat yang berkembang biak di dalam sel hospes dan menggunakan asam nukleat dan berbagai organ seluler hospes untuk metabolisme dan sintesis proteinnya. Keterangan :
E N D
RESPONS IMUN PADA INFEKSI Oleh: Dr. Haris Budi Widodo
INFEKSI VIRUS • Virus: mikroorganismeintraselulerobligat yang berkembangbiakdidalamselhospesdanmenggunakanasamnukleatdanberbagai organ selulerhospesuntukmetabolismedansintesisproteinnya
Keterangan: • Intraselobligat: hanyadapattumbuhdanberkembangdidalamselpejamu. Untukmengkultur, perluselhidup. • Intraselfakultatif: mamputumbuhdanberkembangdidalammaupundiluar sel. Dapatdikulturmemakai media buatan • Ekstrasel: tumbuhdanberkembangdiluar sel. Dapatdikulturmemakai media buatan, kecualiparasit.
Virus masukkedalamselhospesdengancaraberikatandgnreseptorspesifik yang beradapadapermukaanselhospes. • Spesifitasinimenentukantropismesuatu virus padaselatauhospestertentu. • Misalnya, HIV (human immunodeficiency virus) mampuberikatandenganreseptor CD4 padapermukaansel T helper, virus Epstein-Barr denganreseptorpadapermukaansel B, virus polio padapermukaan neuron, dan virus influenza A padapermukaanberbagaisel, termasukepitelpernafasan
Setelahmasukkedalamsel, virus menimbulkankerusakanjaringandanpenyakitsertamenginduksiresponsimunhospesdenganberbagaicara. • Padainfeksi yang bersifatsitopatikatausitolitik, replikasi virus mengakibatkankerusakandankematianselkarenareplikasi virus mengganggusintesisdanfungsi protein selulerhospes.
Sel yang terinfeksiakanmengalamilisisdenganmelepaskan virus-virus barukeruangekstraseluler. • Infeksiinibiasanyabersifatakut, sepertipada influenza daninfeksi rotavirus.
Virus non-sitolitikdapattetapbersembunyididalamselhospessambilmelepaskancalon virus baru. • Virus initidakhanyadapatmenyebarmelaluipelepasancalon virus keruangekstraseluler, tetapijugadapatmenyebarmelaluijembataninterselulertanpamelaluiruangekstraselulersehinggatidakterjangkauantibodidalamsirkulasi.
Selhospesdapattetaphidupdanbahkanmembelahdanmenurunkansel-selbaru yang telahterinfeksi. • Infeksi yang ditimbulkanbiasanyabersifatlaten, sepertipadainfeksikeluarga virus herpes.
DNA virus dapatberintegrasidengan DNA hospesdanmengakibatkanperubahantranskripsikodegenetik yang dapatmengubahsifatselhospes. • Perubahansifatinidapatditurunkanpadagenerasiselberikutnya. • Infeksiinidapatmentransformasisel normal hospesmenjadiselkanker.
Mekanismepertahananawalterhadapinvasi virus adalahintegritaspermukaantubuh. • Bilamekanismeinidapatditembus, akanterjadiaktivasiresponsimun non-spesifikseperti interferon, NK, danmakrofag. • Adatigamacam interferon, yaituIFNa, IFNbdanIFNg. • Infeksi virus padasuatuselakanmengakibatkandihasilkannyaIFNaatauIFNb yang akanmengaktifkanmekanisme antivirus selsekitarnyadanmemungkinkannyamenghindariinfeksi.
IFNgmeningkatkanefisiensiresponsimunspesifikdenganmenstimulasiekspresi MHC kelas I dan II. • Interferon inijugamerupakanaktivatorkuatmakrofagdansel NK.
Imunitas spesifik • Antibodi dapat menetralkan virus melalui berbagai cara. • Pada influenza, antiboditerhadaphemaglutinin virus mencegahpengikatan virus padareseptorselhospessehinggamencegahpenetrasi.
Padacampak, antibodimencegahpemindahan virus campakdariselke sel. • Antibodijugadapat menghancurkan partikel virus melalui aktivasi komplemen jalur klasik yang kemudianmelisissel-sel yang terinfeksi virus campak, parotitis, dan influenza. • Pemberianantibodipasifsebelumatausegerasesudahpaparandapatmelindungiterhadapinfeksitertentu, seperticampak, hepatitis A dan B, dan varisela.
Imunitasseluler • Imunitasselulerterhadap virus pentingkarenabanyak virus yang bersifatintraselularsehinggatidakdapatdikenaliolehantibodi. • Virus intraselulardapatmengubah antigen permukaanmembranselhospesataumelepaskankuncupberbentukpartikelinfeksidaripermukaan sel.
Reseptorlimfosit T dapatmengenali antigen permukaan yang telahberubahtersebutdanmenimbulkanresponsimunterhadapnya. • Sitotoksitasolehsel NK atausitotoksisitasselulertergantungantibodi(antibody dependent cell-mediated citotoxicity, ADCC) jugasangatefektif.
Cara virus menghindariresponsimun • Virus dapatterhindardariresponsimunbilatetapberadadidalamselhospestanpamengekspresikan antigen virus padapermukaansel yang terinfeksi, sepertipadainfeksi virus herpes simpleksdanvarisela-zoster. • Virus yang menyebarmelaluijembatanantarseltanpamelewatiruangekstraseluleratau virus yang menyebarmelaluipembelahanseldapatmenghindaripengenalanolehantibodi.
Infeksi virus jugadapatmengakibatkandefisiensiimunsementaraataumenetap, baikterhadap antigen virus itusendirimaupunterhadap antigen lain. • Misalnya, infeksi virus influenza, rubela, campak, dansitomegalomengakibatkanhospesrentanterjangkitinfeksi lain untukjangkawaktutertentu, sedangkaninfeksi HIV (humanimmunodeficiency virus) mengakibatkandefisiensiimunmenetap.
Variasiantigenikpada virus influenza dan virus penyakit kaki danmulut(foot and mouth disease, FMD) mengakibatkanImunitashumoraluntuk strain virus tersebutdanhanyadapatmelindungihospessampaitimbulnya strain baru. • Vaksinasiterhadap strain tertentutidakakanmelindungihospesterhadap strain yang akansegeramunculdikemudianhari.
Mekanismepertahananterhadapinfeksibakteritergantungpadastrukturbakteridanpadamekanismepatogenesitasbakteritersebut.Mekanismepertahananterhadapinfeksibakteritergantungpadastrukturbakteridanpadamekanismepatogenesitasbakteritersebut. • Adaempatmacamdindingselbakteri, yaitudindingselbakteri gram positif, gram negatif, mikobakteri, danspirokheta.
Lapisan lipid ganda(lipid bilayed) terluarbakteri gram negatifrentanterhadapmekanisme yang dapatmelisismembran, sepertikomplemendanselsitotoksiktertentu, sedangkanpemusnahanbakteri lain seringkalimenggunakanmekanismefagositosis.
Padalapisanterluarbakteriseringterdapatfimbriaeatauflagela, atauterlindungidengankapsul yang dapatmenghambatfungsifagositataukomplemen, tetapiperlengkapaninidapatmenjadisasaranantibodi. • Adaduapolapatogenesitasbakteri, yaitu • toksisitastanpainvasidan • invasitanpatoksisitas.
CorynebacteriumdiphteriaedanVibriocholeraemerupakancontohbakteri yang toksik, tetapitidakinvasif. • Karenapatogenesitasnyasepenuhnyatergantungpadaproduksitoksin, Imunitasnyacukuphanyadenganantibodinetralisasiterhadaptoksin. • Sebaliknya, padabakteri yang invasif, bakteriitusendirijugaharusdibunuh. • Kebanyakanbakterimempunyaikeduapolapatogenesitastersebut, bersifatinvasifdibantutoksinlokaldanfaktorpenyebaranatauenzimperusakjaringan.
Imunitasnonspesifik • Kulitdanmembranmukosautuhmemberikanrintanganmekanisterhadapinvasibakteri. • Keasamancairanlambungdapatmenghancurkanberbagaijenisbakteri, kecualibeberapabakteripatogentertentusepertiSalmonella typhosa. • Berbagaifaktorhumoraljugadapatmembunuhbakteri, sepertiasamlemaktidakjenuhpadakulitdanlisosim, suatuenzimpada air mata, saliva dansekresihidung, yang mampumenghancurkanlapisanmukopeptidadindingselbakteri.
Keseimbanganekologimikrobapadapermukaantubuhjugamerupakanmekanismepertahanan yang penting. • Keseimbanganinidapattergangguolehpenyakitataupengobatan. • Misalnya, terjadipertumbuhanStaphylococcus aureusberlebihansetelahpemberianantibiotikspektrumluas.
Setelahmasukkedalamtubuh, berbagaikomponenbakteridapatmemicuberbagairespons non-spesifik, sepertiaktivasikomplemenjaluralternatif. • Aktivasikomplemenakanmenghasilkan C3a dan C5a, suatuanafilatoksin yang dapatmemicukontraksiototpolosdandegranulasisel mast untukmeningkatkanpermeabilitasvaskular; opsonisasibakteriolehproduk C3; dankompleksseranganmembran (C5b-9) yang mampumelisisdindingselbakteritertentu, terutamabakteri gram negatif.
Bersamadenganberbagaiprodukbakteri, lipopolisakarida, peptidoglikan, polianion, peptidamuramil, dansebagainya, aktivasikomplemenjugabersifatkhemotaktik, menarik, danmengaktivasineutrofil, makrofag, dansel NK.
Pelepasansitokinolehmakrofagdansel NK akanmengaktifkanfagositosis. • Mekanismeinidanberbagaimekanismereaksiinflamasi yang lain dapatmenghambatpenyebaranbakteri.
Peranantibodi • Selamaperjalananinfeksibakteri, elemen-elemenresponsimunspesifikdiaktifkanmelaluisel-seljaringanlimfoid. • Padainfeksilokalterjadipembesaranlimfonodi regional ataupembesaranlimpabilaorganismemasukkedalamsirkulasidarah.
Antibodidapatmenetralkanpatogenesitasbakteridenganberbagaicara. • Streptococcus grup A danbeberapapatogenususmempunyaireseptorpadapermukaanepitel yang dapatdiblokadeolehantibodi.
Komponen-komponenbakteri yang dapatmenghambatfagositosis, seperti protein-M StreptokokusdankapsulPneumokokus, HaemophilusinfluenzaedanBacillus anthrax, dapatdiinaktifkanolehantibodi. • AntibodiantitoksindapatmenetralkantoksinCorynebacterium diphtheria, Clostridium tetani, danClostridium welchiidanmencegahefekkerusakanterpenting yang ditimbulkanbakteri-bakteriini.
AntibodiIgAsekretorikterhadaplipopolisakaridadantoksinVibrio cholera akanmenghambatperlekatan basil inipadamukosaususdanmemblokadeperlekatantoksinpadareseptornya.
Imunitasseluler • Imunitasselulerefektifterhadapbakteri yang mampuhidupdantumbuhdalammakrofaghospes, sepertiMycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprae, danLegionella. • Mikroba-mikrobainidapatmenghindardarimekanismepembunuhanfagositdenganmencegahfusifagosomdanlisosom, sepertipadamikobakteriumataudenganmenghambatpeningkatanaktivitasmetabolikpascafagositosis, sepertipadaLegionella.
Penyakit yang ditimbulkanolehinfestasiparasitsangatberanekaragam, begitu pula responsimun yang efektifterhadapsetiapjenisparasit. • Pertahananhospes non-spesifikrelatiftidakefektifterhadapparasit. • Mekanismepertahananterhadapinfeksiparasitmemerlukanantibodi, sel T, danmakrofag yang distimulasisel T.
Padaumumnya, responshumoralpentingterhadaporganisme yang menginvasialirandarahseperti malaria dantripanosomiasis, sedangkanImunitasselulerberperanpadaparasit yang menginvasijaringan, sepertileismaniasisdantoksoplasmosis.
Proteksiolehantibodi • Antibodidihasilkanpadaberbagaitipeinfeksiparasit, tetapipadaumumnyaparasitmampumengembangkancara-carauntukmenghindardaripenghancuranolehantibodi. • Kadar IgMbiasanyameningkatpadatripanosomiasisdan malaria, IgGpada malaria danLeismaniasisviseralis, danIgEpadainfestasicacing.
Padatripanosomiasisdan malaria, parasitmenghindariantibodidenganmengubahepitopantigenikbentuk-bentukdarahsikliknya. • Anakdidaerahhiperendemikakanmenderitaseranganberulangpadabeberapatahunpertamakehidupannyasebelumakhirnyamenjadikebal, didugasetelahmengembangkanantiboditerhadapsemuavarianantigenik.
Padatoksoplasmosis, antibodiefektifmelawanbentukdewasatetapitidakdapatmelenyapkankistasehinggajarangditemuipenyakitklinis yang nyata, tetapiinfeksisubklinisrelatifsering.
Padaskistosomiasis, antibodi yang dihasilkandapatsecaraefektifmemblokadeinfeksikedua, tetapiorganismepadainfeksi yang pertamatetaphidupdalamdarahsampaibeberapatahunkarenamampumenghindaripengenalanantibodidenganmenggunakan antigen golongandarahhospesdanhistokompatibilitassebagaikulitluarnya.
Padainfeksicacing, terutamaTrichinellaspiralis, dihasilkanIgEdengankadar yang sangattinggi. • IgEdapatmembantumemaksapengeluarancacingdenganmelepaskanhistamindarisel mast yang diselimutiIgE. • Histamininiakanmeningkatkanperistaltikususdanmenyebabkaneksudasi serum yang mengandungantibodiprotektifberkadartinggidarisemuakelasimunoglobulin.
ImunitasSeIluler • Limfosit T mempunyaiperan yang pentingpadaresponshospes, terhadapparasit. • Makrofag yang distimulasilimfokinefektifmemfagosit protozoa intraselulersepertiTrypanosomacruzi, LeishmaniadonovaniToxoplasmagondii, danPlasmodium sp., sertacacingseperticacingfilariadanskistosoma. • Sel T sitotoksiksecaralangsungdapatmenghancurkanseldanfibroblasjantung yang terinfeksiT. cruzi.
Padabeberapainfeksi, sepertiskistosomiasis, sistemimuntidakdapatsecarasempurnamelenyapkanparasit. • Sel T bereaksiterhadap antigen yang dilepaskansecaralokalolehcacingatautelurnya, danmengisolasinyadenganpembentukangranuloma.
PengaruhInfeksipadaResponsImun • Selainsecaralangsungmerusakjaringanhospes, beberapamikroorganismejugamampumenggangguresponsimunhospes. • Efekpatologibeberapapenyakitinfeksiseringdideritaanak-anakdidaerahtropikterhadapresponsimun.
Campak • Data klinisdanepidemiologismenunjukkanbahwacampakmeningkatkaninsidensdankeparahaninfeksisekunder. • Virus campaksangatmempengaruhiimunitasseluler. • Selamamenderitacampak, hipersensitivitaskulittipelambatterhadap antigen yang pernahdikenal, tertekansementara.
Hal inidapatdilihatdengannegatifnyareaksituberkulinpadapenderitatuberkulosisparu yang sedangmenderitacampak. • Fungsisel T secarain vitro jugaterbuktimenurun.
Hepatitis • Perjalananalamiahinfeksi virus hepatitis A atau B adalahmunculnyasecaraberurutanberbagai antigen virus yang diikutiantibodinyadalamsirkulasi. • Padainfeksimenetap, sepertipada hepatitis B, adaresponsantibodirendahterusmenerus yang menyebabkanpembentukankompleksimunkronisdisertaipengendapankomplekspadajaringan.
Hal inimenimbulkanreaksihipersensitivitastipe III. Kompleksimuninidapatmenimbulkanmanifestasiekstrahepatikinfeksi virus hepatitis B, sepertisindrommenyerupaipenyakit serum (serumsickness) yang kadang-kadangditemukanpadaawalinfeksi, glomerulonefritis, sindromnefrotik, poliarteritisnodosa, dantipe-tipevaskulitislainnya.
Lepra • Lepramempunyaispektrum yang berkisardaribentuktuberkuloiddenganhanyasedikitorganismehidupsampaibentuklepromatosa yang ditandaidenganbanyakbakteridalammakrofag. • Padabentuktuberkuloid, sistemlimfosit T aktif, tetapitidakcukupkuatuntukmemberantasbakteri. • Padabentuklepromatosa, sistemlimfosit T tertekan, walaupunjumlahsel plasma dankadarantibodisangattinggi.