Makanan & Minuman Pengusir Lemak Perut

1. Makanan & Minuman Pengusir Lemak Perut Lemak yang menimbun di sekitar perut, selain merusak penampilan, juga berbahaya bagi kesehatan. Jika dibiarkan berlarut-larut, lemak di sekitar perut menghasilkan senyawa yang dapat meningkatkan merusak jaringan organ tubuh serta dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Berikut beberapa makanan dan minuman yang dapat membantu mengusir lemak pada perut. Whole Grain Bahan makanan yang terbuat dari biji serelia utuh atau dikenal dengan istilah whole grain, merupakan sumber karbohidrat kompleks yang cocok untuk menurunkan berat badan. Bukan hanya itu, secara spesifik terbukti whole grain efektif mengusir timbunan lemak di area perut. Orang dewasa yang mengonsumsi tiga porsi serelia utuh setiap hari dan membatasi konsumsi serelia yang digiling (refined grain) hanya sekali setiap hari, memiliki ukuran lemak perut 10 persen lebih kecil dibanding yang tidak menganut pola makan itu. Orang-orang yang mengonsumsi serelia utuh lebih dari 2 kali dalam sehari memiliki lemak perut lebih kecil dibanding orang yang lebih banyak mengonsumsi serelia yang digiling. Pada bahan makanan whole grain, seluruh bagian biji, mulai dari bagian luar biji (bran, dedak), lembaga (endosperm), dan embrio (germ), dipakai. Jus Delima Jus buah delima atau pomegranate memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya membantu menangkal kanker, penyakit jantung, serta meningkatkan kehidupan seks Anda. Para peneliti mengungkap satu lagi khasiat buah yang berasal dari Iran ini yaitu mampu mengurangi lemak yang berada di sekitar perut, baik pada pria maupun perempuan. Hanya setelah satu bulan, para sukarelawan yang mengonsumsi sebotol jus delima setiap harinya mengalami penurunan jumlah sel-sel lemak di bagian sekitar perut. Tak hanya itu, tekanan darah mereka pun menurun. secara otomatis hal itu turut mengurangi risiko terkena serangan jantung, stroke, dan ginjal. Para peneliti dari Universitas Edinburgh percaya bahwa jus delima juga mampu menurunkan jumlah asam lemak dalam darah jenis nonesterified atau NEFA. Kue Ceri Beberapa peneliti mendapati bahwa menambahkan kue ceri ke dalam menu makanan mungkin membantu mengurangi risiko penyakit pembuluh darah dan jantung serta sindrom metabolis. Hal ini diungkapkan sebagai hasil studi baru mengenai buah ceri yang diteliti dari University of Michigan sebagaimana diberitakan juga oleh Natural News. Studi tersebut dilakukan dengan memberi tikus dua jenis makanan yang berbeda, yakni makanan dengan karbohidrat sedang namun berlemak tinggi (45% kalori dari lemak, 40% kalori dari karbohidrat) dan makanan karbohidrat tinggi, namun rendah lemak (10% kalori dari lemak, 75 kalori dari karbohidrat). Hasilnya, tikus yang mendapat tambahan bubuk ceri pada makanan mereka memiliki pengurangan kolesterol sebanyak 11% setelah tiga bulan berlalu. Selain itu, tikus yang diberikan bubuk ceri memiliki lemak tubuh 54% sedangkan lemak tubuh 63% terdapat pada tikus yang tak memperoleh bubuk ceri pada makanan mereka. Kebanyakan penurunan lemak berada di sekitar daerah perut tikus tersebut. Tikus yang makan ceri juga memiliki penurunan penanda radang TNF-alpha sebesar 40% dan pengurangan penanda radang IL-6 sebanyak 31%. Para peneliti tersebut mendapati bahwa kegiatan gen yang menghasilkan kedua bahan itu berkurang pada tikus pengkonsumsi ceri, sehingga menunjukkan bahwa buah ceri mungkin mengurangi radang pada tingkat sistemik. Jadi jika Anda ingin mengurangi lemak di perut, kolesterol, dan meminimalkan timbulnya radang, maka tak ada salahnya jika Anda mulai melibatkan buah ceri dalam menu santap harian Anda.