1 / 28

SISTEM INDERA & KESEIMBANGAN

SISTEM INDERA & KESEIMBANGAN. ELLYZAR I.M. ADIL DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UI LABORATORIUM FISIOLOGI GEDUNG E Lt 4 TELP. 021 7270163 – 021 788 49009 EXT 104. SISTEM INDERA & KESEIMBANGAN. PENGLIHATAN  MATA PENDENGARAN & KESEIMBANGAN  TELINGA PENCIUMAN  HIDUNG PENGECAP  LIDAH

baruch
Download Presentation

SISTEM INDERA & KESEIMBANGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM INDERA & KESEIMBANGAN ELLYZAR I.M. ADIL DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UI LABORATORIUM FISIOLOGI GEDUNG E Lt 4 TELP. 021 7270163 – 021 788 49009 EXT 104

  2. SISTEM INDERA & KESEIMBANGAN • PENGLIHATAN  MATA • PENDENGARAN & KESEIMBANGAN  TELINGA • PENCIUMAN  HIDUNG • PENGECAP  LIDAH • PERABA   KULIT

  3. INDERA PENGLIHATAN • BOLA MATA TDD: 3 LAPISAN YAKNI, • LAPISAN TERLUAR  SKLERA, KERUH YG SEMAKIN KE DEPAN SE-MAKIN TEMBUS PANDANG  KORNEA • LAPISAN KEDUA  KHOROID, HITAM (GELAP), KE DEPAN AKAN MEMBENTUK OTOT CILIARI & IRIS (BERFUNGSI UNTUK MENGA-TUR CAHAYA  BILA CAHAYA TERLALU BESAR MAKA IRIS SALING MENDEKATI, PUPIL MENGECIL SEDANGKAN JIKA CAHAYA REDUP IRIS SALING MENJAUHI, PUPIL MEMBESAR • LAPISAN TERDALAM  RETINA, MEMPUNYAI PEMBULUH DARAH ARTERI & VENA RETINALIS SEHINGGA BOLA MATA TERALIRI DRH

  4. LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • SELAIN KE 3 LAPISAN TERDAHULU, TERDAPAT PULA LENSA KRIS-TALINA, AQUOUS HUMOR, VITROUS HUMOR (AQUOUS VITROUS YG LBH KENTAL) • MEDIA PENGLIHATAN  KORNEA, AQUOUS HUMOR, LENSA KRIS-TALINA, VITROUS HUMOR (AQUOUS VITROUS) • KERUSAKAN ATAU GANGGUAN DARI SALAH SATU DI ATAS, KITA TIDAK DAPAT MELIHAT • TERDAPAT PULA BINTIK KUNING (FOVEA NASALIS = MAKULA LU-TEA = FOVEA SENTRALIS = FOVEA MEDIALIS)  TEMPAT PENERI-MA BENDA YG DILIHAT OLEH MATA KARENA DI TEMPAT INI TDPT SEL KERUCUT (DLM FOVEA) & SEL BATANG (TERSEBAR DI RETINA) SEBAGAI ORGAN YG PEKA TERHADAP CAHAYA

  5. LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • SELAIN BINTIK KUNING TERDAPAT BINTIK BUTA (BLIND SPOT), KARENA DAERAH INI TDK PEKA TERHADAP CAHAYA KRN TDK ADA SEL BATANG & SEL KERUCUT • SEL BATANG UNTUK MELIHAT CAHAYA REDUP (REMANG-REMANG), SDGKAN SEL KERUCUT UNTUK SIANG HARI & WARNA • PD RETINA TERKENAL TEORI DUPLISITAS  SKOTOP  MEKANIS ME PENGATURAN PENGLIHATAN SENJA & MALAM HARI SERTA PHOTOP MEKANISME YG MENGATUR PENGLIHATAN SIANG HARI & WARNA • SEL BATANG & SEL KERUCUT DIPERSYARAFI OLEH SYARAF OPTIK SECARA BIPOLAR  MERUPAKAN SYARAF PENGLIHATAN SERTA SYARAF KRANIAL YANG KE II

  6. LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • SELAIN SYARAF OPTIK (II), ADA SYARAF KRANIAL LAIN YANG MEMBANTU DLM PENGOPERASIAN & GERAKAN BOLA MATA, YAITU SYARAF OKULUMOTOR (III), TROKLEARIS (IV), ABDUSENS (VI) & TRIGEMINAL (V)  SELAIN MEMPERSYARAFI DAERAH MATA SAMPAI KE KEPALA JUGA MEMPERSYARAFI DAERAH RAHANG ATAS & RAHANG BAWAH • BOLA MATA DIPEGANG OLEH 2 (DUA) MACAM OTOT YAITU OTOT RECTUS (4 OTOT) & OTOT OBLIQUE (2 OTOT) • OTOT RECTUS  SUPERIOR, INFERIOR, LATERALIS, MEDIALIS • OTOT OBLIQUE  SUPERIOR & INFERIOR

  7. LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • UNTUK DPT MELIHAT BENDA STIMULUS BERUPA CAHAYA HARUS JTH DI RESEPTOR (PENERIMA) YG SELANJUTNYA DI TERUSKAN KE PUSAT PENGLIHATAN (FOVEA SENTRALIS) & DIPERLUKAN KETAJAMAN (VISUS) PENGLIHATAN • VISUS SANGAT DIPENGARUHI SIFAT FISIS MATA (ABERASI MATA = KEGAGALAN SINAR UTK BERKONVERGENSI/BERTEMU ID TITIK IDENTIK), BESARNYA PUPIL, KOMPOSISI CAHAYA, MEKANISME AKOMODASI, ELASTISITAS OTOT, FAKTOR STIMULUS (WARNA YG KONTRAS, BESAR KECILNYA STIMULUS, DURASI, INTENSITAS CA-HAYA, SERTA FAKTOR RETINA (SEMAKIN KECIL & RAPAT SEL KERUCUT), MAKA SEMAKIN KECIL MINIMUM SEPARABEL (SEPARABLE MINIMUM)

  8. LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • RUMUS VISUS: dengan menggunakan OPTOTYPE SNELLEN • d d = jarak antara alat dgn subyek yang diperiksa • V = ------- V = visus (ketajaman penglihatan) • D D = jarak skala huruf yang masih dapat dibaca oleh • mata normal • PENGLIHATAN NORMAL = EMETROPI • BILA BENDA YG DILIHAT JATUH DI DEPAN FOVEA SENTRALIS  DISEBUT RABUN JAUH (MYOPI) DAN DPT DIATASI DGN LENSA CE- KUNG (NEGATIF), BILA BENDA YG DILIHAT JATUH DI BELAKANG FOVEA SENTRALIS  DISEBUT RABUN DEKAT (HYPERMETROPI), DPT DIATASI DGN LENSA CEMBUNG (POSITIF)

  9. LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • BILA SESEORANG MENGALAMI RABUN JAUH & JG RABUN DEKAT SECARA BERSAMAAN  ASTIGMATISMA MAKA DPT DIPERBAIKI DENGAN KACAMATA JENIS SILENDRIS YANG BERFUNGSI UTK MENGATASI KE2 RABUN TERSEBUT • TETAPI BILA ELASTISITAS LENSA KRISTALINA MENURUN KARENA USIA & PENGAPURAN  PRESBYOPIA  PENGAPURAN INI DAPAT TERJADI BURAMNYA/KABURNYA PENGLIHATAN YANG DISEBUT SEBAGAI KATARAK • BILA KITA MELIHAT SATU BENDA DGN KEDUA BELAH MATA MAKA BENDA TSB DPT TERLIHAT DGN BAIK KARENA JATUH DI TITIK IDENTIK, TETAPI BILA SALAH SATU BOLA MATA DIGANGGU MAKA AKAN TERLIHAT BENDA RANGKAP (DIPLOPIA) KARENA TDK JTH DI TITIK IDENTIK

  10. LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • KELAINAN GENETIK YG BS TERJADI ADALAH BLIND COLOR (BUTA WARNA • BUTA WARNA PERMANENT (TOTAL)  TDK DPT MELIHAT WARNA DSR  MERAH, HIJAU, BIRU KRN KETIGA WARNA INI TERLIHAT HITAM SEMENTARA WARNA KUNING TERLIHAT SPT WARNA TERANG • BUTA WARNA TEMPORER  SESEORANG TDK DPT MEMBEDAKAN WARNA MERAH TUA, MERAH DARAH, MERAH BIT, MERAH TOMAT, MERAH CABE, MERAH MUDA KARENA MEREKA HANYA DAPAT MENYEBUTKAN WARNA DASAR SAJA YAITU MERAH

  11. LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • SECARA GRS BSR BBRP VARIASI BUTAWARNA SEJAK LAHIR: • 1. AKROMATISME = AKROMATOPSIA  BUTAWARNA TOTAL  SEMUA WARNA YG DI LIHAT ABU-2 ATAU HITAM • 2. DIAKROMATISME  BUTAWARNA TIDAK SEMPURNA  • a. deutrinophia  kehilangan sel kerucut hijau  tdk dpt melihat • warna hijau • b. protanophia  kehilangan sel kerucut merah  tdk dpt meli- • hat warna merah • c. tritanophia  kehilangan sel kerucut biru/kuning  tdk dpt • melihat warna biru/kuning yg tdk peka thd dae- • rah spektrum visual

  12. LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • MENURUT HERING ADA 3 MACAM FOTOKHEMIS YG MEMILIKI 6 MACAM KUALITAS YG MEMBERIKAN 6 SENSASI  SUBSTANSI PUTIH-HITAM, SUBSTANSI MERAH-HIJAU & SUBSTANSI BIRU-KU-NING • BILA TERLIHAT WARNA PUTIH, BERARTI SEMUA GELOMBANG SINAR DIPANTULKAN, SEDANGKAN BILA MELIHAT WARNA HITAM SEMUA GELOMBANG DISERAP • UTK MEMBUKTIKAN SESEORANG BUTAWARNA/TIDAK ADA 2 UJI: • 1. UJI HOLMGREN  KEMAMPUAN MEMBEDAKAN WARNA SEKUMPULAN BENANG WOL YG DICAMPUR, KEMUDIAN DAPAT MENYAMAKAN BENANG SATUAN & MEMISAHKAN DARI CAMPURAN BENANG WOL SERTA DPT MENGURUTKAN DARI WARNA MUDA KE WARNA TUA ATAU SEBALIKNYA

  13. LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • 2. UJI STILING (JERMAN) ISIHARA (JEPANG)  MERUPAKAN GAMBARAN ANGKA-2 ATAU HURUF DENGAN TITIK-2 YG TDD BERBAGAI MACAM WARNA (1 WARNA, 2 WARNA, 3 WARNA, LBH DARI 3 WARNA) • PD UJI STILING ISIHARA TERDAPAT KARTU DISTORSI = KARTU PENGACAU YANG BERFUNGSI UNTUK ISTIRAHAT MATA • MATA MANUSIA DPT MENDETEKSI HAMPIR SEMUA GRADASI WARNA BILA CAHAYA MONOKROMATIK MERAH, HIJAU & BIRU DICAMPUR SECARA TEPAT DALAM BERBAGAI KOMBINASI, TERGANTUNG PERSENTASE CAMPURAN WARNA-2 DASAR TSB

  14. LANJUTAN INDERA PENGLIHATAN • YOUNG & HELMHOLTZ  SEL KERUCUT DPT MENERIMA WARNA HIJAU, MERAH & BIRU. • KE 3 MACAM SEL KERUCUT MENGANDUNG FOTOKHEMIS YG DPT DIURAI OLEH SINAR MATAHARI, BILA KE 3 MACAM SEL KERUCUT ITU MENDAPAT STIMULUS YG BERSAMAAN MAKA AKAN TERLIHAT WARNA PUTIH. WARNA-2 LAIN MERUPAKAN KOMBINASI DARI KE 3 MACAM WARNA DASAR • PENGLIHATAN 3 DIMENSI (PARALAKSIS BINOKULER) MERUPAKAN PERSEPSI KE DALAMAN PADA ALAT VISUAL YANG DPT BERFUNGSI UNTUK MENENTUKAN JARAK DGN MEMERLUKAN PENGLIHATAN BINOKULER (PENGLIHATAN OPTIMAL BILA BISA DITERIMA OLEH KE 2 FOVEA SENTRALIS)  DIKIRIM KE SSP UTK DIOLAH MENJADI SENSASI BERUPA BAYANGAN YG TUNGGAL

  15. INDERA PENDENGARAN & KESEIMBANGAN • DIPERSYARAFI SYARAF KRANIAL VIII (OKTAVUS) YG BERCABANG DUA YAITU: SYARAF AUDITORIUS (PENDENGARAN) & SYARAF VESTIBULARIS (KESEIMBANGAN) • BUNYI MERUPAKAN VIBRASI (GETARAN) DI UADARA YG HANYA DPT DI DENGAR OLEH TELINGA MANUSIA ANTARA 20 – 20.000 HERTZ • VIBRASI BERJALAN MELALUI UDARA SEKITAR 1,238 km/jam • MANUSIA MEMPUNYAI KEKUATAN INDIVIDU UTK MEMPERSEPSI SUARA • PERSEPSI MANUSIA THD SUARA KERAS TGT: AMPLITUDO, SUARA TINGGI TGT FREKUENSI, KUALITAS BUNYI/TIMBRE BERKAITAN ERAT DGN KOMPLEKSITAS VIBRASI

  16. LANJUTAN INDERA PENDENGARAN & KESEIMBANGAN • SECARA ANATOMI TELINGA TERBAGI ATAS 3 BAGIAN: TELINGA LUAR, TELINGA TENGAH, TELINGA DALAM • TELINGA LUAR TDD: DAUN TELINGA (Pinna auricularis, tunggal = Pinnae auriculares, jamak) YG BERFUNGSI MENANGKAP & MENGARAHKAN GELOMBANG SUARA, LORONG (LIANG) TELINGA (EKSTERNAL AUDITORY MEATUS) YG MENGANDUNG RAMBUT HALUS & KELENJAR LILIN (MINYAK = SEBASEUS), GENDANG TELINGA (MEMBRAN TYMPANI) • GETARAN PD MEMBRANA TYMPANI AKAN DITERUSKAN OLEH OSIKULA AUDITIVA MENUJU SEL PENDENGARAN (ORGAN CORTI) • TELINGA TENGAH tdd: TULANG PENDENGARAN  MIS (Maleus, Inkus, Stapes) ATAU MALAS MArtil, LAndasan, Sanggurdi

  17. LANJUTAN INDERA PENDENGARAN & KESEIMBANGAN • TELINGA DALAM tdd 2 RUANGAN YANG BERHUBUNGAN SATU DGN LAINNYA  RUANG YG TDK TERATUR  LABYRINT (OSEOSA), RUMAH SIPUT & KANALIS SEMISIRKULARIS & LABYRINT MEMBRANICUS (SAKULA, OTRIKULA & 3 BUAH SALURAN RUMAH SIPUT  SKALA VESTIBULARIS, DUKTUS KOKHLEARIS, SKALA TYMPANI • BUNYI DPT DI DENGAR MANUSIA MELALUI TRANSMISI GETARAN BUNYI YG TDD: • 1. TRANSMISI UDARA (AEROTYMPONAL)  SUMBER SUARA GETARKAN UDARA  DAUN TELINGA  LUBANG TELINGA  MEM-BRANA TYMPANI  BERGETAR  OSICULA AUDITIVA  PERYLIMPH  MEMBRAN BASALIS BERGETAR  ORGAN CORTI BERGETAR  SYARAF AUDITORIUS  BUNYI

  18. LANJUTAN INDERA PENDENGARAN & KESEIMBANGAN • 2. TRANSMISI TULANG (CRANIOTYMPONAL)  GETARAN BERJALAN MELALUI PENGHANTAR TULANG  GETARAN SUMBER SUARA  MENGGETARKAN TULANG KEPALA  MENGGETARKAN PERYLIMPH PADA SKALA VESTIBULI  SKALA TYMPANI  PENGHANTARAN UDARA • PENGHANTARAN MELALUI TLG DPT DILAKUKAN DGN PERCOBAAAN RINE, SDGKAN PENGHANTARAN BUNYI MELALUI TLG KMD DILAN-JUTKAN MELALUI UDARA DPT DILAKUKAN DGN PERCOBAAN WEBER • KECEPATAN PENGHANTARAN SUARA TERBATAS, MAKIN TMBH USIA MAKIN BERKURANG DAYA TANGKAP SUARA ATAU BUNYI YG DINYATAKAN ANTARA 30 – 20.000 SIKLUS/DTK

  19. LANJUTAN INDERAPENDENGARAN & KESEIMBANGAN • BILA INTENSITAS SUARA HANYA 60 dB (desibel), maka BATAS FREKUENSI SUARA ADALAH 500 – 15.000 SIKLUS/DTK, BILA 20 dB maka BATAS FREKUENSI SUARA ADALAH 70 – 15.000 SIKLUS/DTK SERTA SUARA YG KUAT & KERAS BATAS FREKUENSI ADALAH 30 – 20.000 SIKLUS/DTK DPT DICAPAI • LORONG TELINGA MENGANDUNG RAMBUT-2 HALUS & KELENJAR LILIN/MINYAK • RAMBUT-2 HALUS MELINDUNGI LORONG TELINGA DARI KOTORAN/DEBU ATAU HEWAN KECIL, SEMENTARA KELENJAR LILIN BILA BERCAMPUR DGN KOTORAN AKAN MEMBENTUK SUATU MATERI YG LUNAK & MDH DIBERSIHKAN DGN COTTON BUD

  20. LANJUTAN INDERA PENDENGARAN & KESEIMBANGAN • KELENJAR MINYAK MEMPUNYAI 3 JENIS: PADAT, SEMIPADAT & ENCER • PADAT AGAK SULIT DIBERSIHKAN, DGN BANTUAN ALKOHOL 70% AKAN LARUT, SEMIPADAT PALING MUDAH DIBERSIHKAN SEDANGKAN CAIR AKAN MENGGANGU PERGAULAN • MEMBRAN TYMPANI BERFUNGSI SEBAGAI PENERIMA GELOMBANG SUARA • TULANG PENDENGARAN tdd MIS (MALEUS, INKUS, STAPES) ATAU MALAS = MArtil, LAndasan, Sanggurdi • PADA KOKHLEA TERDAPAT MEMBRANA KANALIS SEMISIRKULARIS POSTERIOR, SUPERIOR & LATERALIS SERTA SALURAN (DUKTUS) KOKHLEARIS (MEMBRAN LABIRINT)  TDPT ORGAN CORTI

  21. LANJUTAN INDERA PENDENGARAN & KESEIMBANGAN • BILa KOKHLEA DIPOTONG SECARA MELINTANG MAKA AKAN TERLIHAT SKALA VESTIBULI & SKALA TYMPANI YG BERISI CAIRAN PERYLIMPH & SALURAN (DUKTUS) KOKHLEARIS YG BERISI CAIRAN ENDOLIMPH • BILA KEDUA CAIRAN TERSEBUT TERGANGGU (BERGELOMBANG) MAKA KESEIMBANGAN TUBUH KITA KAN TERGANGGU • BILA KITA DIPUTAR BEBERAPAKALI DENGAN MATA TERTUTUP, KEMUDIAN SECARA TIBA-2 DIHENTIKAN, LALU MATA DIBUKA DAN MELIHAT JAUH KE DEPAN MAKA KITA AKAN MELIHAT ADANYA KUNANG-2 ATAU NISTAGMUS

  22. INDERA PENCIUMAN • INDERA PENCIUMAN TERLETAK PADA RONGGA HIDUNG. DI DALAM RONGGA HIDUNG TERDAPAT RAMBUT-2 HALUS YG BERFUNGSI UNTUK MENYERAP KOTORAN YG MASUK MELALUI SISTEM PERNAFASAN • TINGKATAN RONGGA HIDUNG TERDIRI DARI AIR ENTERING (ALIRAN UDARA), INFERIOR NASAL CONCHA, MIDLE NASAL CONCHA, SUPERIOR NASAL CONCHA & SERABUT AKAR & JARINGAN SYARAF PENCIUMAN • SYARAF PENCIUMAN, SYARAF KRANIAL I  OLFAKTORI YG BERFUNGSI UNTUK MENDETEKSI BAU-BAUAN YG MASUK MELALUI HIRUPAN NAFAS

  23. LANJUTAN INDERA PENCIUMAN • MANUSIA DPT MEMBEDAKAN BERBAGAI MACAM BAU, BUKAN KARENA MEMILIKI BANYAK RESEPTOR PEMBAU, TETAPI MEMPUNYAI SUATU KEMAMPUAN YANG DITENTUKAN OLEH PRINSIP KOMPOSISI • ORGAN PEMBAU HANYA MEMILIKI 7 RESEPTOR, NAMUN DAPAT MEMBEDAKAN 600 AROMA YG BERBEDA RESEPTORNYA DISEBUT KHEMORESEPTOR • WANITA LEBIH DALAM MEMBAUI SESUATU KARENA SUPERIOR NASAL CONCHA PD WANITA LEBIH LUAS, SEHINGGA LEBIH BISA MENDETEKSI AROMA

  24. LANJUTAN INDERA PENCIUMAN • KEMAMPUAN MEMBAUI SETIAP INDIVIDU BERBEDA TERGANTUNG DARI: • 1. SUSUNAN RONGGA HIDUNG, HIDUNG YG MANCUNG/BESAR LEBIH BAIK MEMBAUI DRPD HIDUNG PESEK/KECIL • 2. VARIASI FISIOLOGIS  PADA WANITA MENJELANG MENSTRUASI ATAU SAAT HAMIL LBH PEKA DARIPADA YG TIDAK • 3. KONSENTRASI BAU, TERUTAMA BAU BUSUK LEBIH MENYENGAT DARIPADA BAU YG TIDAK BUSUK • 4. SPESIES (JENIS)  SPESIES TERTENTU MEMPUNYAI KEMAMPUAN SURVIVAL TERGANTUNG PADA SISTEM PEMBAUNYA SEHINGGA INDERA PEMBAU YG SANGAT PEKA  PD JARAK TERTENTUSUDAH DPT MEMBAUI  PD ANJING (Canis domestica)

  25. INDERA PENGECAP • INDERA PENGECAP TERLETAK PADA LIDAH • LIDAH MERUPAKAN SUATU RAWAN (cartilago) YG AKARNYA TERTANAM PADA BAGIAN POSTERIOR RONGGA MULUT (cavumoris) DEKAT DGN KATUP EPIGLOTIS YG MENUJU KE LARYNG • PADA LIDAH TERDAPAT PUTING-2 PENGECAP (TASTE BUD) YG DAPAT MENDETEKSI SEGALA MACAM RASA • RASA MANIS (SWEAT) PD UJUNG LIDAH; RASA ASIN (SALT)  SAMPING LIDAH (KIRI & KANAN) AGAK KE DEPAN; RASA ASAM (SOUR)  SAMPING LIDAH (KIRI & KANAN) AGAK KE BELAKANG DARI RASA ASIN; RASA PAHIT (BITTER) PANGKAL LIDAH; SEDANGKAN BAGIAN TENGAH LIDAH MERUPAKAN RASA PEDAS • PEDASPUN MEMPUNYAI RASA PEDAS MANIS, PEDAS ASIN, PEDAS ASAM & PEDAS PAHIT • UNTUK MENGHINDARI KERUSAKAN SYARAF PENGECAP, DIANJURKAN TDK MEMAKAN/MEMINUM YANG TERLALU PANAS

  26. INDERA PERABA • INDERA PERABA TERLETAK DI KULIT • KULIT tdd: EPIDERMIS (lapisan terluar), DERMIS, SUBKUTANEUS • PD DERMIS TERDAPAT KELENJAR & SALURAN KERINGAT, BAKAL RAMBUT, FOLIKEL RAMBUT & AKAR RAMBUT, KELENJAR SEBASEUS SEMENTARA PD BGN SUBKUTANEUS TERDAPAT PEMBULUH DARAH, SYARAF KUTANEUS & JARINGAN OTOT • SENSASI SOMATIS MENGACU PD SENSASI DI PERMUKAAN KULIT • SYARAF SENSORIS HANYA MENGACU PADA SISTEM INDERA PERABA

  27. LANJUTAN INDERA PERABA • KULIT BERFUNGSI SEBAGAI: • 1. MEKANORESEPTOR, BERKAITAN DGN TEKANAN, CUBITAN, PU-KULAN, PIJATAN, TEKANAN • 2. THERMORESEPTOR, BERKAITAN DGN RASA PANAS, DINGIN • 3. KHEMORESEPTOR, BERKAITAN DGN RASA ASAM, BASA & GARAM • 4. RESEPTOR NYERI/SAKIT, BERKAITAN DGN MEKANISME PROTEKTIF TUBUH

  28. LANJUTAN INDERA PERABA • PADA KULIT TERDAPAT BEBERAPA RESEPTOR YG DPT MENDETEKSI SESUATU, MISALNYA PD BGN EPIDERMIS TERDAPAT MERKEL’S DISC  MENDETEKSI SENTUHAN ORANG YG KITA TDK KENAL; MEISNER’S  MENDETEKSI SENTUHAN ORANG YG KITA KENAL • PADA DERMIS TERDPT RESEPTOR RUFFINI’S YG MENDETEKSI RASA PANAS; RESEPTOE END KRAUSE YG MENDETEKSI RASA DINGIN SERTA PACCINI’S CORPUSCLE YG MENDETEKSI TEKANAN ATAU PIJATAN • ADA RESEPTOR YG TERDPT SELURUH BG DR KULIT TBH  FREE NERVE ENDING YG MENDETEKSI RASA NYERI/SAKIT  TERTUSUK JARUM, KENA API

More Related