310 likes | 592 Views
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENYERAHAN HASIL TEMBAKAU. BEBERAPA PENGERTIAN.
E N D
BEBERAPA PENGERTIAN Hasil tembakau adalah hasil tembakau sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai, yang meliputi sigaret, cerutu, rokok daun, tembakau iris, dan hasil pengolahan tembakau lainnya, dengan tidak mengindahkan digunakan atau tidak bahan pengganti atau bahan pembantu dalam pembuatannya. Pengusaha Pabrik hasil tembakau adalah badan hukum atau orang pribadi yang mengusahakan pabrik hasil tembakau dan memenuhi ketentuan sebagai Pengusaha Pabrik sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai. 3. Importir hasil tembakau adalah orang pribadi atau badan hukum yang melakukan kegiatan memasukkan hasil tembakau yang dibuat di luar negeri ke dalam daerah pabean. 4. Harga Jual Eceran adalah harga penyerahan kepada konsumen akhir yang didalamnya sudah termasuk Cukai dan Pajak Pertambahan Nilai
BEBERAPA PENGERTIAN 5. Pemberian cuma-cuma adalah penyerahan hasil tembakau kepada pihak ketiga secara cuma-cuma. 6. Pemakaian sendiri adalah penyerahan hasil tembakau kepada pengusaha sendiri, pengurus atau karyawan sendiri secara cuma-cuma. 7. Mitra Produksi adalah orang perorangan atau badan yang menghasilkan hasil tembakau karena pesanan atau permintaan baik dengan bahan dan atas petunjuk dari Pengusaha Pabrik hasil tembakau maupun tidak. Jasa Makloon produksi hasil tembakau adalah kegiatan pemberian jasa dalam rangka menghasilkan hasil tembakau karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari Pengusaha Pabrik hasil tembakau. Pengusaha Kecil adalah Pengusaha yang selama satu tahun baku melakukan penyerahan BKP atau JKP dengan jumlah peredaran bruto atau penerimaan bruto tidak melebihi batas tertentu sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 552/KMK.04/2000.
JENIS-JENIS HASIL TEMBAKAU SigaretKretekMesin (SKM) adalahsigaret yang dalampembuatannyadicampurdengancengkih, ataubagiannya, baikaslimaupuntiruantanpamemperhatikanjumlahnya yang dalampembuatannyamulaidaripelintingan, pemasangan filter, pengemasannyadalamkemasanuntukpenjualaneceran, sampaidenganpelekatan pita cukai, seluruhnya, atausebagianmenggunakanmesin. SigaretPutihMesin (SPM) adalahsigaret yang dalampembuatannyatanpadicampuridengancengkih, kelembak, ataukemenyan yang dalampembuatannyamulaidaripelintingan, pemasangan filter, pengemasannyadalamkemasanuntukpenjualaneceran, sampaidenganpelekatan pita cukai, seluruhnya, atausebagianmenggunakanmesin. SigaretKretekTangan (SKT) adalahsigaret yang dalampembuatannyadicampurdengan cengkih, ataubagiannya, baikaslimaupuntiruantanpamemperhatikanjumlahnya yang dalamprosespembuatannyamulaidaripelintingan, pengemasandalamkemasanuntukpenjualaneceran, sampaidenganpelekatan pita cukai, tanpamenggunakanmesin.
JENIS-JENIS HASIL TEMBAKAU SigaretKretekTangan Filter (SKTF) adalahsigaret yang dalampembuatannyadicampurdengancengkih, ataubagiannya, baikaslimaupuntiruantanpamemperhatikanjumlahnya yang dalamprosespembuatannyamulaidaripelintingan, pemasangan filter, pengemasandalamkemasanuntukpenjualaneceran, sampaidenganpelekatan pita cukai, tanpamenggunakanmesin. SigaretPutihTangan (SPT) adalahsigaret yang dalampembuatannyatanpadicampuridengancengkih, kelembak, ataukemenyan yang dalamprosespembuatannyamulaidaripelintingan, pengemasandalamkemasanuntukpenjualaneceran, sampaidenganpelekatan pita cukai, tanpamenggunakanmesin. SigaretPutihTangan Filter (SPTF) adalahsigaret yang dalampembuatannyatanpadicampuridengancengkih, kelembak, ataukemenyan yang dalamprosespembuatannyamulaidaripelintingan, pemasangan filter, pengemasandalamkemasanuntukpenjualaneceran, sampaidenganpelekatan pita cukai, tanpamenggunakanmesin.
JENIS-JENIS HASIL TEMBAKAU SigaretKelembakMenyan (KLM) adalahsigaret yang dalampembuatannyadicampurdengankelembakdan/ataukemenyanaslimaupuntiruantanpamemperhatikanjumlahnya. Cerutu (CRT) adalahhasiltembakau yang dibuatdarilembaran-lembarandauntembakaudiirisatautidak, dengancaradigulungdemikianrupadengandauntembakauuntukdipakai, tanpamengindahkanbahanpenggantiataubahanpembantu yang digunakandalampembuatannya. RokokDaunatauKlobot (KLB) adalahhasiltembakau yang dibuatdengandaunnipah, daunjagung (klobot), atausejenisnya, dengancaradilinting, untukdipakai, tanpamengindahkanbahanpenggantiataubahanpembantu yang digunakandalampembuatannya
JENIS-JENIS HASIL TEMBAKAU 10. Tembakau Iris (TIS) adalahhasiltembakau yang dibuatdaridauntembakau yang dirajang, untukdipakai, tanpamengindahkanbahanpenggantiataubahanpembantu yang digunakandalampembuatannya. HasilPengolahanTembakauLainnya (HPTL) adalahhasiltembakau yang dibuatdaridauntembakau yang dibuatsecara lain sesuaidenganperkembanganteknologidanselerakonsumen, tanpamengindahkanbahanpenggantiataubahanpembantu yang digunakandalampembuatannya.
Atas penyerahan hasil tembakau yang dibuat di dalam negeri oleh Pengusaha Pabrik hasil tembakau atau hasil tembakau yang dibuat di luar negeri oleh importir hasil tembakau, dikenakan Pajak Pertambahan Nilai Besarnya Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan atas penyerahan hasil tembakau dihitung berdasarkan tarif efektif sebesar 8,4% (delapan koma empat persen) dikalikan dengan Harga Jual Eceran Hasil tembakau. Besarnya Harga Jual Eceran hasil tembakau tersebut adalah : Harga Jual Eceran; atau 75% (tujuh puluh lima persen) dari Harga Jual Eceran, dalam hal pemberian cuma-cuma; atau 50% (lima puluh persen) dari Harga Jual Eceran, dalam hal Pemakaian Sendiri.
MengingathargajualkepadakonsumenterakhirtermasukPajakPertambahanNilaidansebagianbesardariPedagangEcerantergolongsebagaibukanPengusahaKenaPajak, makaTarifEfektifPajakPertambahanNilaiataspenyerahanhasiltembakaubuatandalamnegeriatauimpordanpenyerahanhasiltembakaubuatanluarnegeriadalahsebesar 8,4% dariHargaJualEceran yang merupakanDasarPengenaanPajak.
MEKANISME PENGHITUNGAN PPN Pajak Pertambahan Nilai yang terutang atas penyerahan hasil tembakau yang dibuat di dalam negeri atau hasil tembakau yang dibuat di luar negeri dipungut dan disetor oleh Pengusaha Pabrik hasil tembakau atau Importir hasil tembakau, termasuk sebagai Pengusaha Kecil yang memilih untukdikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, bersamaan pada saat pembayaran Cukai atas penebusan pita cukai dengan cara penyetoran tunai kepada Bank Persepsi dengan Surat Setoran Pajak. Pajak Pertambahan Nilai atas impor dan atau perolehan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak yang mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha dapat diperhitungkan dengan Pajak Pertambahan Nilai yang harus disetor pada saat pembayaran Cukai atas penebusan pita cukai pada Masa Pajak berikutnya. Atas impor hasil tembakau yang dibuat di luar negeri yang telah dilunasi PPNnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak lagi dipungut Pajak Pertambahan Nilai Impor. Untuk menetapkan jumlah yang disetor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Pengusaha Pabrik hasil tembakau dan Importir hasil tembakau dapat memperhitungkan : a. Kelebihan Pajak Masukan yang diperhitungkan dalam SPT Masa PPN MasaPajak sebelum masa dilakukan penebusan; b. Nilai Pajak Pertambahan Nilai atas pita cukai yang dikembalikan.
MEKANISME PENGHITUNGAN PPN Kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai akibat adanya pengembalian pita cukai dapat diperhitungkan dengan Pajak Pertambahan Nilai yang harus disetor pada saat pembayaran Cukai atas penebusan pita cukai. (2) Dalam hal Pengusaha Pabrik hasil tembakau atau Importir hasil tembakau menghentikan kegiatan usahanya dan tidak lagi melakukan penebusan pita cukai, maka kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai dapat diajukan permohonan pengembalian. Permohonan pengembalian Pajak Pertambahan Nilai diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak tempat Pengusaha Pabrik hasil tembakau atau Importir hasil tembakau terdaftar dan diproses sesuai dengan tatacara pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang.
KETENTUAN SUBJEK PAJAK Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau yang tergolong sebagai Pengusaha Kecilyang tidak memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak adalah bukan Pengusaha Kena Pajak. Pedagang Besar, Agen, Penyalur Utama, dan Pedagang Eceran, yang semata-mata melakukan penyerahan hasil tembakau, tidak perlu dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. Apabila dalam suatu bulan tahun Takwim berjalan, Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau jumlah peredaran brutonya melebihi batasan Pengusaha Kecil, Maka Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau tersebut harus dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak paling lambat akhir bulan berikutnya setelah bulan saat batasan Pengusaha Kecil telah terlampaui. Dalam hal terjadi kekurangan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai akibat dilampauinya batasan Pengusaha Kecil, kepada Pengusaha Pabrik Hasil Tembakau yang bersangkutan dapat diterbitkan surat ketetapan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
KETENTUAN LAIN Jasa Makloon produksi hasil tembakau yang diserahkan oleh Mitra Produksi kepada Pengusaha Pabrik hasil tembakau merupakan Jasa Kena Pajak. Mitra Produksi harus dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak sepanjang tidak tergolong sebagai Pengusaha Kecil. PPN yang terutang atas penyerahan Jasa Makloon produksi hasil tembakau tersebut adalah 10% x imbalan Jasa Makloon produksi hasil tembakau. Imbalan Jasa Makloon produksi hasil tembakau sebagaimana dimaksud adalah Nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh Mitra Produksi karena penyerahan Jasa Makloon produksi hasil tembakau
KETENTUAN LAIN Apabila Mitra Produksi menghasilkan hasil tembakau karena pesanan atau permintaan, dengan bahan baku dari Mitra Produksi yang bersangkutan, dan pengerjaannya atas petunjuk Pengusaha Pabrik hasil tembakau maka atas penyerahan hasil tembakau kepada Pengusaha Pabrik hasil tembakau terutang PPN Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10% dari Harga Jual. Harga Jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak.
CONTOH PENGHITUNGAN (1) • PengusahaPabrikHasilTembakauDalamNegeri "A" dalamMasaPajak April 2012 melakukankegiatansebagaiberikut : • Tanggal 27 April 2012 menebus pita cukaipadaDirektoratJenderal Bea danCukaidengannilaipenyerahan (total HJE) sebesarRp 12 Milyar, sehingganilai PPN yang terutangsebesarRp. 1.008 juta (8,4% x Rp 12 Milyar). • Kelebihan PPN Masa Pajak Maret 2012 berdasarkan SPT Masa Pajak Maret 2012 yang telah dilaporkan pada tanggal 20 April 2012 sebesar Rp 100 juta. • Setorantunaipadasaatpenebusan pita cukaisebesarRp 908 jutadenganSuratSetoranPajak. • Membelibahan-bahanbaku/pembantuproduksidalamnegeridenganmembayarPajakMasukannyasebesarRp 450 jutaselamaMasaPajak April 2012. • Melakukan impor mesin produksi dari luar negeri dengan membayar PPN Impor sebesar Rp 150 juta. • MenjualhasilproduksirokoksebesarRp 9,5 milyarselamaMasaPajak April 2012 • Tidakada pita cukai yang dikembalikan.
CONTOH PENGHITUNGAN (1) Catatan : PenjualanrokoksebesarRp 9,5 milyartidakdiperhatikankarenasesuaidenganpenyerahan yang dihitungberdasarkannilai PPN ataspenebusan pita cukai, yaituRp 12 Milyar; PPN yang disetor di muka dalam Masa Pajak yang sama dihitung dari Rp 1.008 juta dikurangi Rp 100 Juta (kompensasi kelebihan PPN bulan lalu) = Rp 908 juta. Kelebihan PPN MasaPajak April 2012 sebesarRp 600 juta yang dilaporkandalam SPT Masa PPN MasaPajak April 2012 dapatdiperhitungkandengan PPN yang harusdibayarpadasaatpenebusan pita cukaiMasaPajak Mei 2012 atauMasaPajakberikutnya.
CONTOH PENGHITUNGAN (2) • ImportirRokok "B" dalamMasaPajak April 2012 melakukankegiatansebagaiberikut : • Tanggal 27 April 2012 menebus pita cukaipadaDirekturJenderal Bea danCukai • dengannilaipenyerahan (total HJE) sebesarRp 1,2 milyar, sehingganilai PPN yang terutangsebesarRp. 100,8 juta (8,4% x Rp 1,2 Milyar). • Kelebihan PPN masa Maret 2012 sebesar Rp 10 juta; • Setorantunaipadasaatpenebusan pita cukaibulan April sebesarRp 90,8 jutadenganSuratSetoranPajak; • MenjualhasilproduksirokoksebesarRp 950 jutaselamaMasaPajak April 2012; • Membayar Pajak Masukan atas sewa ruangan kantor sebesar Rp 1 juta; • PajakMasukanImporataspembelianperalatankantorRp 1,5 juta; • Tidakada pita cukai yang dikembalikan.
CONTOH PENGHITUNGAN (2) Catatan : • PenjualanrokoksebesarRp 950 jutatidakdiperhatikankarenasesuaidenganpenyerahan yang dihitungberdasarkannilai PPN ataspenebusan pita cukai, yaituRp 1,2 Milyar.; • PPN yang disetordimukadalamMasaPajak yang samadihitungdariRp 100,8 jutadikurangiRp 10 juta (kompensasikelebihan PPN bulanlalu) = Rp 90,8 juta • Kelebihan PPN MasaPajak April 2012 sebesarRp 2,5 juta yang dilaporkandalam SPT Masa PPN MasaPajak April 2012 dapatdiperhitungkandengan PPN yang harusdibayarpadasaatpenebusan pita cukaiMasaPajak Mei 2012 atauMasaPajakberikutnya.