110 likes | 325 Views
analisis Korelasi Partial. Oleh: Septi Ariadi. Pengantar. Dalam hubungan antara 2 variabel juga dapat melibatkan variabel lain dalam posisi sebagai variabel penekan, variabel pengganggu, variabel antara atau variabel yang lainnya.
E N D
analisisKorelasi Partial Oleh: Septi Ariadi
Pengantar • Dalam hubungan antara 2 variabel juga dapat melibatkan variabel lain dalam posisi sebagai variabel penekan, variabel pengganggu,variabel antara atau variabel yang lainnya. • Keterlibatan variabel ketiga atau lebih dalam hubungan antar 2 variabel penting diperhatikan sebab eksistensi variabel tersebut bisa memberikan hasil yang berbeda dalam analisis • Oleh sebab itu tidak jarang dalam analisis kuantitatif , focus perhatian • terhadap variabel ketiga dalam hubungan 2 variabel menjadi • langkahyang strategis guna memberikan penjelasan lebih jauh
Asumsi Fungsi • Mengetahui hubungan yang murni/ langsung antara 2 variabel dengan variabel ke 3 dibuat konstan. • Selanjutnya dapat diidentifikasi posisi variabel ke 3 dalam hubungan 2 variabel serta pengaruh variabel ke 3 dalam hubungan antara variabel X dan Y. 1. Berhadapan dengan 1 sampel yang diambil secara random 2. Masing-masing elemen sampel memiliki paling sedikit 3 variabel (lebih dari 2 variabel) 3. Tiap variabel yang diukur menghasilkan data paling rendah berskala interval
TesStatistik : rxy – (rxz) ( rzy) rxy/z = -------------------------------- √ (1 - rxz² ) . √ (1 - rzy² ) Catatan : Tiap hubungan antar 2 variabel yakni (rxy; rxz dan rzy) harus ditentukan harga koefisien korelasinya melalui rumus productmoment. Keputusan • Jika rxy/ z = rxy; maka variabel Z dianggap tidak berpengaruh terhadap hubungan antara X dan Y. Dengan kata lain hubungan X dan Y adalah hubungan murni atau variabel Z no effect. • Apabila rxy/z > rxy maka variabel z dinilai memperlemah hub. antara x dan y. • Apabila rxy/z < rxy maka variabel z dinilai memperkuat hub. antara x dan y. • Jika rxy/z = 0 (mendekati 0) maka hub antara x dan y adlh hub. yang semu.
Kesimpulan • Apabilaketerlibatanvariabel z makinmemperjelas/ memperkuathubunganantara x dan y makaposisivariabel z sebagaivariabelpenekan(suppressor variable). 2. Apabilaketerlibatanvariabel z makinmemperlemahhubunganantara x dan y makaposisivariabel z sebagaivariabelantara(intervening variable). 3. Apabilaketerlibatanvariabel z membuatarahhubunganantara x dan y berlawananmakaposisivariabel z sebagaivariabelpengganggu(Distorter variable).
Contohsoal : Apakah korelasi antara X dan Y dipengaruhi oleh variabel Z. Jika ya, bagaimana posisi variabel Z dalam hubungan antara variablel X dan Y? Berikut data yang berhasil dihimpun dari hasil pengukuran yang dilakukan. n∑ X1 Y - (∑Y ) (∑ X1) r XY = ----------------------------------------------- √ {n ∑Y² - (∑Y) ² }{n ∑ X1² - (∑ X1)² } n∑ X2 Y - (∑Y ) (∑ X2) r Y2 = ----------------------------------------------- √ {n ∑Y² - (∑Y) ² }{n ∑ X2² - (∑ X2)² }
…lanjutan n∑ X1 X2 - (∑X1 ) (∑ X2) r 12 = --------------------------------------------------- √ {n ∑X1² - (∑X1) ² }{n ∑ X2² - (∑ X2)² } Penyelesaian Tabel Kerja
n∑ X1 Y - (∑Y ) (∑ X1) r y1 = ----------------------------------------------- √ {n ∑Y² - (∑Y) ² }{n ∑ X1² - (∑ X1)² } n∑ X2 Y - (∑Y ) (∑ X2) r y2 = ----------------------------------------------- √ {n ∑Y² - (∑Y) ² }{n ∑ X2² - (∑ X2)² } n∑ X1 X2 - (∑X1 ) (∑ X2) r 12 = ----------------------------------------------- √ {n ∑X1² - (∑X1) ² }{n ∑ X2² - (∑ X2)² } ry1² + r y2² ─ 2 ry1 ry2 r12 ry 12 = √ ------------------------------------ 1 ─ r12