320 likes | 859 Views
ANALISIS KORELASI. ANALISIS KORELASI. Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat kuantitatif. Dasar Pemikiran Analisis Korelasi.
E N D
ANALISIS KORELASI Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat kuantitatif.
Dasar Pemikiran Analisis Korelasi • Bahwa adanya perubahan sebuah variabel disebabkan atau akan diikuti dengan perubahan variabel lain. • Berapa besar koefesien perubahan tersebut ? • Dinyatakan dalam koefesien korelasi • Semakin besar koefesien korelasi maka semakin besar keterkaitan perubahan suatu variabel dengan variabel yang lain.
Contoh Bentuk Korelasi Korelasi Positif: • Hubungan antara harga dengan penawaran. • Hubungan antara jumlah pengunjung dengan jumlah penjualan. • Hubungan antara jam belajar dengan IPK. Korelasi Negatif: • Hubungan antara harga dengan permintaan. • Hubungan antara jumlah pesaing dengan jumlah penjualan. • Hubungan antara jam bermain dengan IPK.
Pupuk dengan produksi panen Biaya iklan dengan hasil penjualan Berat badan dengan tekanan darah Pendapatan dengan konsumsi Investasi nasional dengan pendapatan nasional Jumlah akseptor dengan jumlah kelahiran Harga barang dengan permintaan barang Pendapatan masyarakat dengan kejahatan ekonomi Contoh Korelasi
Kapan suatu variabel dikatakan saling berkorelasi ? Variabel dikatakan saling berkorelasi jika perubahan suatu variabel diikuti dengan perubahan variabel yang lain.
KOEFISIEN KORELASI DAN KEGUNAANNYA Hubunganduavariabelada yang positifdannegatif. Hubungan X dan Y dikatakanpositifapabilakenaikan (penurunan) X padaumumnyadiikutiolehkenaikan (penurunan) Y. Sebaliknyadikatakannegatifkalaukenaikan (penurunan) X padaumumnyadiikutiolehpenurunan (kenaikan) Y.
Jadi, kalauvariabel X dan Y adahubungan, makabentuk diagram pencarnyaadalahmulus/teratur. Apabilabentuk diagram pencartidakteratur, artinyakenaikan/penurunan X padaumumnyatidakdiikutiolehnaikturunnya Y, makadikatakan X dan Y tidakberkorelasi. Kuatdantidaknyahubunganantara X dan Y apbiladapatdinyatakandenganfungsi linear(paling tidakmendekati), diukurdengansuatunilai yang disebutkoefisienkorelasi. Nilaikoefisienkorelasiini paling sedikit –1 dan paling besar 1. Jadijika r = koefisienkorelasi, maka r dapatdinyatakansebagaiberikut : -1 r 1
Jika r =1, hubungan X dan Y sempurnadanpositif, r = -1, hubungan X dan Y sempurnadannegatif, r mendekati 1, hubungansangatkuatdanpositif, r mendekati –1, hubungansangatkuatdannegatif. Disini X dikatakanmempengaruhi Y, jikaberubahnyanilai X akanmenyebabkanperubahannilai Y Akantetapi, naikturunnya Y adalahsedemikianrupasehingganilai Y bervariasi, tidaksemata-matadisebabkanoleh X, karenamasihadafaktor lain yang menyebabkannya. Jadiuntukmengetahuiberapabesarkontribusidari X terhadapnaikturunnyanilai Y makaharusdihitungdengankoefisienpenentuan.
Kalaukoefisienpenentuanditulis KP, makauntukmenghitung KP digunakanrumusberikut : KP = r2. Cara menghitung r adalahsebagaiberikut:
Contoh • Dari sebuahsurvai yang dilakukandikampungMajuMakmurdigunakanuntukmengetahuihubunganfungsionalantaraluastanah (hektar) danharganya (Rp. 00 Juta). Bila data berpasangantentangluasandanhargatanahdiperoleh, bagaimanahubunganfungsionalnya?
Dari data yang kitamilikiterlihatbahwaterdapat hubungan yang cukupkuatantaraluastanahdan harganya. Karenatandanya +, makasemakinluas tanah, semakintinggiharganya
KoefisienPenentuan • Untukmengetahuiberapabesarkontribusidari X terhadapnaikturunnyanilai Y makaharusdihitungdengankoefisienpenentuan. • KP= r2 = 0,966 x 100% = 96,6% Jadibesarnyakontribusidari X terhadapperubahannilai Y adalah 96,6%