430 likes | 1.28k Views
Penerapan Kepemimpinan Visioner Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di SMK MUBA. Oleh : Suparjo, S.Pd. Masyarakat. Sekolah. BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG. Kepemimpinan Visioner. BAB I. PENDAHULUAN. 1.2 RUMUSAN MASALAH
E N D
Penerapan Kepemimpinan VisionerDalam Meningkatkan Kualitas PendidikanDi SMK MUBA Oleh : Suparjo, S.Pd
Masyarakat Sekolah BAB I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kepemimpinan Visioner
BAB I. PENDAHULUAN 1.2 RUMUSAN MASALAH ” Tindakan Dan Peran Apa Yang Harus Dilakukan Kepala Sekolah Untuk Menerapkan Pola Kepemimpinan Visioner Disekolahnya”.
BAB I. PENDAHULUAN 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN • Maksud dari penyusunan makalah ini adalah : • Untuk memenuhi persyaratan mengikuti seleksi diklat calon Kepala Sekolah di Kabupaten Musi Banyuasin. • Adapun Tujuan dari Penulisan makalah ini adalah : • Untuk mengetahui, mengolah dan menganalisa kinerja kepemimpinan Kepala Sekolah yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. • Memberikan informasi dan sekaligus mengenalkan sistem kepemimpinan visioner untuk dapat dikembangkan di SMK yang ada di MUBA.
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Perubahan yang tak Terhindarkan John P. Kotter(Tommy Sudjarwadi, 2003) Menyebut 4 penyebab utama yang memaksa organisasi untuk berubah Jatuhnya rezim komunis dan sosialis Kejenuhan pasar di negara-negara maju Integrasi ekonomi internasional Perubahan teknologi
VISI Tap. MPR RI No.VII/MPR/2001 tanggal 9 November 2001 BAB II. LANDASAN TEORI 2.2 PENTINGNYA VISI Segala sesuatu yang ingin dicapai secara ideal dari seluruh aktivitas Gambaran mental tentang sesuatu yang ingin dicapai di masa depan Wawasan ke dapan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu Bersifat kearifan intuitif yang menyentuh hati dan menggerakkan jiwa untuk berbuat
BAB II. LANDASAN TEORI Tanpa visi yang jelas organisasi akan berjalan tanpa arah, berputar-putar tidak menuju sasaran dan akhirnya PuNah. Peter Senge melalui karya terkenalnya, "The Fith Discipline" melontarkan gagasannya : Bahwa sebuah organisasi hanya akan mampu beradaptasi dengan perubahan apabila ia mampu menjadikan dirinya tampil sebagai sebuah organisasi pemelajaran, (learning organization). yakni sebuah organisasi yang dibangun oleh orang-orang yang secara terus-menerus mau memperluas kapasitas dirinya dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Pelajari organisasi (atau masyarakat) kita dan organisasi lain serta lingkungannya (tantangan) Ikutkan pihak lain (stakeholders) Hargai hal-hal yang sudah ada sebelumnya Gunakan akal sehat, jangan asal meniru organisasi lain Dapatkan masukan dari pihak bawahan BAB II. LANDASAN TEORI Agar visi organisasi yang dirumuskan dapat diwujudkan, Paulus Wirutomo (2003), memberikan beberapa rambu-rambu yang dapat dijadikan pedoman, yaitu: SUKSESNYA SEBUAH VISI
BAB II. LANDASAN TEORI 2.3 Kepala Sekolah dan Fungsinya Kepala sekolah mengemban tugas pokoknya yaitu membina atau mengembangkan sekolahnya secara terus - menerus sesuai dengan perkembangan dan tantangan zaman.
BAB II. LANDASAN TEORI Kepala Sekolah Sebagai Administrator Pendidikan Memperbaiki dan mengembangkan fasilitas sekolah; misalnya gedung, perlengkapan / peralatan, keuangan, sistem pencatatan / pendataan, kesejahteraan dll yang semuanya ini tercakup dalam bidang administrasi pendidikan Sebagai supervisor (penyelia) pendidikan. Meningkatkan mutu guru-guru dan seluruh staf sekolah, misalnya melalui : rapat-rapat, diskusi, seminar, observasi kelas, penataran, perpustakaan, dsb.
BAB II. LANDASAN TEORI Peningkatan dalam bidang adminstrasi dan supervisi saja belum merupakan jaminan akan keberhasilan peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Ada faktor lain yang tidak kalah penting yaitu masalah KEPEMIMPINAN.
BAB II. LANDASAN TEORI Guru memiliki Sikap Terbuka. open mindedness Kreatif dan Semangat Kerja Tinggi Peningkatan Mutu Semua hanya dapat terjadi apabila mereka berada dalam suatu suasana kerja yang menyenangkan, aman dan menantang.
BAB II. LANDASAN TEORI Suasana yang demikian ditentukan oleh bentuk dan sifat kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah.
BAB II. LANDASAN TEORI Oleh karena itu kepala sekolah harus terus-menerus berusaha mengembangkan diri agar kepemimpinannya terus berkembang pula. Hal ini merupakan kewajiban yang penting sekali karena fungsinya sebagai pemimpin pendidikan (educational leader).
Prinsip Demokratis Mengutamakan musyawarah untuk mufakat Prinsip Kekeluargaan Membina hubungan sosial yang akrab dan harmonis. Prinsip Kesederhanaan Memberikan keteladanan sikap dan tingkah laku yang menunjukkan kesederhanaan dan kemandirian BAB II. LANDASAN TEORI 2.4 Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pendidikan Untuk dapat memimpin sekolahnya dengan baik, Kepala sekolah harus memahami Prinsip-prinsip kepemimpinan.
BAB II. LANDASAN TEORI 2.5 Kepala Sekolah Sebagai Peningkat Kinerja Guru Guru bekerja keras untuk mendidik para siswa-siswinya menjadi orang yang berhasil ? Kepala Sekolah bertugas untuk meningkatkan kinerja para guru. Sehingga Guru mampu untuk mendidik para siswanya dan menyampaikan pelajaran dengan baik. Agar para guru bisa menjadi contoh yang baik bagi para siswanya
BAB II. LANDASAN TEORI 2.6 Pemimpin Visioner Kepemimpinan visioner, adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota organisasi/perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas. (Diana Kartanegara, 2003)
BAB II. LANDASAN TEORI 4 Kompetensi Pemimpin Visioner(Menurut : Burt Nanus) Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi 1 2 Memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang Memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa. 3 4 Memiliki atau mengembangkan "ceruk" untuk mengantisipasi masa depan, (kemampuan data untuk mengakses kebutuhan masa depan konsumen, teknologi dsb ).
BAB III. PEMBAHASAN Kepemimpinan Visioner adalah suatu konsep yang dapat diuraikan terperinci dan dipahami melalui literatur dan teori. Namun arti yang lebih besar dari kepemimpinan adalah tindakan nyata, cara bekerja, dan serangkaian peristiwa. Harper (2001) menyatakan bahwa : Karenanya, waktu merupakan faktor penting untuk menjadikan seorang pemimpin visioner Guna menghadapi perubahan pesat ini, pemimpin harus memiliki serangkaian kompetensi seperti kemampuan antisipasi, kecepatan, agility dan persepsi. Kepemimpinan menghadapi suatu era perubahan pesat atau "accelerating perubahan”.
Speed Agility Antisipasi Perceptiveness BAB III. PEMBAHASAN 3.1 Tindakan Yang Harus Dilakukan Oleh Pemimpin Visioner Harus secara pro aktif mengamati lingkungan guna menemukan perubahan yang secara negatif maupun positif yang mempengaruhi organisasi Merespon secara kompetitif terhadap berbagai kebutuhan dan menghemat uang. Kemampuan untuk melihat ke depan dalam kaitan dengan faktor apa yang terletak di depan bagi sebuah organisasi Waspada terhadap segala bentuk intrik dan perubahan di lingkungan eksternal
BAB III. PEMBAHASAN 3.2 Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Visioner Coach Agent of change 1 2 3 4 Spokesperson Direction setter
BAB IV. PENUTUP • KESIMPULAN Penulis menyimpulkan beberapa Karakter yang harus dimiliki oleh seoarang pemimpin visioner sebagai berikut : Memimpin untuk masa depan Mencari peluang yang menantang Berani mencoba dan siap menanggung resiko (calculated risk). Merencanakan keberhasilan bertahap Membangun dan mengembangkan mitra kerja Menciptakan iklim kerja organisasi ( keterbukaan, kerjasama, peluang interaksi, memberikan reward and punishment ) Menampilkan keteladanan Menghargai peran setiap individu Membangun “Job Satisfaction”
BAB IV. PENUTUP B. SARAN Kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah harus dapat memandang dan secara cekatan dapat mengambil langkah-langkah untuk menyikapi berbagai masalah yang ada. Kepala Sekolah harus mampu memerankan Kepemimpinan Visioner disekolahnya untuk mengantisipasi kemajuan zaman dan berani melakukan perubahan demi kemajuan sekolah yang dipimpinnya.
Thank You! KITA HARUS BERANI BERUBAH