290 likes | 638 Views
Z test uji beda proporsi dua sampel. Oleh: Roni Saputra, M.Si. Kegunaan. Menguji perbedaan dua proporsi (dari dua sampel) data hasil kenyataan di lapangan. Rumus. Z=nilai Z X 1 =banyaknya kejadian kelompok 1 X 2 =banyaknya kejadian kelompok 2 n 1 =banyaknya sampel 1
E N D
Z test uji beda proporsi dua sampel Oleh: Roni Saputra, M.Si
Kegunaan • Menguji perbedaan dua proporsi (dari dua sampel) data hasil kenyataan di lapangan.
Rumus • Z=nilai Z • X1=banyaknya kejadian kelompok 1 • X2=banyaknya kejadian kelompok 2 • n1=banyaknya sampel 1 • n2=banyaknya sampel 2 • p=proporsi kejadian secara keseluruhan kedua kelompok • q=proporsi tidak terjadinya kejadian secara keseluruhan kedua kelompok
Rumus • Z=nilai Z • X1=banyaknya kejadian kelompok 1 • X2=banyaknya kejadian kelompok 2 • n1=banyaknya sampel 1 • n2=banyaknya sampel 2
Ketentuan aplikasi • Populasi binom. • Signifikansi, nilai hasil hitung Z dibandingkan dengan nilai tabel distribusi normal. Pada uji dua sisi daerah penerimaan Ho, jika Z0,5 < Zhitung < Z0,5, sedangkan pada uji satu sisi daerah penerimaan Ho,jika . Zhitung < Z
Contoh aplikasi 1 • Bayi yang sudah diimunisasi di Kecamatan Baru sebanyak 467 bayi dari total 542 bayi, sedangkan di Kecamatan Suka sebanyak 571 bayi telah diimunisasi dari total 638 bayi. Selidikilah dengan = 5%, apakah proporsi bayi yang telah diimunisasi kedua kecamatan tersebut sama ?
Penyelesaian : • Hipotesis • Ho: S =B; tidak beda proporsi pencapaian imunisasi kedua kecamatan • Ha: S B ;ada beda proporsi pencapaian imunisasi kedua kecamatan • Level signifkansi () • = 5%
Hitung rumus statistik penguji • X1=467 ; X2=571 ; n1=542 ; n2=638 ; • q=1 – p = 1 – 0,8797 = 0,1203
Df/db/dk • Dalam uji Z tidak diperlukan nilai df () • Nilai tabel • Nilai tabel pada tabel Z kurva normal. Uji dua sisi = 5% Z = 1,96 • Daerah penolakan • - 1,7579 < 1,96 ; • berarti Ho diterima, • Ha ditolak • Kesimpulan • Proporsi pencapaian imunisasi kedua kecamatan tidak beda, pada = 5%.
Contoh Aplikasi 2 • Hasil survey terhadap 628 orang di slum area dengan kondisi sanitasi jelek didapatkan 432 orang terkena diare. Sebagai pembanding disurvey 483 orang perdesaan didapatkan 314 orang menderita diare. Selidikilah dengan = 10%, apakah diare di daerah slum area lebih tinggi daripada di daerah perdesaan?
Penyelesaian : • Hipotesis • Ho: Dp = Ds; tidak beda kasus diare di daerah slum area dengan di perdesaan • Ha: Dp < Ds ; ada beda kasus diare di daerah slum area dengan di perdesaan • Level signifkansi () • = 10%
Hitung rumus statistik penguji • X1=432 ; n1=628 ; X2=314 ; n2=483 ; • q=1 – p = 1 – 0,67 = 0,33
Df/db/dk • Dalam uji Z tidak diperlukan nilai df () • Nilai tabel • Nilai tabel pada tabel Z kurva normal. Uji satu sisi = 10% Z = 1,28 • Daerah penolakan • 1,54 > 1,28 ; • berarti Ho ditolak, • Ha diterima • Kesimpulan • ada beda kasus diare di daerah slum area dengan di perdesaan, pada = 10%.