350 likes | 1.92k Views
EMPIEMA TORAKS. Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya. Batasan Empiema. Pus / Nanah di dalam Cavum Pl e ura. Etiologi Empiema. Berasal dari Paru : - Pneumonia - Abses Paru - Fistel Bronkhopleura - Bronkhiektasis - Tuberkulosis Paru - Mycosis Paru
E N D
EMPIEMA TORAKS Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya
Batasan Empiema Pus / Nanah di dalam Cavum Pleura.
Etiologi Empiema • Berasal dari Paru : - Pneumonia - Abses Paru - Fistel Bronkhopleura - Bronkhiektasis - Tuberkulosis Paru - Mycosis Paru • - Trauma dada • Berasal dari Luar paru: - Trauma dari Otak - Pembedahan Otak - Torasentesis - Abses Sufrenik - Abses hati ( karena Amoeba )
Patofisiologi Empiema 1. Fase Eksudatif : Cairan Pleura steril ( leko dan LDH : rendah, sedangkan PH dan Glukosa: normal ) 2. Fase Fibropurulent: Cairan Pleura mengandung ( PMN,Bakteri,endapan fibrin pd pleura bertambah ), bila terjadi Lokulasi / pocketed / kantung( PH dan Glukosa rendah, sedangkan LDH meningkat ) 3. Fase Organisasi: Fibroblas tumbuh dan membentuk Pleural Peel / Penebalan Pleura( > 2 – 3 minggu )
Patogen Penyebab • Bakteri gram negatif ( P.aeruginosa, Klebsiella, Bacteroides, E.Coli, p.Mirabillis ) 20 – 30 % • S. Aureus 25 – 35 % • S.pyogenes 5 – 15 % • Anaerob 30 – 70 % • Kultur ( - ) 3 – 30 % • Polimikroba 30 – 70 %
Gejala Klinis 1. Empiema akut Gejala seperti Pneumonia ( panas tinggi, nyeri pleuritik,, bila berlangsung beberapa minggu akan terjadi: Toksemia, anemia dan jari tabuh. Jika nanah tidak segera dikeluarkan akan terjadi Fistel bronkhopleura dan Empiema Necesitas. 2. Empiema Kronis Bila penyakit berjalan > 3 bulan, gejala yang timbul disertai keadaan umum lemah, pucat, jari tabuh
Menegakkan Diagnose 1. Pemeriksaan Fisik: Pada Inspeksi/ Palpasi: sisi dada yang sakit tertinggal, Pada palpasi : dada sisi sakit akan terdengar redup Pada Perkusi: dada yang sakit redup 2.Foto dada PA dan Lat: gambaran Opacitas pada sisi hemitoraks yang sakit. Trakhea dan mediastinum: tertarik kesisi sakit
Menegakkan Diagnose ........... 3. Aspirasi / Torakosintesispleura / Prove Pungsi / PungsiPercobaan menujukkan adanya Pus / Nanah. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan : Smear Pus , berupa: Bakteriologfi, Amuba, Jamur, Kultur disertai tes kepekaan terhadap Antibiotika.
Penanganan Empiema • Pengosongan cavum pleura dari nanah • Pemberian antibiotika ( Antibiotika broad spectrum ) • Penutupan cavum pleura ( Dekortikasi / Torakoplasti ) • Pengobatan Causa ( tergantung kuman penyebab ) • Pengobatan tambahan ( Simptomatik dan fisioterapi )
Penanganan Empiema................ 1. Pengosongan Cavum Pleura: ( Tertutup ) Pemasangan Thoracal Drain dengan WSD, selanjutnya dilakukan Instilasi / Pencucian Cavum Pleura dengan PZ + Betadine, dilakukan beberapa kali, agar cavum pleura bersih dari sisa nanah, 2. Pengosongan cavum Pleura ( Terbuka ) satu iga dipotong sebagai jendela keluarnya Pus, dimana pus dibiarkan keluar terus – menerus sampai poroduksinya habis.
Penyulit Empiema • Fistula Bronkhopleura • Sepsis s/d syok septik • Gagal jantung kongestie • Otitis Media