220 likes | 812 Views
BUDAYA ORGANISASI. PENGERETIAN BUDAYA ORGANISASI. ( Luthans , 2006:47) budaya dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh untuk menginterpretasikan pengalaman dan mengha-silkan perilaku sosial.
E N D
PENGERETIAN BUDAYA ORGANISASI (Luthans, 2006:47) budayadapatdidefinisikansebagaipengetahuan yang diperolehuntukmenginterpretasikanpengalamandanmengha-silkanperilakusosial • Siagian, (1995:126). Budaya organisasi merupakan kesepa-katan (komitmen) bersama tentang nilai-nilai bersama dalam kehidupan organisasi dan mengikat semua orang dalam organisasi yang bersangkutan Robbins dan Judge (2008:256) kulturorganisasimengacupadasebuahsistemmaknabersama yang dianutolehparaanggota yang membedakanorganisasitersebutdenganorganisasilainnya. Sistemmaknabersamaadalahsekumpulankarakteristikkunci yang dijunjungtinggiolehorganisasi.
Pentingnya budaya organisasi Ketika nilai dan kepercayaan dalam budaya berbeda, beberapa orang memiliki masalah penyesuaian. Jika hal ini tidak diantisipasi, maka akan menjadi penyebab kegagalan usaha dalam organisasi yang disebut “culture shock” Budaya dipelajari dan membantu manusia dalam usaha mereka berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dalam masyarakat
KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI Robbins dan Judge (2008:256) adatujuhkarakteristikutama yang secarakeseluruhanmerupakanhakekatkultursebuahorganisasiyaitu: • Inovasidankeberanianmengambilresiko. Sejauhmanakaryawandidoronguntukbersikapinovatipdanberanimengambilresikio • Perhatianpadahalhal yang rinci. Sejauhmanakaryawandiharapkanmenjalankanpresisi. Analisis, danperhatianpadahal-halkecil. • Orientasihasil. Sejauhmanamanajemenberfokuslebihpadahasilketim-bang padateknikdanprosesygdigunakanutkmencapaihasiltersebut. • Orientasiorang. Sejauhmanakeputusan-keputusanmanajemenmemper-timbangkanefekdarihasiltersebutatasorang yang adadalamorganisasi. • Orientasitim. Sejauhmanakegiatan-kegiatankerjadiorganisasipadatimketimbangpadaindividu-individu. • Keagresifan. Sejauhmanaorangbersikapagresifdankompetitifketimbangsantai. • Stabilitas. Sejauhmanakegiatanorganisasimenekankandipertahan-kannya status quo dalamperbandingannyadenganpertumbuhan.
SUMBER UTAMA KULTUR ORGANISASI Terdapatenamsumberutama yang mempengaruhibudayaorganisasi • Budayamasyarakatataubudayanasionaldimanaorganisasiberadasecarafisik • Visi, gayamanajerial, dankepribadianparapendiriorganisasiataupemimpin yang dominan. • Macambisnis yang digelutidannature of business environment. • Strukturorganisasi. Misalnyastrukturbirokratisakanmelahirkan pula budaya yang cenderungbirokratis. • Pelanggan. Perilakupelangganakanberpengaruhterhadapperilakuorganisasi • Tradisiwarisanorganisasi yang tercermindalamnilaiataupunartefak.
FUNGSI KULTUR ORGANISASI Robbins dan Judge (2008:262) mengatakanbahwakulturmemilkisejumlahfungsidalamorganisasiyaitu: • Kultursbgpenentubatas-batas; artinya, kulturmenciptakanperbedaanantarasatuorganisasi dg organisasilainnya. • Kulturmemuat rasa identitasanggotaorganisasi. • Kulturmemfasilitasilahirnyakomitmenterhadapsesuatu yang lebihbesardaripadakepentinganindividu. • Kulturmeningkatkanstabilitassistemsosial. Kulturadalahperekatsosial yang membantumenyatukanorganisasidengancaramenyediakanstandarmengenaiapa yang sebaiknyadikatakandandilakukankaryawan. • Kultursebagaimekanismepembuatmaknadankendalisbgmekanismesense-makingsertakendali yang menuntundanmembentuksikapdanperilakukaryawan.
BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI BEBAN? • Robbins dan Judge (2008:264) “kultur berpotensi disfungsi-onal terhadap keefektifan suatu organisasi • Hambatan untuk perubahan. Kultur menjadi kendala mana-kala nilai-nilai yang dimiliki bersama tidak sejalan dengan nilai-nilai yg dapat meningkatkan efektivitas organisasi • Hambatan bagi keberagaman. Kultur membatasi rentang nilai dan gaya yang dapat diterima, dimana perbedaan-perbedaan dengan mayoritas anggota akan menciptakan paradoks. • Hambatan bagi akuisisi dan merger. Keputusan akuisisi dan merger tidak hanya mempertimbangkan keuntungan finansial saja tetapi juga kesesuaian kultur menjadi fokus utama.
Proses Penciptaan Kultur Organisasi Robbins dan Judge (2008:262), prosespencptaankulturterjadidalamtigacarayaitu: • Pertama, pendirihanyamerekrutdanmempertahankankaryawan yang sepikirandanseperasaandenganmereka • Kedua, merekamelakukanindoktrinasidansosialisasicarapikirdanperilakumerekakepadakaryawan • Ketiga, perilakupendirisendiribertindaksebagai model peran yang mendorongkaryawanuntukmengidentifikasidiridan dg demikianmenginter-nalsisaikeyakinan, nilai, danasumsipendiritsb.
Upaya Penciptaan Kultur Etis Robbins dan Judge (2008:262), “yang dapat dilakukan pihak manajemen untuk menciptakan kultur yang lebih etis. • Jadilah model peran yang visibel. Perilaku manajemen puncak dijadikan acuan standar bagi para kayawan • Komunikasikan harapan-harapan yang etis. Kode etik harus menyatakan nilai-nilai utama organisasi dan berbagai aturan etis yang diharapkan untuk dipatuhi semua karyawan • Berikan pelatihan etis, melalui seminar, lokakarya dsb. Secara berkala berikan penghargaan atas tindakan etis dan beri hukuman atas tindakan tidak etis. • Berikan mekanisme perlindungan, sehingga karyawan dapat melaporkan perilaku tidak etis tanpa rasa takut
Menciptakan Kultur Tanggap Pelanggan Beberapavariabeldalamkultur-kultur yang tanggappelanggan. • Pertamaadalahjeniskaryawanitusendiri. Organisasi yang berhasiltelahmerekrutkaryawan yang ramahdanbersahabat. • Keduaadalahtingkatformalisasi yang rendah. Aturan, prosedurdanketentuan yang berlakutidakkaku. • Ketigaadalahpenguatantingkatformalisasi yang rendahmelaluipemberdayaankaryawanuntukmemutuskanapa yang perludilakukanuntukmemuaskanpelanggan. • Keempatadalahketerampilanmendengarkan yang baik. • Kelimaadalahkejelasanperan.
TINDAKAN MANAJERIAL Beberapatindakanmanajer yang dapatdiambiljikainginmembuatkulkturnyalebihtanggappelanggan. • Seleksi. Merekrutorang-orang yang menunjukankeramahan, antusiasmedansikappenuhperhatian. • Pelatihandansosialisasi. Tindakaniniuntukmembuatkaryawan yang sudahadalebihfokuspadapelanggan. • DesainStruktur. Manajemenmembebaskankaryawanutkmenyesuaikanperilakumerekadengankebutuhandanpermintaanpelanggan yang senantiasaberubah.
4. Pemberdayaan. Memberi kebebasan untuk mengambil keputusan terkait dengan kegiatan sehari-hari, yg memungkinkan karyawan membuat keputusan seketika utk memuaskan pelanggan, 5. Kepemimpinan. Pemimpin melalui ucapan dan tindakannya memperlihat-kan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan. • Evaluasi kinerja. Kinerja berbasis perilaku yg diukur dari upaya, komitmen, kerja tim, keramahan, dan kemampuan memecahkan masalah pelanggan ketimbang berdasarkan hasil terukur yg dicapai. • Sistem imbalan. Manajemen perlu memberikan imbalan yang layak. Juga memberikan penghargaan, kenaikan gaji, promosi berdasar-kan layanan pelanggan yang luar biasa.
BaganBagaimanaKulturOrganisasiTerbangun Budayaorganisasi (cerita, ritual, simbolmaterial,bahasa) FilsafatPendiriOrganisasi Kriteria seleksi Sosialisasi Manajemen Puncak
Keterangan Kultur asli berasal dari filosofi pendirinya. Filosofi itu pada gilirannya berpengaruh kuat terhadap kriteria yang digu-nakan dalam perekrutan. Tindakan dan ucapan manajemen puncak memantapkan norma-norma yang berlaku yang terkait dengan perilaku yang diterima dan tidak diterima dalam organisasi. Organisasi harus membantu karyawan (baru) untuk beradap-tasi dengan kuklturnya. Proses ini disebut sosialisasi . Kultur ditransmisikan ke karyawan melalui penceritaan kisah, ritual, simbol-simbol material, dan bahasa.
DampakBudayaOrganisasiTerhadapKinerja Dan Kepuasan • Faktor –Faktor Obyektif: • Inovasi & peng-ambilan resiko • Perhatian pd detail • Orientasi pd hasil • Orientasi pd orang • Orientasi pd tim • Keagresifan • Kemantapan Kekuatan kultur Tinggi Kinerja Dipersepsi-kan sbg Budaya Organisasi Kepuasan Rendah Sumber: Robbindan Judge, PerlakuOrganisasi, buku 2, SalembaEmpat, Jakarta 2008. h. 286
Keterangan gambar Karyawanmembentukpersepsisubyektif yang utuhtentangorganisasiberdasarkanfaktor-faktorobyektifseperti; tingkattoleransiterhadapresiko, penekananpadatim, dandukunganorang. Persepsiinipadadasarnya yang membentukbudayaorgani-sasi. Persepsi-persepsi yang baikataupun yang tidakselanjutnyamempengaruhikinerjadankpuasankaryawandengandampak yang semakinbesardengansemakinkuatnyakultur.