390 likes | 840 Views
SUPERVISI PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 20 1 3. Definisi Umum. Supervisi pembelajaran ( instructional supervision ):
E N D
SUPERVISIPEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADANPENGEMBANGANSUMBERDAYAMANUSIAPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINANMUTUPENDIDIKAN 2013
Definisi Umum Supervisipembelajaran (instructional supervision): bantuan yang diberikankepada guru untukmeningkatkankualitaspembelajaran
TujuanSupervisiPembelajaran • Zepeda (2007) defined the aim of instructional supervisionis: promoting teachers growth and learning, ultimately leading to students growth and learning. • The intents of instructional supervision are formative, concerned with ongoing, developmental, and differentiated approaches that enable teachers to learn from analyzing and reflecting on their classroom practices with the assistance of another professional (Glathorn, 1984, 1990; Glickman, 1990).
PENDEKATAN MODEL TEKNIK DIREKTIF SCIENTIFIC INDIVIDUAL di dalam/ di luar kelas KOLABORATIF ARTISTIC KELOMPOK NONDIREKTIF CLINIC Bagaimana cara Supervisor bersama guru melakukan perbaikan/ peningkatan. SIAPA YG DOMINAN? Bagaimana cara memahami/ memastikan masalah? Datanya diperoleh dg cara bagaimana? Perbaikannya bagaimana? Bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan supervisor dengan guru
PendekatanSupervisi(Diadaptasi dari: Glickman, C. D., 1981. Developmental Supervision. Alexandria: ASCD)
Pendekatan Non-Direktif (Oliva, 1984) AsumsiDasar: • pengawasan terhadap situasi tergantung pada tuntutan masalah; • keahlian pada dasarnya didasarkan pada ilmu dan pengalaman, bukan pada jabatan; • hasil karya guru merupakan alat evaluasi terbaik bagi pengukuran performansi; • penghargaan instrinsik adalah penting, disamping penghargaan ekstrinsik; • belajar yang terbaik adalah dengan dihadapkan pada situasi dan dibantu menemukan cara pemecahannya sendiri; • guru harus didengar dan dipahami oleh supervisor; • ekerja tidak hanya rasional tetapi juga emosional; • perlu menyelesaikan masalah secara kolaboratif; dan • mengajar itu suatu proses yang kompleks, berbeda dengan orang yang satu dengan lainnya se-hingga sifatnya eksperimental.
Pendekatan Direktif (Oliva, 1984) AsumsiDasar: • pengawasan dilakukan oleh atau atas dasar kewenangan seseorang yang memiliki posisi dalam hirakhi organisasi; • pengawasan dilakukan oleh orang yang berpangkat lebih tinggi dan lebih ahli, orang yang pangkatnya lebih rendah mestinya divaluasi oleh orang yang pangkatnya lebih tinggi; • bekerja itu sifatnya rasional, sehingga dalam supervisi tidak perlu membicarakan perasaan dan hubungan pribadi; • untuk menolong guru tidak perlu mendengarkan/memperhatikan; • penghargaan yang penting adalah eksternal, terutama dari atasan; • pada prinsipnya mengajar merupakan keterampilan yang dapat dika-takan salah atau benar; dan • belajar yang terbaik adalah mendengarkan apa yang seharusnya dikerjakan.
SUPERVISIKLINIS • Prosesmembinaguruuntukmemperkeciljurangantaraperilakumengajarnyata dg perilakumengajarygseharusnya/ideal (Acheson & Gail) • Menolong guru-guru agar mengertiinovasidanmengubah performance mereka agar cocokdenganinovasiitu (Lucio, 1979) CLINICAL = menangani / mendiaknosis orangsakit Model supervisiuntukmenyelesaikanmasalahtertentuyang sudahdiketahuisebelumnya
Istilah SUPERVISI (pengawasan); KLINIS (pengobatan); Proses bimbingan profesional yang diberikan oleh pengawas (supervisor) kepada guru melalui siklus yang sistematis. PENGERTIAN SK Suatubentuksupervisi yang difokuskanpadaperbaikanpembelajaran yang dilakukan guru melaluisiklus yang sistematis. Suatu proses untuk membantu guru memperkecil jurang pemisah antara perilaku mengajar nyata dan perilaku mengajar ideal. Pemberian bantuan profesioanl yang didasarkan pada kebutuhan guru dan bersumber dari hasil observasi dan analisis yang sistematis atas perilaku nyata guru di dalam kelas.
UMUM: Memperbaikidanmeningkatkanketerampilanmengajar guru (kemampuanprofesional guru). KHUSUS: 1. Membantumendiagnosisdanmencarisolusipermasalahanpembelajaran yang dihadapi guru. TUJUAN SK 2. Membantu guru mengembangkan keterampilan mengajar dan menggunakan strategi pembelajaran yang efektif. 3. Memberikan balikan yang objektif dalam mengembangkan sikap positif tentang karis dan profesi guru dan keterampilan dasar mengajar yang diperlukan oleh guru.
INDIKATORKEBERHASILAN SK Kemampuan guru meningkat, khususnya dalam kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Kualitaspembelajaranmenjadilebihbaik, khususnyaberkenaandengankemampuan guru mengajar. (Pembelajaran yang berkualitasdiharapkanberpengaruhterhadaphasilbelajarsiswa yang tinggi) • Terjalinhubungan yang kolegialantarapengawasdan guru dalammemecahkanpermasalahan-permasalahanpembelajaran yang dihadapi guru dilapangan.
Hubungan pengawas dan guru bersifat kolegial dan interaktif (intim, sederajat dan terbuka) Diskusi yang dilakukan bersifat demokratis dan keputusan ditetapkan atas persetujuan bersama. PRINSIP-PRINSIP SK Sasaran supervisi terfokus pada kebutuhan dan aspirasi guru pada perilaku mengajar aktual. Balikan dilakukan berdasarkan hasil observasi yang cermat, sesuai dengan “kontrak”, dan dilaksanakan segera serta tindaklanjutnya. Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab guru, dan pengawas lebih bertindak sebagai fasilitator.
Pertemuan awal/perencanaan (planning conference) 1 Pertemuan balikan (feedback conference) 2 3 Observasi kelas (classroom observation) PROSEDUR DAN TEKNIK SUPERVISI KLINIS
PERTEMUAN AWAL • Mengidentifikasikontekspembelajaran yang menjadifokusperhatian guru danmenerjemahkankedalambentuktingkahlaku yang dapatdiamati. • Menetapkantujuandanprosedurperbaikanpembelajaran. • Memilihinstrumendanmenetapkanperilakumengajar yang akandiobservasi/ direkam. • Membuatjadwalobservasimengajar.
Triknya: • Ciptakan suasana intim dengan guru sebelum membicarakan langkah-langkah yang akan dilakukan selanjutnya. • Kaji ulang secara bersama-sama tentang rancangan pembelajaran dan keterampilan yang akan diamati/ di-kliniskan. • Kembangkan instrumen observasi yang sesuai dengan fokus pada keterampialn yang akan diamati. • Sepakati “kontrak” dengan guru tentang berbagai hal yang terkait dengan kemampuan yang akan ditingkatkan.
OBSERVASI MENGAJAR • Melaksanakankegiatanmengajarsesuaidengankesepakatanawal (guru). • Melakukanobservasi/ perekamankegiatanmengajarasecaralengkap (pengawas). • Mengamatihasilobservasi/ rekaman (pengawasdan guru) • Mencermatihasilobservasidenganmemfokuskanpadatujuandanpermasalahanklinis yang telahdisepakati.
Triknya: • Ciptakan suasana yang wajar, tidak menjadi pusat perhatian (berbaur dengan kondisi kelas), tidak mencampuri guru yang sedang mengajar. • Bedakan mana yang perlu dicatat dan mana yang tidak perlu dicatat (ingat kontrak!). • Fokuskan pada upaya perbaikan dari kelemahan yang ada. • Perhatikan reaksi siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan.
PERTEMUAN LANJUTAN • Menganalisis hasil observasi/ rekaman. • Interpretasi terhadap data hasil observasi. • Membuat keputusan tentang perubahan perilaku mengajar yang harus dilakukan. • Membuat kesimpulan tentang upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang harus dilakukan. • Memberikan pertimbangan tentang praktek pembelajaran yang akan dilakukan.
Triknya: • Hati-hati dalam membuat keputusan, pelajari dan pahami data hasil observasi secara seksama. • Ungkapkan secara objektif dan profesional tentang hasil analisis terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. • Ajaklah guru untuk memetakan fokus masalah, analisis data, dan solusi yang menjadi peluang perbaikan kemampuan yang menjadi “kontrak”. • Bersama guru lakukan tindak lanjut yang disepakati, ingat “siklus”.
SIKLUS SUPERVISI KLINIS • Tahap Pertemuan Awal • Menganalisa rencana pelajaran. • Menetapkan bersama guru aspek-aspek yang akan diobservasi dalam mengajar. Tahap Observasi Mengajar • Mencatat peristiwa selama pengajaran. • Catatan harus objektif dan selektif. • Tahap Pertemuan Balikan • Menganalisis hasil observasi bersama guru. • Menganalisis perilaku mengajar • Bersama menetapkan aspek-aspek yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan keterampilan mengajar berikutnya
SupervisiKlinik: A. Tahap Pertemuan Awal • Menciptakan suasana kolegialitas. • Membicarakan rencana pengajaran yang telah dibuat guru. • Memilih jenis keterampilan tertentu yang akan dilatihkan. • Mengembangkan instrumen yang akan digunakan untuk mengobservasi keterampilan mengajar guru dan menyepakatinya.
B. Tahap Observasi Kelas Supervisor mengadakan pengamatan terhadap guru yang sedang mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati • Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini: • memasuki ruang kelas bersama dengan guru yang akan mengajar, • guru menjelaskan pada siswa maksud kedatangan supervisor ke ruang kelas, • guru mempersilahkan supervisor untuk menempati tempat duduk yang telah disediakan, • supervisor mengobservasi penampilan mengajar guru dengan mempergunakan format observasi yang telah disepakati, • setelah selesai proses belajar mengajar, guru bersama-sama supervisor meninggalkan ruang kelas dan pindah ke ruangan khusus untuk melaksanakan aktivitas pembinaan
C. Pertemuan Balikan • Aktivitas yang dilakukan: • supervisor memberikan penguatan kepada guru yang baru saja mengajar dalam suasana yang akrab, • supervisor bersamaguru membicarakan kembali kontrak yang pernah dilakukan mulai dari tujuan pengajaran sampai evaluasi pengajaran, • supervisor menunjukkan hasil observasi yang telah dilakukan berdasarkan format yang disepakati, • supervisor berdiskusi dengan guru tentang hasil observasi yang telah dilakukan, dan • bersama-sama guru membuat kesimpulan tentang hasil pencapaian latihan pengajaran yang telah dilakukan yang diakhiri dengan pembuatan rencana latihan berikutnya.